TENTANG JANJI 39

1.7K 301 12
                                    

Haiiii
PARAMITA DATANG LAGIIII

MARI DI VOTE,  DAN DIBERI KOMENTAR YANG SERUUUU...😍😍😍💃💃💃



SELAMAT MEMBACA
LUV💜OCTOIMMEE

==============

SEBELUMNYA
==========

Daniel mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja. Lalu ia mengetik sesuatu disana. Dan ia kembali membaca email dari INNARA. Begitu terus, Daniel  sibuk dengan ponselnya dan tablet Mita.

Paramita dan Diana membiarkan saja hal itu, mereka tahu jika saat ini ada hal penting yang dilakukan Daniel.

Dan kembali Mita merasa sangat beruntung, memiliki Daniel dan Diana yang tak memandang dirinya hanya sebagai pasien dan tetangga.

Lebih dari itu, keduanya menganggap dirinya adalah keluarga mereka. Daniel dan Diana menjaga dirinya dan Baby Ara dengan sangat baik.

======

"Manurut aku, kamu ambil saja, Ta. Kalau aku baca disini, mereka sangat memperhatikan setiap detil privacy kamu. Ada klausul-klausul yang menjamin"

Akhirnya Daniel mengeluarkan suaranya setelah hampir tiga puluh menit berkutat dengan penawaran dari INNARA itu.

Selain seorang psikiater, Daniel juga pernah mengambil kuliah di bidang hukum.

Daniel juga lah yang banyak memberi nasihat hukum pada Mita mengenai Penggunaan lagu-lagunya, sesuai dengan kondisi unik Mita, yang tidak bisa bertemu secara langsung. Memastikan kita Mita mendapatkan haknya sebagai pencipta lagu.

Mita sangat bersyukur, jika dulu Lina yang membantunya,  kini ada Daniel.

"Ini Aman buat kamu dan Baby Ara"

Imbuhnya lagi.

Diana menoleh ke arah suaminya yang baru saja bicara.

Wajahnya langsung ceria, senyumnya melengkung lebar, ia gembira karena pemikirannya tadi ternyata tidak salah.

"Nah, Daniel aja sudah bolehin, Ta! Ambil aja..." Seru Diana penuh semangat.

Daniel segera memegang erat pundak istrinya agar tidak melompat ke arah Mita lagi.

Diana menatap suaminya dengan sewot, tapi melihat ekspresi Daniel yang serius, Diana langsung paham jika ini sesi Daniel dan Mita.

Diana langsung mengambil sikap tenang. Ia akan biarkan kedua orang ini bicara. Maka ia pun berdiri

"Jangan pergi,Mbak, disini saja. Aku butuh pendapat Mbak Di.."
Pandangannya bertemu dengan Mita yang terlihat memohon.

Diana menoleh ke arah suaminya meminta pendapatnya. Daniel mengangguk, barulah Diana duduk kembali.

Ia akan bicara jika diminta, jika tidak maka Ia akan menjadi pendengar yang baik.

Atau jika Mita menangis, maka Diana akan memeluk Mita dan membiarkan Mita bercerita sambil menangis, dan itu membuat kemajuan pesat pada pemulihan trauma Mita.

"Kamu masih mencemaskan apa, Ta?"

Paramita terlihat tidak yakin, wajahnya menampilkan resah. Ia memainkan jemarinya diatas pangkuannya.

"Aku..aku..takut.. mereka..wartawan..nanti tahu keberadaan ku..aku nggak mau diganggu lagi..aku nggak siap..jika nanti..Jiwa tahu keberadaan kami..."

Paramita menunduk kian dalam. Meskipun kini dirinya sudah baik-baik saja, tapi untuk bertemu Jiwa ia sangat belum siap.

TENTANG JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang