TENTANG JANJI 49

1.5K 282 56
                                    


JADI SEPERTI JANJI KU,

HARI INI AKU POST

TERIMA KASIH UNTUK SEMUA KOMENTAR TEMAN-TEMAN.🥰

VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK LAGIII YAAAA...😘😘





SELAMAT MEMBACA
LUV💜OCTOIMMEE

.
.
.
.

SEBELUMNYA
=============

"Apakah dia Lebih segar dan lebih memikat dari aku?"

Jiwa mencoba mereka-reka, apakah yang sedang ingin Cahaya sampaikan padanya?

"Tidak kah kamu ingat kalau kamu punya istri yang harus kamu hargai keberadaannya?"

Tentu, ia ingat jika ia punya istri, dan karena itu ia masih pulang, mengenyahkan keinginan untuk berlari menuju rumah Mita.

"Kamu bermesraaan dengan wanita lain, berpelukan tanpa malu, berciuman lebih lama dari seharusnya, tidur satu kamar???"

Cahaya mengacungkan ponselnya pada Jiwa

"INI! AKU PUNYA SEMUA FOTO-FOTO KEMESRAAN KALIAN, MENJIJIKKAN JIWA, KALIAN MENJIJIKKAN!!!"

.
.

*****
.
.

Carlo pun segera berdiri, sebaiknya ia tidur saja. Ia melenggang meninggalkan Jiwa.

Tapi entah kenapa sebelum menjauh ia perlu mengatakan sesuatu pada mantan sahabatnya itu.

"Kalo lo nggak sadar, bisa-bisa Lo buang Cahaya, dan masuk perangkap Mikayla, dan Lo nikah buat yang ketiga kali..."

"Bangsat!" Maki Jiwa dengan suara tertahan, jika tidak mengingat mereka berada di lokasi syuting. Dengan senang hati ia menyarangkan sebuah pukulan ke wajah Carlo.
.
.

.
.
.
.

.

.

"Mikayla?"

Mengapa Mikayla ada di dalam kamarnya?

"Mas Ji!"

Mikayla menghambur dalam pelukan Jiwa.

"Aku takut, aku mimpi buruk. Please aku mau tidur disini malam ini..."

Mikayla memeluknya sangat erat. Jiwa bisa melihat wajah pucat Mikayla.

"Hey...mimpi buruk apa?" Jiwa terlihat khawatir melihat Mikayla yang membenamkan wajah didadanya.

"Jangan ditanya lagi dong, Mas Ji. Aku jadi takut lagi!!!"

Jiwa terkekeh, ia mengusap rambut Mikayla.

"Aku tidur disini, ya.? Mas Ji ? Ya? Kamar aku serem banget! Aku nggak mau tidur sendiri disana!!!"

Wajah Mikayla tampak menggemaskan. Jiwa terkekeh sambil perlahan melepaskan  pelukan gadis itu.

"Boleh ya mas Ji?"
Siapa yang bisa menolak mata puppy eyes ini?

"Tentu, Kay. Kami boleh tidur disini!"

"Thank you, Mas Ji"  Mikayla kembali memeluk Jiwa.

Jiwa tertawa membalas pelukan Mikayla.

"Oke, aku ambilkan kamu air minum dulu ya? Kamu perlu minum kayaknya " Ujar Jiwa setelah mengurai pelukan mereka.

Mikayla mengangguk, sekilas senyum menghiasi wajahnya

TENTANG JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang