SIAPA KAMU SEBENARNYA?
“Ada makhluk aneh seperti vampir yang mencarimu nak...” Ayahku mengucapkan itu dalam keadaan lesu sebelum aku membawanya ke Rumah Sakit.
Hatiku mengendarai mobil dengan perasaan yang kacau, bagaimana tidak? Vampir itu telah mulai menyerang orangtuaku.
“Ayah... Ibu... bertahanlah,” ucapku terisak-isak di dalam mobil. “Sebentar lagi kita akan tiba di Rumah Sakit.”
Saat ini hatiku benar-benar kacau, sungguh malam yang buruk. Hatiku dipenuhi duka, bagaimana mungkin aku akan diam saja melihat orang-orang yang selalu menyayangiku dilukai seperti ini.
"Aku akan memusnahkan siapapun yang berani melukai Orangtuaku!"
-o0o-
Begitu tiba di rumah sakit, Dokter masih dapat menyelamatkan orangtuaku. Luka-lukanya tidak terlalu parah, namun mereka kekurangan darah.
“Ambil darahku dokter,” kataku saat Dokter yang memeriksa orangtuaku keluar dari ruang rawat. “Salah satu dari mereka pasti ada yang cocok dengan golongan darahku.”“Baik, silahkan ke lab untuk melakukan proses pengecekan,” kata Dokter itu sebelum meninggalkanku.
Dengan segera aku melakukan pemeriksaan. Namun malam ini adalah malam yang paling mengejutkan dalam hidupku.
“Maaf sekali mas Nando,” kata suster muda yang memeriksaku. “Golongan darah anda adalah B... sedangkan golongan darah Ibu Dokter adalah AB, dan Ayah Anda adalah O.”Itu adalah hal yang sulit kupercaya. Bagaimana mungkin golongan darah orangtuaku tidak ada yang sama denganku.
Akan tetapi, bukan itu yang harus kupikirkan saat ini. Aku harus segera memusnahkan vampir-vampir itu sebelum korban bertambah lagi. Sudah cukup orangtuaku saja yang menjadi korban terakhirnya. Dan orang yang paling tahu masalah vampir itu adalah Shally. Maka aku harus mencari Shally untuk memintanya menerangkan masalah ini.
-o0o-
Aku menepikan mobil di depan gerbang Rumah Shally. Saat keluar dari mobil, ada yang aneh di sekelilingku. Terdengar bunyi yang membuatku merinding, seperti geraman yang menyeramkan dari suatu tempat di dekatku. Ini seperti... hawa vampir di tempat study tour.
Menyadari itu membuatku langsung merasakan ada yang mengintaiku juga, dan secara naluriah aku langsung menoleh ke samping. Begitu menoleh, sudut mataku langsung melihat vampir yang hendak menerkamku. Taringnya terlihat tajam mengerikan, matanya mencolok penuh kebencian. Vampir itu menatapku seakan aku mangsa yang empuk. Kulihat lagi di atas atap. Ada vampir yang lebih menyeramkan dengan kuku-kukunya yang runcing, taring kuningnya yang setajam pisau.
"Rasakan ini!"
Nyaris saja aku tertikam vampir yang menyeramkan, namun aku telah lebih dulu berkilah dengan meloncat sambil melepaskan pukulan dari luar gerbang menuju ke balkon kamar Shally. Angin kesunyian terasa di ruas kulitku, sesunyi perasaanku. Begitu aku membuka gorden penutup jendela kamar Shally.
“Nando?” Shelly terkejut. “Kamu sedang apa di sini?” Gadis itu tadinya sedang terbaring dengan sebuah buku di tangannya, namun melihatku membuatnya bangkit dari pembaringannya.
“Aku ingin menemuimu,” kataku yang masih berdiri di depan jendela dalam kamarnya.
“Jangan sampai ada yang melihatmu,” katanya sambil melangkah menuju jendela, lalu menutupnya.
Begitu jendela itu tertutup, ia menatap dingin. “Ada apa kamu ingin menemuiku?”
“Ada vampir di luar rumahmu,” jawabku.
Shally menghembuskan nafas kasar. “Sudah kuduga,” ucapnya dengan suara yang tak bersemangat sambil memandang lantai seolah sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat.
“Shal!” kataku buru-buru. “Seberapa banyak yang kamu tahu tentang vampir-vampir itu?”Shally terlihat sedikit merenung dengan wajah yang merona untuk sesaat, sebelum kembali menatap tegas ke arahku dan berkata. “Kamu sebaiknya segera pergi, karena aku tidak punya waktu untuk menjelaskan.”
“Sebenarnya kamu siapa?"
FREEZE
LANJUTJAANN
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destinable of Light
FantasiaSebagai manusia setengah siluman yang dibesarkan di alam manusia, ada dua hal yang melilit kehidupan Nando: Pertama, berada di alam manusia tanpa direndahkan namun harus mempertaruhkan hidupnya setiap waktu. Kedua, berada di alam Tumaya tanpa mengha...