TRANSFORMASI YANG MENYAKITKAN
Aku berbalik secepat yang aku bisa, lalu berkilah menghindari cakar tajam dua Vampir yang mengarah ke jantungku sambil mengarahkan pukulanku pada tubuh kedua vampir itu.
Kedua makhluk itu terhempas ke samping, lalu mobil yang hampir menabrakku melaju seperti dikemudikan oleh pembalap liar yang ketakutan.
Aku mulai bertransformasi bentuk, tapi kedua vampir itu telah pergi sebelum aku sempat menyerang. Aku dapat menghembuskan nafas kelegaan. “Dasar pengecut!”
Namun ketika menoleh, Shelly langsung bicara dengan suara yang terdengar pilu. “Mereka akan datang kembali dengan jumlah yang jauh lebih banyak dari itu.”
“Kamu tidak perlu lari,” kataku dengan mantap. “Aku akan melindungimu.”
Shelly menatap bisu, tatapannya membuat jantungku berdebar. Dan sepertinya, aku merasa sedikit gugup. Walau begitu, kulitku dapat merasakan angin yang cukup dingin di sekitar kami.
“Ayo kita kembali,” kataku.
Shelly mengangguk patuh.
Aku mengamati tatapannya, sorot matanya menampakkan tatapan kelegaan. Dan itu membuatku melangkah tanpa harus mengkhawatirkan gadis itu.
-o0o-
Selepas kepulanganku dari rumah Shelly, aku merasakan pikiranku terus terpaut dengan gadis itu. Gadis itu membuatku merasa sedikit bingung. Aku meyakini jika gadis itu menyembunyikan sesuatu dariku, tetapi aku tidak bisa menebak apa yang sedang ia sembunyikan dariku.
"Kenapa makhluk-makhluk itu ingin membunuhnya?" Gumamku dengan posisi tubuh yang terbaring di atas kasur dan tatapan yang mengarah ke langit-langit kamarku.
"Hahh! Benar-benar membingungkan."
Bahkan setelah terbangun dari tidur pun, aku masih belum menemukan jawaban dari semua pertanyaanmu tentang Shelly.
Aku baru mengenal SHelly, sehingga rasanya tidak layak jika aku bertanya terlalu jauh tentang kehidupan pribadinya. Aku menyadari hal itu, tapi hatiku ingin meledakkan rasa penasaranku.
"Haahh...” seharusnya aku tidak perlu memusingkan hal itu. Hari baru telah hadir, jam menunjukkan waktu untuk beraktifitas telah dimulai.
-o0o-
Setelah selesai mandi, aku mengenakan seragam sekolahku. Di depan cermin, aku memperhatikan wajahku. Wajah oriental di dalam cermin itu mengingatkanku pada wajah lelaki yang mengaku ayahku di dalam mimpiku tempo hari.
Menyebalkan harus mempercayai hal itu. Tapi harus kuakui, kalau semua yang telah kualami selama ini membuatku merasa yakin bahwa mimpi itu adalah sebuah kebenaran. Meskipun aku ingin tetap menganggap semuanya hanyalah sebuah ilusi dari alam bawah sadarku.
Banyak hal yang tidak kusukai dari wajahku, seperti; hidung mancungku yang sangat menyeleweng dari hidung ayah, dan mataku yang tajam... "Ah tidak!" Manik mataku memancarkan pendar hijau. Ada sebuah api kehijauan di dalamnya.
"Tidak!"
"Aku akan bergenerasi lagi."
Hal yang paling menyebalkan bagiku. Ini bukan yang pertama, aku telah sering mengalami ini sewaktu-waktu. Dan hal ini selalu saja terasa menyakitkan.
“Akh! Sakit!"
Tubuhku terasa terbakar api yang sangat panas, cermin itu juga menampakkan wujudku yang mulai bertransformasi menjadi wujudku yang cukup menyeramkan bagiku. Seperti manusia yang berbentuk kabut kehijauan. Ini belum seutuhnya, aku terlihat berubah-ubah, dan kembali, lalu berubah, kembali lagi, begitu seterusnya...
“Akh panaass!!”
Tubuhku mulai menyala, api kehijauan yang membara keluar dari dalam tubuhku. Aku ingin merasakan udara bebas, aku harus melesat menembus tembok rumahku menuju ke halaman rumah. Aku terus melesat di jalanan. Ini bukan tempat yang nyaman, aku terus melesat begitu cepat mencari ruang yang mungkin bisa lebih sejuk. Walau kutahu aku takkan sempat berpikir.
Ini sangat menyakitkan, rasanya aku benar-benar terbakar. Sialnya aku tidak bisa mengontrol diriku. Api kehijauan semakin membara di tubuhku. “Panaass!!”
Sekarang tiba-tiba semuanya gelap, aku tidak dapat melihat apapun.
'Tidak! Aku tidak mungkin mati!'
FREEZEBantu revisi iya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destinable of Light
FantasySebagai manusia setengah siluman yang dibesarkan di alam manusia, ada dua hal yang melilit kehidupan Nando: Pertama, berada di alam manusia tanpa direndahkan namun harus mempertaruhkan hidupnya setiap waktu. Kedua, berada di alam Tumaya tanpa mengha...