SINGA ITU TERLUKA
Dengan tangkas, aku berhasil berkelit dan mengelak sambil membopong Shally untuk menghindari serangan maut yang nyaris saja mencelakai kami. Dan saat itu juga, aku baru menyadari sesuatu. Ternyata kami telah terpisah dari kelompok kami, dan kami telah tertinggal jauh.
Aku mencoba terus bergerak selincah-lincahnya seraya mencari jejak kelompok kami. Sementara makhluk itu tak berhenti menghalangi langkahku dengan serangannya.
Leherku terkalung lengan Shally. Gadis itu berkata dalam boponganku, “Itu adalah vampir yang selalu mengincarku.”
Dari bahuku, Shally dapat melihat dengan jelas makhluk yang sedang mengejar kami di belakangku. Aku pun juga sempat melirik secara sekilas bagaimana bentuk makhluk itu. Matanya nampak jelas menyala seperti mata makhluk yang pernah kuserang sebelumnya. Mata yang dipenuhi dengan kebencian dan pancaran kematian itu telah berhasil membuatku merasa ngeri ketika menatapnya. Setengah dari seluruh tubuhnya berwarna hitam seperti gumpalan asap hitam. Kukunya menjalar tajam seperti pedang maut yang mematikan. Taringnya tidak terlalu panjang, tetapi juga nampak sangat mengerikan.
“Sialan.” Makhluk itu kembali menutupi jalan dan melesat ke arahku.
Aku berhasil mengindar untuk ke sekian kalinya, tetapi Shally mengingatkan, “Kita berada semakin jauh dari arah perkembahan.”
“Iya, aku tahu.”
Jika terus seperti ini, aku bisa segera tumbang oleh makhluk itu. Terlebih lagi, makhluk itu bisa mengganti arah lesatannya. Sementara aku tidak bisa mempertahankan diri sambil menggendong dan menyerang secara bersamaan. Maka tidak ada yang bisa kulakukan selain menghindar.
Namun untuk yang terakhir, sebelum kakiku bisa menyentuh tanah, makhluk itu telah lebih dulu terbang dan melesat tepat di belakangku sambil mengeram, “Matilah!”
Aku sempat mengira kalau aku akan berakhir saat itu juga, tetapi ternyata kakiku bisa menginjak tanah tanpa ada luka di tubuhku. Dan sebelum itu, aku merasakan kibasan angin yang seperti badai di belakang tubuhku begitu keras. Kibasan itu memberikan tekanan yang cukup kuat saat aku mendaratkan kakiku di tanah. Selain itu, aku sempat mendengar suara tubrukan seperti suara burung raksasa yang bertabrakan di udara. Dan semua itu terjadi dengan begitu cepat, dan aku tidak dapat menyaksikannya.
Lalu ketika aku menoleh, makhluk serupa vampir itu telah terpelanting beratus-ratus meter. Dan seekor singa berbulu emas mengaung memamerkan keperkasaannya di belakang tubuhku dengan gigi-giginya yang runcing dan taringnya yang setajam silet. Secara tiba-tiba, udara di sekitar kami menjadi jauh lebih dingin, dan angin semakin bertiupan ketika singa itu mengaung.
“Singa itu telah menyelamatkan kita,” bisik Shally tepat di samping telingaku.
“Astaga!” Ternyata Shally dapat melihatnya.
Singa itu merenggangkan cakarnya. Kini terlihat dengan jelas bagaimana cakar itu kriting dan memanjang. Itu seperti cerulit di kaki hewan yang perkasa. Lalu singa itu melonglong sebelum meloncat dan melesat ke tempatk makhluk serupa bampir itu terpelanting. Lulungan singa tadi membuat perutku merasa geli. Tanpa berpikir panjang, aku melesat menembus lorong hutan setapak menuju ke pusat perkemahan.
Shally berbisik tepat di daun telingaku, “Bagaimana jika singa itu terluka?”
Aku tidak merespon pertanyaan itu. Separuh konsentrasiku digunakan untuk memilah-milah persimpangan di tiap lorong setapak yang kulewati, dan separuhnya lagi hanya tersisa untuk mempertajam indra penglihatanku dan indra pendengaranku, agar aku dapat menemukan pusat perkemahan dengan lebih mudah.
Sebelum meninggalkan singa itu aku telah berpikir bahwa singa itu pasti bisa menyesuaikan diri untuk mengatasi si manusia vampir, dan kemungkinan singa itu bisa memulihkan diri jika terluka. Tetapi aku tidak yakin, jika hanya ada satu makhluk yang menginginkan kematian kami di tempat ini. Karena itu, aku harus segera membawa Shally menjauh dari tempat ini, sebelum makhluk-makhluk seperti itu berdatangan dan membunuh kami.
FREEZE
jangan lupakan bintangnya iya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destinable of Light
FantasiSebagai manusia setengah siluman yang dibesarkan di alam manusia, ada dua hal yang melilit kehidupan Nando: Pertama, berada di alam manusia tanpa direndahkan namun harus mempertaruhkan hidupnya setiap waktu. Kedua, berada di alam Tumaya tanpa mengha...