Mobil mereka mulai melaju dengan kecepatan rata-rata. Jungkook semangat banget, matanya berbinar cantik sambil liatin pemandangan ke arah luar jendela yang sengaja kak Jimin turunkan setengah. Biar si bawel dibelakangnya gak cepat bosan dan berakhir recokin dia.
Kata kak Namjoon semalam sewaktu mereka lagi teleponan, perjalanan mereka kurang lebih Cuma memakan waktu 40 menit. Jalanan juga gak mungkin macet, karena kata Namjoon lagi, pemuda itu sengaja pilih rute yang bebas macet. Jungkook percaya-percaya
saja, toh selama ini kak Namjoon bisa banget dipegang omongannya.Rencananya, mereka bakalan liburan selama 3 hari 2 malam. Di vila keluarga punya kak Hoseok, yang katanya di depannya ada danau kecil yang cantik banget buat dinikmati sambil bakar api unggun di dekatnya. Walaupun sekarang memang lagi musim hujan, tapi mau bagaimana lagi. Mereka semua baru punya waktu senggang sekarang.
Jungkook mengeluarkan senandung kecil mengikuti irama lagu yang diputar sama Namjoon. Sementara itu, Taehyung nampak tenang di sebelahnya, pemuda itu menutup matanya dengan lengannya tapi tetap jawab pertanyaan receh yang Jungkook lemparkan ke dia. Walaupun jawabannya singkat-singkat.
[]
“Gak papa kak. Gak berat kok pacar lo, pipinya aja yang gede.” Taehyung colek pipi Jungkook. Bikin yang lebih muda beralih lihat ke arah Taehyung dengan alis yang menyatu.
“Oke. Jungkook kalau dipangku sama Taehyung jangan banyak gerak.”
“Iya, siap!” Jungkook membalas penuh semangat.
Mobil yang Namjoon kemudikan sengaja ia pelankan. Biar Jungkook bisa lebih gampang pindah ke pangkuan Taehyung, tanpa perlu ada drama rengekan karena kepalanya kena bentur ke atap mobil.
Pas banget. Jungkook duduk di atas pangkuan Taehyung dengan kakinya yang sedikit terbuka. Dari belakang, Taehyung bisa lihat rok tennis pendek yang dikenakan pacar kakaknya itu kesingkap sedikit. Sampai panties baby blue yang Jungkook kenakan mengintip sedikit dari dalam.
Taehyung berdehem. Jungkook kayaknya gak sadar sama hal itu, si cantik masih asyik menikmati pemandangan pepohonan di luar sana dan semilir angin yang menyapa pipi tembemnya.
Taehyung sandarin lagi punggungnya kayak sebelumnya, lengan kanannya terangkat buat tutupin matanya. Coba buat tidur walaupun gak bisa. Beneran, gak bakalan bisa. Birahinya mulai menggila sejak Jungkook terima tawarannya buat duduk di atas pangkuannya.
Ya, soalnya siapa sih yang gak bakalan kegoda. Kalau ada laki-laki cakep dengan rok pendeknya duduk dengan suka rela di atas pangkuan. Bukan Taehyung, tentu saja.
Sementara tangan kanan Taehyung ada di atas kepalanya, tangan kiri pemuda itu pegangin pinggang Jungkook biar gak banyak gerak. Bahaya, bisa-bisa Taehyung makan pemuda itu sekarang juga.
Tapi kayaknya, bukan Cuma Taehyung yang rasain ada yang aneh diantara mereka berdua. Soalnya Jungkook juga rasain hal yang sama. Geli banget pinggangnya pas kak Taehyung remat sedikit keras di sana.
“Jungkook,” kak Taehyung tiba-tiba berbisik di telinganya, lagi. Bedanya kali ini punggung Jungkook bersentuhan langsung dengan dada bidang yang lebih tua. “Lo basah, di bawah.”
[...]
Sebenarnya sih, ini bukan pertama atau kedua kalinya kak Taehyung ikutan pegang-pegang badannya. Ini udah kesekian kalinya, sejak enam bulan yang lalu pas kak Taehyung senggamain Jungkook sehabis ajarin cowok itu gitaran.
Padahal waktu itu mereka udah janji bakalan lupain semuanya, dan bakalan bertingkah kalau gak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. Tapi gak taunya, tiap mereka ngumpul bertiga atau Jungkook yang lagi berkunjung ke rumahnya, Taehyung selalu curi-curi kesempatan buat sekedar pegang-pegang memek Jungkook dari balik rok pendek yang pemuda itu kenakan, atau Taehyung bakalan gesekin kontolnya ke pantat Jungkook pas pacar cowok itu lengah.
...
Elusan di perutnya bikin Jungkook menggeliat pelan. Gesekan lagi pantat sekalnya sama kontol Taehyung yang sekarang udah tegang banget. Nonjol banget di tambah pemuda itu yang Cuma pakai celana kain pendek di atas lutut.
“Bangun lacur, ambil bantal lo terus peluk di depan.” Perintah Taehyung dengan berbisik.
Dan sesuai dengan perintah kak Taehyung tadi. Jungkook ambil bantal yang gak terlalu besar, yang sengaja kak Namjoon siapin buat dia. Buat jaga-jaga kalau misalnya Jungkook nantinya ketiduran atau perlu buat dia dudukin selama di atas mobil.
Taehyung menggeram, tangannya tanpa diminta belai belah becek itu dari ujung, cubitin klitorisnya, sampai masukin jari tengahnya main-main. Sengaja banget pengen lihat Jungkook mohon-mohon ke dia minta dipake badannya.
“Hahh—kakhh..” Jungkook mulai keluarin rintihannya.
“Sstt. Tahan sayang, pelacur cantik. Lo gak mau kan kak Namjoon liat ke sini? Liat pacar cantiknya gerak kayak lonte di pangkuan adiknya.”
Jungkook menggeleng. Enggak, dia gak mau bikin kak Namjoon ke dia. “T-takut—hmnhh.” Lirih Jungkook bersamaan sama Taehyung yang tiba-tiba remes teteknya dari luar baju.
“Gak usah takut. Asal lo sama gue sama-sama diam, kita gak bakalan ketahuan. Kita udah pernah kan, ngentot di samping kak Namjoon pas dia lagi tidur? Sekarang sama aja kok. Bedanya, kalau lo berisik sekarang. Bisa-bisa lo dipake rame-rame juga sama temen kakak gue.”
[...]
Kak Taehyung sekarang angkat kaki Jungkook, dua-duanya. Bikin si cantik setengah ngangkang, terus diangkat pelan kebelakang. Sekarang Jungkook lagi jepit kontol Kak Taehyung di tengah-tengah paha dalamnya.
Tangan Taehyung gak mau diem pas liat kontolnya di jepit sama Jungkook pakai bibir memek si cantik. Tangannya tekanin batang kontolnya dari depan. Ditekan kencang sampai Jungkook rasanya pengen pipis. Geli gitu, lubangnya geli banget rasain urat-urat kontol Taehyung lagi gesekan sama klitorisnya.
“Siap buat dihamilin perek?” Bisik Taehyung sedukti sambil mainin daun telinga Jungkook.
Senyum kecil Jungkook terlukis di wajah penuh keringanya. Kemudian, si cantik ngangguk malu-malu. Mukanya yang emang udah merah, bertambah merah karena Taehyung ciumi pucuk hidung hingga ke keningnya. Anakan lamputnya yang lepek karena keringat Taehyung singkirkan sampai si cantik kelihatan lebih siap buat terima dia.
Jungkook angkat badannya lagi kayak sebelum-sebelumnya. Enggak tinggi-tinggi banget biar gak kejedot atap mobil, cukup sampai dia bisa urut bentar kontol Taehyung yang udah tegak banget. Terus dia arahin ke lubang memeknya udah kedutan banget minta diisi.
“Gue gerakin pinggang lo ya, lacur. Nanti kalau lo yang goyang sendiri bisa-bisa ketahuan kita sama pacar
lo.” Mereka ngobrol masih sambil bisik-bisik kayak awal. Pelan banget sampai mungkin kalau Taehyung gak inisiatif buat deketin telinganya ke telinga Jungkook, dia gak bakalan tau apa yang pemuda itu katakan.“Aku nurut Taehyung.”
[...]
Full version ada di lynk di profil aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby girl Jungkook
Fiksi PenggemarWelcome to Bbygirlgguk's spicy world Hanya berisi 🔞 bottom | boypvssy Jungkook dengan berbagai macam genre. Tolong perhatikan tag(s) sebelum membaca. Kindly stay away if you don't like it.