💗 Happy Reading 💗
Jake kini mengajak Karina makan malam ke restoran yang elit dengan nuansa makanan barat. Di atas meja sudah tersedia steak dan spaghetti. Di tambah makanan khas Australia seperti Barramundi, terbuat dari olahan ikan kakap putih yang di panggang. Dan makanan penutup yang manis lainnya seperti berbagai dessert, macaroon dan mocha pots de creme terbuat dari bahan dasar cream coklat yang di sajikan di atas mangkuk mungil. Dan beberapa cake mini yang terbuat dari coklat.
"Kau pesan sebanyak ini?" Karina termangu tak percaya melihatnya.
Jake mengangguk "Ini restoran milik ibuku." sontak Karina semakin tercengang mendengarnya.
"Aku sudah menyiapkan ini sebelum kau menelfon ku tadi." Karina hanya tersenyum masam mendengarnya karena merasa bersalah.
Tanpa kata Jake mengambil steak yang berada di hadapan Karina membuatnya heran. Dan barulah Karina sadar jika Jake membantunya memotong steak tersebut menjadi potongan kecil agar ia lebih mudah untuk memakannya nanti.
"Kamu makanlah." ucap Jake setelah memberikan steak itu ke hadapan Karina.
"Makasih." sungguh Karina sedikit takjub dengan ini. Makan di tempat yang elit dan sikap Jake yang sedikit romantis layaknya pria di drama romance yang ia sering nonton. Namun ia tidaklah luluh semudah itu karena di hatinya masih ada Ni-Ki.
"Kau sudah memutuskan cerita apa yang nanti kita buat?" tanya Jake.
Karina berfikir sejenak "Belum. Aku tidak tahu membuat cerita."
"Bagaimana kalo kita ambil cerita tentang masa kecil. Ceritakan saja masa kecil kita sampai beranjak dewasa. Seperti bagaimana kita tumbuh, tempat yang pernah kita kunjungi. Pasti banyak cerita yang akan tersusun kan?"
Bukannya menjawab setuju, Karina hanya terdiam mendengarnya. Sepertinya menceritakan masa kecil tidak membuat Karina senang untuk menceritakannya.
"Ide yang bagus. Tapi kau saja yang ceritakan masa kecil mu. Aku tidak mau."
Kening Jake bertautan "Kenapa? apa masa kecilmu tidak menyenangkan?" tanya Jake dengan bercanda.
Karina kembali terdiam. Matanya teralihkan menatap gelas yang tersisi cola di hadapannya. Ia bingung harus menjawab apa seperti ingin menyembunyikan sesuatu.
Terdengar suara pria tertawa yang membuatnya menoleh ke belakang. Kedua mata Karina membulat sempurna ketika mendapati ayah tirinya yang duduk bermesraan dengan wanita yang memakai dres sexy di hadapannya. Karina memandangi tangan mereka yang saling menggenggam. Takut, marah dan kecewa menjadi satu ia rasakan sekarang.
Ayah tirinya tidak sengaja menoleh dan mendapati Karina yang menatapnya. Seketika wajahnya berubah menjadi panik dan melepaskan tangannya dari genggaman wanita yang duduk di sebelahnya. Dengan cepat Karina kembali memutar tubuhnya.
"Kau kenapa?" tanya Jake heran melihat raut wajah Karina yang menjadi tegang.
"Aku tidak apa-apa ." ucapannya dengan tersenyum paksa dan melanjutkan makannya dengan tenang.
Pandangan Jake berubah menatap pria yang memakai pakaian formal berwarna hitam itu. Namun ia acuh karena tidak mengenalinya.
Setelah makan dan membahas tentang cerpen yang akan mereka buat, Jake bisa merasakan perubahan Karina. Ia menjadi diam dan tatapan matanya selalu kosong. Kini Jake berada di atas mobil sportnya dengan Karina yang duduk di sebelahnya untuk mengantarkannya pulang. Bahkan Karina hanya mengucapkan kata terima kasih lalu turun dari mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School 2023
Teen FictionSetiap anak sekolah menengah atas mempunyai beban yang di tanggungnya masing-masing dan terdapat banyaknya kesalahan pahaman yang membuat mereka saling membenci. Penasaran beban dan masalah seperti apa? Let's get it >>