💗 Happy Reading 💗
Para siswa kembali ke tempatnya masing-masing setelah mendengar bell sekolah berdentum. Di kelas 11-2, ibu guru bernama Park Hye Min yang sedang menjaskan tentang pembelajaran hari ini.
"Cerita pendek atau biasa di singkat cerpen adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya di buat-buat. Cerpen cenderung singkat, padat dan langsung pada tujuannya di bandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang seperti novel"
Ni-Ki yang menguap menahan kantuk menoleh ke belakang mendapati bangku Soobin yang kosong
Ni-Ki melirik Heeseung teman, bangku Soobin "Sstt, teman mu kemana?" tanyanya dengan suara pelan.
Heeseung menoleh "Dia ke Jepang mewakili negara Korea untuk lomba matematika." jawabnya dengan suara pelan.
Ni-Ki menaikkan alisnya dan tubuhnya secara otomatis melirik ke arah Yizhuo yang sedang fokus dengan buku di hadapannya.
Sedang Yizhuo, entah berapa banyak sumpah serapah yang harus di umpatkan setelah mendengarkan nama orang yang akan sekelompok dengannya. Guru Park Hye Min menyuruh mereka untuk membuat cerita pendek dengan berpasang-pasangan seusai dengan nama yang ia sebutkan dan akan di kumpulkan minggu depan.
Dan rasanya ia ingin melempar pulpen yang sedari tadi ia pegang ketika mendengar nama Nishimura Riki alias Ni-Ki di satukan dengan namanya. Apakah tidak ada siswa lain selain dia? berbicara saja dengannya sangat menyebalkan dan sekarang ia harus sekelompok. Sepertinya mulai dari sekarang ia harus memupuk kesabarannya agar semakin bertambah untuk berhadapan dengan Ni-Ki.
Berbeda dengan Karina, ada cemburu di raut wajahnya setelah tau jika Ni-Ki dan Yizhuo ternyata sekelompok. Ia juga takut jika Ni-Ki di perlakukan kasar lagi oleh wanita singa itu.
Dan baru saja bertemu, Yizhuo menatap malas ke Ni-Ki yang kini saling berhadapan di koridor setelah sepulang sekolah.
"Aku tidak mau mengerjakannya di rumah ku." ucap Yizhuo dengan acuh.
Ni-Ki memasukkan satu tangan ke dalam saku celana "Jangan harap aku juga pulang ke rumah dengan wajahku seperti ini."
"Emang aku bilang mau mengerjakannya di rumah mu?" Yizhuo juga sangat tidak sudi dan tidak berharap mengerjakannya di rumah Ni-Ki.
"Trus kau maunya dimana?"
"Nanti kau ku kabari tempat untuk membahasnya." lalu meninggalkan Ni-Ki begitu saja. Yizhuo tidak mau membuang-buang waktunya untuk berdebat dengan Ni-Ki membuat moodnya berantakan.
Ni-Ki memandangi punggung Yizhuo dengan senyum miring yang tercetak di wajahnya. Jujur saja ia sedikit senang karena bisa sekelompok dengan Yizhuo apa lagi tidak ada Soobin yang menjaganya. Artinya dia bisa mengganggu Yizhuo dengan bebas sebagai pembalasan.
ʕ·ᴥ·ʔ
Kini Kazuha berada di kamar Yunjin. Ia sangat senang karena sekelompok dengan Yunjin dan terpana melihat kamarnya yang di penuhi banyak buku-buku seperti perpustakaan saja. Ada banyak sertifikasi dan piala-piala atas kejuaraannya. Apakah Yunjin telah membaca semua buku ini? jika benar lalu seberapa banyak waktu di gunakannya. Sedangkan dirinya hanya akan membaca buku jika buku tersebut berbentuk novel fiksi favoritnya."Kau sudah punya ide?" tanya Yunjin sudah duduk di kursi meja belajarnya bersama Kazuha dan sepotong roti dan minuman dingin di hadapannya.
Kazuha menggeleng "Belum. Aku juga masih bingung harus membuat cerita apa. Asalkan jangan tentang orang tua, aku tidak bisa membuat cerita karena aku tidak dekat dengan ayah maupun ibuku"
KAMU SEDANG MEMBACA
High School 2023
Teen FictionSetiap anak sekolah menengah atas mempunyai beban yang di tanggungnya masing-masing dan terdapat banyaknya kesalahan pahaman yang membuat mereka saling membenci. Penasaran beban dan masalah seperti apa? Let's get it >>