Pada tanggal 20 September 1995
Namira kini masih berbaring pada tempat tidur rumah sakit dan belum bangun sampai sekarang. Ini sudah bulan keempat sepertinya. Dia belum bangun juga dari koma dia, padahal.. hari ulang tahun nya sudah dekat saat itu juga.Namira lahir pada 15 Oktober 1974 itu, sudah ingin berusia 21 dan saat ini.. usia dia 20 tahun.
Padahal, saat Namira 22 tahun. Radit akan menikahi dia namun... Dia belum sadarkan diri dari koma nya. Radit berharap, Namira masih ada disisi nya dan dia berharap.. kalau Namira harus masih ada di dunia ini, meskipun berat rasanya." Nami, lu belum bangun-bangun?? Ayo lah bangun, Nami... Gw tetap menunggu lu disini sampai lu sadar. Maaf Nami. Gw suka telat jaga lu. Maaf.. gw salah banget, Nam. Salah banget. . "
Seketika sontak disitu. Tangan Namira mulai bergerak saat itu dan Radit mulai melihat pergerakan pada tangan Nami. Tapi, dia belum bisa ngomong saat itu juga.
" Nami..? Lu dengar gw kan?? Ayo bangun, Nam.. gw akan tunggu lu sampai bangun... " Ucap Radit sambil meneteskan air mata milik dia.
Kemudian, orang tua Radit dan Namira berkunjung ke rumah sakit itu.
" Radit.. kamu yakin nak? Mau tunggu Namira...?? " ucaplah seorang ibunya itu.
" Ma.. tadi Nami gerakin tangan nya. Dia udah mulai sadar tadi sebelum kalian datang... Nami pasti sadar kok ma! Radit yakin.. Radit yakin, Nami bisa sadar dari koma dia... Kalau Nami belum bangun juga lalu di jemput terlebih dahulu, Radit akan tetap disini dan selalu menemani Namira. Sampai kapanpun. Radit ga pernah letih. " Air mata milik Radit membasahi ke tangan Namira disitu, dia layak anak kecil yang sangat menyesal. Meninggalkan kekasihnya itu, saat membelikan es krim sementara lalu.. dia ke tabrak oleh mobil yang tidak bersalah, namun.. si supir mobil itu langsung membawa Namira ke rumah sakit terdekat dan mengganti rugi nyawa atau membayar nyawa Namira itu.
" Nak Radit... "
" Udah jeng.. gapapa, biar Radit temenin Namira dahulu. Dia pasti sangat menyesal saat itu.. saya juga kaget dengan berita dari teman dia. " kata mama nya Namira.
" I iya.. jeng Emira. Tapi kan.. Radit sudah 4 bulan menjaga Namira. Aku jadi enggak enak piye toh..? "
" Ora apa jeng.. nak Radit, anak mu. Sudah aku anggap sebagai menantu ku, jeng... Jadi, biarkan saja ya? " Mama nya Namira mengelusi belakang dada Mama nya Radit.
" Iya jeng.. makasih ... "
Tapi, disitu Radit tetap menemani Namira sampai ia sadarkan diri nya tersebut. Entah sampai kapan, Radit ga pernah lelah menjaga Namira saat itu juga.
" Namira. Gw akan tetap jaga lu dan gw akan kembali ke masa lalu, untuk selesaikan masalah yang buat gw itu.. kayak, bersalah besar dan gw juga awal pembuat masalah disitu. Gw tetap menemani lu, Namira Pratista. " Radit berbicara pelan di depan Namira, saat kedua orang tua nya itu pergi untuk makan sebentar. Karena, dari pagi mereka belum sarapan berdua. Lalu, Radit memegang tangan Namira untuk kembali ke masa lalu nya mereka itu.
Sesampainya di tempat masa lalu.
Radit baru ingat, Namira sedang pergi dan pindah rumah selama 1,5 tahun atau yang artinya 1 tahun 5 bulan." Nam.. kabar kamu gimana nam? Disini udah sebulan... Sedangkan, di masa depan usia mu sudah hampir ingin 21 tahun nam.. jangan sampai... Setahun sudah 22 tahun, Nami. "
Kemudian, mama nya Radit datang dan melihat Radit yang selalu ada di depan pintu atau di halaman teras depan nya itu.
" Nak Radit? Kamu gapapa toh?? Kenapa dari tadi disini terus? Oh iya, kamu mau main atau lihat-lihat isi rumahnya Namira tidak? Siapa tahu.. kamu betah untuk di rumahnya kalau mau saja. " kata mama nya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Akan Ku Tunggu Kehadiran Mu Disini
Teen FictionDalam cerita ini, menceritakan seorang lelaki bernama Raditya Arkana dan dia ini bersahabat dengan Namira Pratista. Namira anak tunggal dari Pak Arsen Adhiyaksa dan Ibu Emira Elzira Aneira. Namira biasa dipanggil dengan Nami/Mira/Ira/Dek Ira. Hobi N...