menunggu pulang

4.2K 157 10
                                    

Sudah hampir larut malam namun Jeno belum juga bisa tidur ia sedang menunggu suaminya pulang ia sangat cemas.

"Jaem, kamu dimana sih, kok gak Pulang-pulang" Jeno berjalan mondar mandir dengan  Handphone di genggamannya, ia ingin menelfon Jaemin tapi rasa gengsinya lebih besar. Namun Setelah berfikir beberapa saat akhirnya ia menurunkan egonya ia mulai menekan  nomor suaminya. Ia menunggu beberapa saat namun tidak diangkat yang terdengar hanya suara oprator, ia mencoba sekali lagi namun hasilnya tetap sama rasa cemasnya semangkin besar dia takut terjadi apa-apa kepada Jaemin.

"Semoga kamu baik-baik aja Jaem, apa aku telfon mama, tapi aku gak mau mama tau masalah aku, telfon kak Mark tapi ini udah tengah malam aku takut ganggu mereka" gumam Jeno karena merasa lelah  ia mendudukan dirinya di kasur.

"Hnggg"Tiba-tiba Jisung merengek dalam tidurnya.

mendengar suara rengekan anaknya Jeno langsung menaiki ranjang menghampirinya

"Sttttt....tidur lagi sayang" Jeno mempuk puk pantat Jisung ia juga mengelus punggung Jisung, namun bukannya tidur lagi Jisung malah terbangun.

"Buna, tenapa belum bobo? " tanya Jisung khas suara orang bangun tidur. Ia berusaha untuk duduk.

"Buna bobo kok,cuma kebangun dengar suara adek"

"Buna boong tu liat bawah matana buna itam"

Jeno terdiam mendengar perkataan anaknya uhh kalau begini dia tidak bisa berbohong lagi.

"Buna gak bisa tidur Sung, buna kefikiran terus sama ayah" Jeno mengangkat Jisung ke pangkuannya.

"anti ayah akal ulang buna, ayo bobo agi ama icung" Jisung turun dari pangkuan Jeno, menarik bunanya untuk berbaring di ranjang.

Pagi harinya Jeno terbangun karena merasa ada yang mengusik tidurnya, ketika membuka matanya ia melihat Jisung menusuk nusuk pipinya dengan jari telunjuk mungil gempalnya, ia Melihat wajah Jisung yang tersenyum diatasnya.

"Celamat pagi buna" ucap Jisung semangat.

"Pagi juga sayangnya buna, kok udah bangun masih pagi banget lo" Jeno melihat jam yang terletak di sudut kamar, jarum jam menunjukan 5:30.

"Au jalan jalan cama buna ke lumah yung lele"Jisung duduk dengan melipat kaki kebelakang menumpukan tangannya di atas perut sang buna.

"Ini masih pagi banget Jisung sayang, hyung lelenya masih bobo" Jeno Menguyel pipi Jisung gemas yang semangkin hari tambah tembam padahal Jisung jarang makan tetapi ia kuat nen. Jisung mengkerucutnya bibirnya dengan wajah cemberut.

"Nen dulu sini abis itu kita siap siap kerumah Hyung lele" tidak mau membuat kecewa anaknya akhirnya Jeno Mengalah lagian rumah kakaknya tidak jauh hanya melewati dua rumah.

Jeno menarik Jisung untuk berbaring menaikan kaosnya memegang belakang kepala Jisung mengarahkan mulut sang anak ke putingnya, Jisung menghisap puting bunanya pelan. tenggorokannya terasa lebih segar ketika air susu mengalir melewati Tenggorokannya, namun tak berapa lama Jisung melepaskan hisapannya.

"Kenapa sayang udah kenyang? " tanya Jeno heran, tidak biasanya Jisung  nyusu cepat.

"Ail cucunya kelualnya cikit buna" ujar Jisung memegang area puting Jeno.ia mengamati puting sang buna takutnya tersumbat sesuatu namun ia tak menemukan apapaun yang ia lihat hanya tetesan air susu yang keluar lambat dari puting sang buna.
Jeno menunduk untuk melihatnya dan ternyata benar air susunya tidak keluar banyak, ia menghela nafas pelan ia lupa makan karena terlalu memikirkan Jaemin.

"Maafin buna sayang, adek kurang puas ya nennya,kalau gitu kita mandi aja yuk, abis itu buat sarapan,buna janji bakal makan banyak biar adek puas nennya. "

NA FAMILY  JAEMJEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang