baikan

4.2K 186 15
                                    

Setelah sampai dirumah sakit , Jeno langsung menuju kasir menanyakan ruangan Jaemin.

"Permisi mbak saya mau tanya ruangan atas nama Na Jaemin dimana ya" tanya Jeno ngos ngosan karena dia  berlari dari parkiran.

"Maaf kami tidak bisa memberitahunya ke sembarangan orang" ucap wanita itu. Mereka memang diperintahkan untuk berhati-hati demi keselamatan Na Jaemin,karena ia adalah salah satu CEO terbesar di negaranya tak heran banyak pesaing yang iri kepadanya dan ingin menjatuhkannya itu sebabnya pihak rumah sakit tak ingin sembarangan memberi tahu  ruangan Jaemin, apalagi berita kecelakaan yang dialami Jaemin sudah menyebar di media.

"Tapi mbak ini sangat genting tolong beritahu saya dimana ruangannya" ucap Jeno memohon. Air matanya terus mengalir sedari tadi.

"Maaf tuan tapi kami tetap tak bis_"

"SAYA ISTRINYA, CEPAT BERITAU DIMANA RUANGAN SUAMI SAYA" karena sudah kehabisan kesabaran tanpa sadar Jeno membentak wanita itu ia sangat  khawatir tentang suaminya tapi wanita ini malah membuang buang waktunya.

memang banyak yang belum mengetahui  tentang siapa pasangan hidup Na Jaemin, karena Jaemin merahasiakannya semua itu atas permintaan Jeno sendiri, karena ia tak mau menjadi pusat perhatian saat  keluar rumah.

Mendengar perkataan Jeno wanita itu gelagapan sungguh dia tidak tau bahwa lelaki manis yang berada di hadapannya adalah istri dari Na Jaemin.

"Ruangannya nomor 07,maaf saya tidak tau bahwa anda istri tuan Na Jaemin" wanita itu membungkukkan badannya meminta maaf.

Jeno tak menganggapnya ia langsung berlari mencari ruangan Jaemin saat sudah menemukannya ia berhenti didepan ruangannya karena pintunya masi tertutup itu berarti dokter masih menanganinya.
Ia mendudukan dirinya di kursi tunggu,mengatur nafasnya yang tak beraturan jantungnya berdetak lebih cepat sungguh dia benar-benar cemas lelah khawatir menjadi satu.

Tiba-tiba HP Jeno bergetar di saku jaketnya ia mengambil dan melihat ternyata Mark menelfon.

"Halo kak ada apa? " tanya Jeno

Sebelumnya Jeno sudah mengabari Mark tentang kecelakaan Jaemin, mereka ingin menyusul tapi dilarang oleh Jeno, jika mereka ikut siapa nanti yang menjaga Jisung dan Chenle. mereka masih terlalu kecil untuk dibawa ke rumah sakit.

"Jen, Jisung dari tadi nangis terus manggilin kalian, kita udah coba nenangin tapi tetap gak mau diam sampai sesegukan mukanya juga merah banget aku sama Donghyuck jadi bingung diajak main sama Chenle juga dianya gak mau"ucap Mark ia masih menggendong Jisung, Dongyuck bertugas memegangi HP sambil mengelap keringat sang istri.

Jeno yang mendengar tangisan histeris Jisung jadi tidak tega, tapi kalau dirumah sakit juga tak baik buat Jisung ia masih kecil. Setelah berfikir sebentar akhirnya ia menyuruh Mark mengantarkan Jisung kerumah sakit dimana Jaemin dirawat.

" kak bisa tolong antarkan Jisung kesini mungkin Jisung mau lihat ayahnya makanya rewel, nanti aku kirimin alamatnya"

"Yaudah kalau itu mau kamu, kakak tutup dulu telfonnya bay"

Ceklek

Pintu ruangan Jaemin terbuka dan keluar lah dokter dan perawat yang menangani Jaemin, Jeno langsung bangkit dari duduknya dan menanyakan keadaan Jaemin.

"Dok bagaimana keadaan suami saya, apa dia baik-baik saja? " tanya Jeno.

"Tidak ada luka serius yang dialami tuan Jaemin tapi perlu di rawat beberapa hari untuk memantau kesehatannya. " terang dokter itu, Jeno yang mendengarnya merasa sangat lega beban yang berada di pundaknya langsung ringan begitu saja.

NA FAMILY  JAEMJEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang