ada apa.

4.4K 259 26
                                    

Menjelang sore hari Mark turun ke lantai bawah untuk menemui anak sulungnya.

"Bi, Chenle kemana? " tanyanya ketika tak sengaja berpapasan dengan bibi choi yang sedang membereskan dapur.

"Eh nyonya, den Chenle dari tadi belum turun dari kamarnya, bahkan belum makan dari tadi pagi, saya udah manggil-manggil dari tadi tapi den Chenle tidak menyahut, pintunya juga di kunci jadi saya gak bisa masuk nyonya" ucap bibi choi

Mark yang mendengar itu langsung berlari ke kamar sang anak.

"Tumben pintunya di kunci" gumam Mark masih memutar knop pintu kamar Chenle

Mark ingat ia masih menyimpan kunci cadangan kamar Chenle,ia pun bergegas mengambilnya setelah ketemu ia kembali ke kamar sang anak dan mencoba membukanya.

Ceklek.

Mark berjalan mendekati ranjang Chenle, menemukan anaknya yang tertidur meringkuk masih dengan memeluk foto polaroid.

"Sayang bangun yuk udah sore" Mark mengguncang pelan tubuh sang anak.

Chenle menggerakan badannya pelan, Mark berfikir Chenle akan bangun tapi ternyata anak itu hanya pindah posisi.

Mark ingin membangunkan anaknya lagi tapi ia melihat mata sang anak sembab seperti habis menangis.

"Kamu kenapa sayang, apa yang membuat kamu nangis sampe matanya sembab kek gini"

Tanpa sengaja Mark melihat polaroid yang tergeletak disamping Chenle, Mark meraih foto tersebut dan membaliknya untuk bisa melihat siapa orang di balik foto tersebut.

"Jeno,Jisung" Mark menarik nafasnya pelan dan membuangnya perlahan lahan, ia menatap anaknya,tangannya terulur mengusap rambut Chenle yang berkeringat.

"Lele kangen aunty ya nak, sabar ya Daddy lagi usaha nyari mereka mommy janji secepatnya kita bakal ketemu mereka, asal lele sabar menunggu"

"Mommy" ucap Chenle dengan suara serak, ia mendudukkan dirinya dibantu oleh Mark yang langsung membawa Chenle kepangkuannya.

"Turunin lele mommy, nanti luka mommy berdarah karena lele" ucap anak itu.

"Enggak bakal, lukanya udah di tutup rapat-rapat sama dokternya jadi aman" ia mengecup kepala anaknya.

"Turun yuk le, kata bibi dari tadi pagi kamu belum makan, kenapa gak mau makan? nanti kalau lele sakit gimana pasti mommy sedih anak ganteng mommy jatuh sakit"Mark memasang wajah sedih untuk meluluhkan hati sang anak dan sepertinya berhasil Chenle langsung mendongak, memegang wajah Mark dan mengelus pipi sang mommy.

" mommy jangan sedih, lele gak mau lihat mommy sedih maafin lele udah nakal, lele janji lele gak akan nakal lagi tapi mommy jangan sedih lagi ya"anak itu memandang mommynya dengan mata berkaca kaca.

"Eh mommy cuma bercanda sayang jangan nangis dong"panik Mark saat melihat mata anaknya yang berair.

Chenle menggelengkan kepalanya dan memeluk erat tubuh mommynya.
Mark menggendong Chenle membawanya keluar kamar menuju meja makan untuk memberi makan lele kesayangannya.

"Makan ya mommy suapin"

Chenle mengangguk ia membuka mulutnya saat sang mommy menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Wih lihat dek, kakak lele mamam disuapi sama mommy"

"Loh hyuck adek udah bangun kok aku gak dengar suaranya" ucap Mark terkejut saat mendapati kehadiran suami dan bayinya yang berada di gendongan suaminya.

"Kan adek pintar tau mommynya lagi bujuk si kakak biar mau makan" jawab Dongyuck meniru suara bayi, Chenle yang mendengar perkataan sang Daddy menundukan kepalanya sedih, entah kenapa ia merasa sang Daddy sedang menyindir dirinya yang masih manja kepada sang mommy disaat sudah memiliki adik.

NA FAMILY  JAEMJEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang