melihat wajahnya kembali.

4.6K 280 23
                                    

5 bulan kemudian.

Tak terasa kini kandungan Mark telah memasuki bulan ke 7,pergerakannya pun semangkin terbatas, Tubuhnya semangkin melemah, berjalan saja pun mark perlu kehati hatian pernah ia bergerak cepat akibatnya ia merasakan kram yang teramat sakit di perutnya.

Mark mendudukan dirinya di sofa pelan pelan tangannya menyanggah perut bawahnya.

"Huff padahal  cuma jalan dari dapur ke ruang tengah tapi rasanya aku capek banget" eluh Mark tangannya mengelus perutnya yang buncit.

Asik dengan fikirannya sampai tak menyadari kehadiran Jaehyun dan Ten.

"Sayang" panggil Jaehyun mendekati Mark

"Ehh maaf, Mark gak tau kalau mae sama mama udah datang"Mark memperbaiki duduknya menjadi tegak di bantu Jaehyun.

" kita memang sengaja gak ketok pintu dulu takutnya kamu lagi istirahat malah ke ganggu"Ten duduk di samping Mark mengelus perut Mark.

" eh babynya nendang seneng ya di elus grandma"Ten tersenyum bahagia begitu juga dengan Mark dan Jaehyun.

"Jadi rencananya hari ini Mark mau adain syukuran agar persalinannya berjalan dengan lancar, nah Mark minta tolong Mae sama mama buat bantuin"

"Oh itu mah gampang kamu serahkan semua ke mae, aman terkendali"

"Mama juga siap kok kalau untuk cucu mama, semoga sehat terus ya kamu lebih di perhatian lagi loh pola hidupnya, jangan banyak fikiran dibawa santai aja" nasihat Jaehyun. Tiba-tiba saja Jaehyun teringat kepada anak bungsunya.

Jadi kangen sama Jeno, batin Jaehyun.

"Mah, mama kenapa melamun lagi mikirin apa? " Mark mengguncang tubuh Jaehyun menyadarkannya.

"Ah enggak mama gak mikirin apapun yaudah yuk langsung susun aja apa yang di butuhkan"

.....

"Apa.Jeno hamil? " terkejut, tentu saja bahkan handphonenya hampir terlepas dari genggamannya, tiba-tiba saja Yuta masuk ke kamar mereka dan mengatakan Jeno hamil, ada rasa senang di hati Winwin saat mendengar kabar tersebut.

"Ya, dan menurut informasi yang kudapat, kandungannya sudah beranjak 3 bulan" ucap Yuta santai.

"Oh,ya sudah,bukan urusanku juga" ucap Winwin cuek, memainkan kembali handphonenya yang tadi di lemparkannya di samping kasur.

"Dih bukan urusannya, tapi dikasih kabar malah heboh"

"Berisik, keluar aja sana" ucap  Winwin ketus.

"Galak banget sih hmm" Yuta berbaring disamping Winwin, memeluk pinggang Winwin erat.

"Sesak yutaaa...gak nafas gue" Winwin memukul lengan suaminya yang memeluk perutnya erat.

Bukannya melepaskannya yuta malah semangkin mengeratkan pelukannya bahkan menarik tubuh Winwin untuk berbaring di sampingnya.

"Kamu gak mau temuin mereka, melihat keadaan mereka secara langsung"

"Enggak ngapain coba, kan udah dapat kabar juga"ucap Winwin sok tak perduli padahal ia begitu merindukan cucu tersayangnya.

"hmm okey"jawab Yuta menyamankan pelukannya dan perlahan memejamkan matanya.

....

" sayang "panggil Jaemin kepada Jeno yang duduk santai dengan satu kaki naik diatas sofa,Jeno langsung menolehkan kepalanya kearah sang suami.

NA FAMILY  JAEMJEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang