Kisah Putri Dan Ksatrianya [1] [TAMAT]

Bab 28

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Untungnya, hasilnya lebih baik dari perkiraan nilai yang dihitung oleh Eve. Dua orang menjawab.

"Ah, ini Yang Mulia, putri ke-7. Apakah Anda baik-baik saja dengan anggur?"

"Bagus kalau lemah, Tuan Muda, Earl Rindel."

"Kursinya sempit. Kemarilah, duduk di samping saya, Yang Mulia."

"Terima kasih, Tuan Muda, Marquis Rimitiello."

Tuan muda Count Rindel merekomendasikan minuman rendah alkohol.

Tuan muda Marquis Rimitiello menyediakan tempat untuknya.

'Ini tidak terduga.'

Eve terkejut di dalam bahwa orang yang membawanya ke kursi di sebelahnya adalah Calix, Marquis Remitiello.

Sebagai ketua kelompok alumni, ia terkenal kurang sopan santun dengan perempuan.

Entah hanya Eve yang terkejut, ekspresi teman-teman alumni yang menonton Calix dalam diam sedikit aneh.

"Apa yang kamu lihat?"

"......Tidak."

Rasional pula.

Tujuan yang dimaksudkan untuk memperoleh kesempatan bergabung dengan kelompok dengan menggunakan itikad baik tercapai.

Sekarang, hanya mendengarkan percakapan dan keluar dari situ sudah cukup untuk bersosialisasi.

"Anda berbicara tentang Akademi Gnosis. Apakah Anda mengijinkan saya mendengarnya juga? Karena saya diajari sendirian di istana kekaisaran, saya selalu ingin tahu tentang akademi tempat orang-orang belajar bersama."

"Kisah Akademi? Saya tidak tahu harus berkata apa terlebih dahulu."

Eve, sebagai pendengar utama, memberi tahu tuan muda apa yang selalu dia katakan, sehingga percakapan berjalan lancar.

Hanya ada satu masalah.

"Yang Mulia, gelas Anda kosong."

"Tolong ambil gelas saya kali ini."

"Lain kali, gelas saya...."

Roh-roh itu mulai mengerjainya. Mereka terus menawarkan minuman kepada Eve.

Seolah giliran menunggu, Eve sudah minum.

Meskipun dia memegang koktail anggur, dia bahkan memberikan gelas lain ke tangan yang lain.

'Bukankah kamu bahkan bermain-main dengan kacanya?'

Dengan pengalaman kehidupan lampau, Eve dengan cepat mengetahui perbedaan antara anggur dan anggur.

Anggur sampai gelas ketiga yang sudah Eve minum, itu adalah koktail anggur yang dicampur dengan air soda.

Tapi sekarang gelas keempat dan kelima di kedua tangan adalah air berkarbonasi. Sebaliknya, itu dicampur dengan brendi untuk menambah jumlah derajat.

Menurut hukum istana kekaisaran, piala pertama diterima dari lawan, dianggap tidak sopan meletakkannya tanpa membersihkannya.

Memberikan gelas kepada lawan jenis yang belum pernah memberikan gelas, ada cara, tetapi membutuhkan harga dalam bentuk melakukan bantuan kecil.

"Kenapa begitu, Yang Mulia?"

Tuan muda Calix, Marquis Rimitiello, menyapu rambut pirang mereka dan pura-pura tidak tahu. Wajahnya sangat menjijikkan.

'Wow, penjahat terkenal.'

Tiba-tiba dia teringat masa lalu. Eve juga telah dilecehkan oleh keluarga kekaisaran dengan cara ini di kehidupan sebelumnya.