Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih
"Oh....."
Makna senyuman nakal namun menawan tersampaikan dengan kuat.
Dia ingat seleranya yang kuat karena mendorongnya ke dinding dan menciumnya ketika dia berada di tempat terpencil.
Eve tertawa kecil. Saat ini, dia belum punya bakat untuk menghadapi Michael yang tiba-tiba melontarkan lelucon nakal padanya.
"Itu ada di dalam air."
"Akan menyenangkan jika bisa mengembalikan kenangan."
"Mencoba merayuku saat menjalankan misi penting."
"Kamu tidak menyukainya?"
Pentalan sopan berakhir di sana. Eve mengaku dengan wajah merah cerah.
"Tidak."
Meski begitu, Eve sudah menyadari bibir Michael sejak dia mengucapkan mantra pernapasan.
Begitu Michael mengungkapkan keinginannya, rasa haus semakin kuat.
Michael menanggapi jawaban jujur Eve.
Mata menjadi gelap. Saat itulah ketenangan yang nyaris tidak bisa kupertahankan menghilang.
"Eve."
Sebuah tangan besar dan panas menangkup pipi Eve. Wajah cantiknya dengan mata memesona mendekat.
Blup.
Kedua bibir bertemu di busa. Udara di mulutnya bercampur menjadi satu dengan sihir pernapasan.
"Ah....umm.."
Permulaannya menyerupai ciuman udara, seperti ciuman pertama mereka.
Setiap kali dia menghirup nafas manis, dadanya terasa hangat.
Memegangnya erat-erat di tempatnya, dia menyentuh wajah orang lain seolah-olah menelusurinya dengan ujung jarinya.
Itu adalah sentuhan yang sangat hati-hati, seolah-olah mereka sangat berharga dan berharga satu sama lain.
Namun kelembutan yang tercipta melalui pengendalian diri tidak bertahan lama.
Tangan Michael yang melingkari bahu Eve sedikit gemetar dan bertambah kuat.
"Ha."
Dia menggosok bibirnya dengan kuat. Eve menerima lidah merah itu melalui mulutnya yang terbuka seolah hendak memakannya.
"Ah uh.....Hah....."
Eve pun mendekatkan pipi Michael. Segera lidah mereka terjalin secara aktif.
Itu adalah ciuman yang penuh gairah, seolah-olah mereka sedang bersaing dengan hasrat satu sama lain.
Meskipun dia mendorongnya, Michael sepertinya masih menahan sesuatu.
Dia menutup matanya rapat-rapat dan menyempitkan alisnya. Eve menatap melamun ke wajah menarik itu, meski dengan wajah cemberut, dan menanggapi keinginannya.
Meskipun ada sihir pernapasan, tidak lama kemudian dia kehabisan napas.
Hanya ketika mereka mencapai titik di mana mereka tidak bisa bertahan, barulah keduanya membuka bibir mereka yang bernoda merah dan sedikit mundur.
Blup.
Meski dada mereka naik-turun dengan liar, tatapan mereka tetap tertuju dan mereka tidak berhenti bernafsu satu sama lain.
Mata kedua orang itu gelap. Bukannya menghilangkan rasa hausnya, ciuman itu sepertinya hanya mendatangkan rasa haus yang semakin besar dan intens.
"Hah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Dan Ksatrianya [1] [TAMAT]
RomanceNOVEL TERJEMAHAN || Novel di tl sendiri jadi harap maklum.