Mentari mulai menampakkan dirinya, tanda hari baru sudah dimulai.
Kejadian tadi malam yang membuat seorang Zora menjadi gadis penyimpan luka sekaligus dendam kepada orang yang membuat pesta ulang tahunnya kacau
"Andai tadi malam gue lebih waspada, pasti mereka masih ada disini" lirih nya didepan jejeran peti yang di iringi tangisan dari beberapa orang
Pemakaman. Itulah tempat yang di datangi oleh Zora.
"Nona, mereka akan segera dimakamkan. Saya harap anda dapat mengikhlaskan kepergian anggota keluarga Xander" ujar pria itu
Mata sembab, rambut yang berantakan, baju yang penuh dengan noda darah. Zora sedang tidak baik-baik saja sekarang.
Flashback off.
"Dimana? Apakah kalian sudah menemukannya?"
"Maaf nona, hari sudah semakin gelap. Kami belum bisa menemukan mereka di antara tumpukan mayat ini"
"Mayat-mayat ini harus di evakuasi terlebih dahulu"
"lakukan yang terbaik, saya ingin secepatnya melihat keluarga saya kembali"
"Baik nona"
...
"Nona, Xander Family sudah ditemukan. Namun dengan keadaan yang sudah tidak bernyawa"
"A-apa? Haha, apa kau sedang bercanda Alex?"
"Mereka baik-baik saja kan?"
"Maaf nona, mereka harus segera di makam kan esok pagi"
"Bercandaan mu tak lucu Alex, mereka masih ada disini. Dan memang harus begitu."
"Mereka masih ada"
Flashback end.
Air mata yang tak henti-hentinya mengalir sederas aliran sungai yang tak terbendung yang di iringi langit yang hendak menuangkan tangisannya.
Ia duduk termenung di tengah-tengah batu nisan yang tertuliskan nama satu persatu orang tersayang nya, mulai dari Opa, Oma, Daddy, Mommy.
Sementara Abang nya yaitu Langit masih tengah berjuang antara hidup dan mati di ruang oprasi
Ya, Langit masih hidup.
Zora lantas menyebar bunga cantik yang sedari tadi hanya bersandar pada baru nisan yang bertuliskan 'Clarissa Tamara Xander'
Batu nisan milik orang yang Zora kenal dan cintai, mommy nya.
"Maafin Zora karna telah lalai menjaga kalian, harusnya malam itu Zora lebih waspada"
"Kalo Zora lebih waspada pasti kalian ga ada disini. Kita pasti masih makan bersama dan bercanda sekarang"
"Jangan terus menyalahkan diri anda nona, ini semua bukan salah nona" ujar Alex lembut
"Zora, jangan begini oke?"
"Gue disini ko kalo Lo mau cerita, cantik" ujar Nathan
"Gue turut berduka cita ya" sambungnya
"Gabisa bang. Gue gabisa berhenti nyalahin diri gue sendiri, ini berat gue ga sanggup bang" keluh Zora
Nathan yang mendengar itu pun langsung menarik Zora dengan lembut menuju pelukannya
"Shttt, dah ya? Sini sama Abang. Zora gaboleh nyalahin diri sendiri lagi ya? Abang ga suka kalah Zora nyalahin diri Zora sendiri" ujar Nathan
"Gue usahain" singkat Zora
"Ayo pulang, langit nya makin mendung. Sebentar lagi hujan" ajak Nathan
"Iya bang"
"Semuanya, aku pamit dulu ya. Ntar Zora ke sini lagi kok kalian tenang aja, Zora bakal luangin waktu buat kalian semua. Zora ga bakal lupain kalian, jangan lupa buat dateng ke mimpi Zora ya? Kalo kalian dateng Zora ga kangen lagi" ucapnya lalu mencium nisan milik mommy dan Daddy nya bergantian
• • • •
"Kapan semua ini berhenti? Apa gue harus potong umur supaya semua nya berakhir?" ujar gadis itu
"Engga, okei?"
"Gaboleh ngomong gitu lagi. Gue gasuka dengernya" ujar Nathan yang masih setia di sampingnya
"Tapi kenapa bang, kenapa?"
"Kenapa harus mereka yang pergi.." lirihnya
"Shttt, jangan sedih terus ya?? Ada bang Nath disini" ucap Nathan coba menenangkan
"Thanks bang, terimakasih banyak." ujar Zora
"Iya, sama-sama cantikk" balas Nathan lalu menuntunnya ke dalam pelukan hangat Nathan.
Tok
Tok
Tok"Masuk" serempak keduanya
"Ini bibi bawakan, makanan. Non Zora belum makan dari semalam" ucap maid di depan pintu
"Tuh dengerin kata maid, cantik. makan dulu ya?" bujuk Nathan
"Dikit aja boleh?" ucap Zora
"Iya. Mau disuapin, hm?" balas Nathan lembut
"Bolehhhh" girang Zora
'janga sedih Mulu, ntar gue sedih juga.' batin Nathan
Lalu Nathan menyuapi Zora dengan telaten, sangat lembut.
"Sudah?" tanya Nathan
"Iya bang, dah kenyang" balas Zora
"Zora cantik, istirahat dulu ya. Pasti capek kan? Tuh matanya sembab tuh" lembut Nathan
"Iya"
Maaf baru bisa up lagi, karna banyak urusan organisasi dan sekolah.
Maaf juga kalau jarang up kedepannya.
Thanks sudah membaca cerita ini.Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M LIZORA
Teen FictionBagaimana jika seorang Leader mafia bertransmigrasi? Dia adalah Lizora, seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tubuh gadis malang bernama Lexxa, seorang gadis yang tidak pernah mendapatkan kepercayaan dari keluarganya. Selain itu, Lexxa juga m...