27. perasaan?

266 22 48
                                    

Happy reading-!!

"hei, bangun. Sudah jam berapa ini"

"Emmm, sudah pukul berapa ini??" sahut Zora

"Jam 10.00 "

"APA, PUKUL 10. MENGAPA TIDAK SEDARI TADI KAU MEMBANGUNKAN KU BANG" pekik Zora lalu menyingkap selimutnya

"Kau saja yang kebo sekali" bantah Nathan

Ya, yang membangunkan Zora adalah Nathan.

"Cepatlah bersiap, aku akan membawa mu ke suatu tempat." ujar Nathan

"Mau kemana bang? Dadakan banget sih" sarkas Zora

"Hei, kau lupa apa yang kubicarakan semalam?" balas Nathan

Flashback!

"Hei, kenapa belum tidur, hm?" ujar Nathan

"Zora belum ngantuk tau" sahut Zora

"Cepatlah tidur dan bangun pagi, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang pasti akan kau sukai." ujar Nathan

"Wahh, janji ya?" binar Zora

"Janji" balas Nathan sambil menautkan jari kelingking mereka

Flashback off!

"Hehe, maaf bang"

"Cepatlah bersiap dan aku akan menunggu di bawah" lembut Nathan

Lizora yang mendengar itu pun segera bersiap untuk menepati janji Nathan.

• • •

"Indah kan langitnya?" tanya Nathan

"Iya bang, indah. Btw, kenapa bang Nathan ngajak Zora kesini??" Bingung Zora

"Hmmm, sebenarnya"

"Sebenarnya Abang suka sama kamu Zora." ungkap Nathan

"Bang? Bercanda ya?" pelan Zora

"Engga Zora. Abang gak bercanda kali ini." serius Nathan

"Bang?? Maaf, aku belum bisa bales perasaan Abang sekarang.."

"Aku hanya menganggap Abang sebagai Abang aku aja, gak lebih bang" jelas Zora

"Iya, aku tau kok. Tapi boleh kan Abang suka sama kamu? Zora bisa kan perlahan suka sama Abang? Ya, walaupun Abang tau itu susah" jelas Nathan

"Abang yakin mau sama Zora? Zora kurang dalam hal segalanya." tolak gadis itu

"Heii, kenapa bicara nya begitu huhh? Zora itu udah sempurna di mata Abang, jangan pernah bilang begitu lagi ya? And maaf kalau Abang suka sama Zora" balas Nathan

"Bang, ga perlu minta maaf okei? Abang ga salah. Tapi apa Abang yakin mau sama Zora?" tanya Zora

"Yakin, Abang yakin 100% bahkan." yakin Nathan

"Kalau begitu, tolong ajari Zora cara untuk membalas cinta Abang ya? Zora gamau nyakitin Abang dengan cinta sepihak" pinta Zora

"Iya sayang, akan Abang ajari"

• • •
D

iperjalanan pulang Lizora tertidur, Nathan yang melihat hal itu menahan gemas.

Ingin sekali ia menggigit pipi gadisnya itu.

Tunggu. Gadisnya? Huhh..

"Hei bangun, kita sudah tiba" ujar Nathan

Namun Lizora tak kunjung bangun, akhirnya Nathan lah yang menggendong nya untuk memasuki mansion milik keluarga Xander

Huhh..
Mansion itu kini telah sepi. Tidak ada keceriaan, tidak ada kebahagiaan maupun kehangatan keluarga disana.

Nathan membaringkan Lizora di kamar miliknya sendiri.

Gadis itu sangat lelap dalam tidurnya yang nyenyak, sepertinya jika ia bisa tidur selamanya ia akan senang.

Tunggu..Nathan melihat tangan Lizora yang penuh goresan. Ia berpikir sejenak, sejak kapan goresan itu muncul..?

mengapa ia tak melihatnya? Dan kenapa baru sekarang ia mengetahui nya??

Pikiran-pikiran itu sangat menghantui diri nya.

Sedangkan Lizora? Ia tetap tertidur nyenyak. Dapat dibayangkan betapa hancur dirinya sekarang, dirinya hanya memakai topeng untuk menyembunyikan semua luka yang ada.

Nathan masih dipenuhi rasa penasaran yang menghantui, tempurungnya berpikir cukup lama hingga ia mempunyai ide untuk mengecek nakas yang ada di kamar milik gadis itu.

Saat Nathan membuka nakas tersebut, alangkah terkejutnya ia ketika melihat isi nakas tersebut.

Disana terdapat obat tidur berdosis tinggi, cutter, silet, gunting, tisu penuh darah, dan sekumpulan jarum.

Apakah selama ini Lizora menyembunyikan itu semua??

Sungguh malang sekali gadis itu.

• • •
Maaf baru bisa up lagi.
Silahkan vote yaaa..
Terimakasih all

I'M LIZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang