"Woyy Jamal! Maen yokk!" teriak seorang laki laki bersurai hitam dan memiliki warna mata biru terang yang indah.
"Iya, bentar ngab! Lagi pake sendal ini!" sahut seseorang yang tak lain adalah Jamal.
Jamal memiliki surai yang berwarna coklat kemera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
"Jamal ini gimane?"
"Yo nda tau tanya kok tanya saya,"
"Yang jelas gue ada di kamar bapak gue."
"Weh?! Serius lu?!"
"Iya, Asep."
"Mal, terus gue gimana ini?!"
"Mal Mal enak aja, nama gue disebut Mal. Nama gue itu J-A-M-I-L."
"Hah? Jamil?"
"Eh bukan itu! Auk ah terserah kau!"
Mereka terus mengobrol pada benda pipih itu. Sementara itu, orang tua mereka melihat mereka dari CCTV yang telah disembunyikan.
Mau tau kenapa mereka ada di kamar bapaknya. Sini Putrii kasih tahu.
Flashback on
Saat mereka dibungkam dengan kain, mereka tentu saja langsung wafa- eh maksudnya tidur alias turu. Orang yang menculik mereka itu adalah anak buah bapak mereka.
Dan mereka dibawa kekamar orang tua, agar lebih mudah untuk menjaganya.
"Eugh,"lenguhan seorang laki laki itu, yang tandanya ia tidak wafa- maksudnya akan bangun.
'Kok aku ada disini?' batin laki laki tersebut.
"Lah inikan kamar bapak gue, bukannya tadi gue main sama Jamal ya?" tanya Asep pada dirinya.
"HP gue kok bisa nyasar kesono?" tanya Asep lagi saat melihat ke arah meja yang tak jauh dari tempat tidur.
'Jamal kira kira gimana ya? Gue telfon aja deh' batin lelaki itu.
Flashback off
"Terus sekarang kita gimana?" tanya lelaki di sebrang kepada Asep.
"Mana gue tau, orang gue tadi tanya elu," jawab Asep.
"Iki koyok e dewe di kurung, goro-goro kowe nyolong si jono sih, Sep." (ini kayaknya kita dikurung, gara - gara kamu nyuri si jono sih, Sep).
"Aku rak nyolong jono, pitik kui cuma tak umpetke neng semak-semak," (aku enggak nyuri jono, ayam itu cuma tak umpetin di semak - semak) tegas Asep tak terima ia dituduh.
"Podo wae," (sama aja) timpal Jamal.
"Piye nek dewe kabur wae, lewat jendela?!" (gimana kalo kita kabur lewat jendela?!) ucap Asep saat ide licik muncul di otaknya, tanpa berfikir apa akibatnya.
