7. Lie

91 11 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok

Tok

Tok

"Bolehkah saya masuk Pangeran?"

Buk

Buku tertutup.

"Silakan masuk."

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita tua yang juga seorang dayang.

Dayang tersebut berjalan mendekati meja. "Maaf telah mengganggu waktu Anda, Pangeran."

"Tak apa, apa yang ingin Anda sampaikan?"

"Yang Mulia Raja menyuruh Anda untuk menemuinya di ruangannya."

"Baiklah, saya akan segera ke sana. Anda boleh keluar."

"Baik, Pangeran," ucap dayang tersebut dan berjalan keluar dari kamar Deve.

"Apa yang ingin ayah katakan? Ck, merepotkan," gerutu Deve sambil berjalan keluar kamar menuju ruangan ayahnya.

Diperjalanan Deve melewati lorong istana yang langsung memperlihatkan lapangan untuk area berlatih pedang.

"Dipastikan ayah akan membahas perihal Darsic Academy. Melelahkan, hahh ...." Deve menghela nafas panjang.

Slash

Slash

Slash

Terlihat seorang Pangeran yang sedang berlatih pedang dengan Putra Mahkota.

"Hmm? Apa itu?" Deve menolehkan kepalanya kearah suara tersebut.

"Aaahh, ide yang cemerlang! Nantikan penderitaanmu Dev ... hahaha," ucap Deve dengan licik saat melihat Dev berlatih pedang, di detik berikutnya ia langsung berlari menuju ruangan ayahnya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk."

Deve berjalan mendekat kearah ayahnya.

"Duduk." titah Kyrillos.

Deve duduk di kursi yang ada di depan Kyrillos.

"Ada apa ayah memanggil saya?" tanya Deve.

"Apakah kau sudah mempersiapkan barang barangmu? Tiga hari lagi, kau akan mulai bersekolah di Darsic Academy."

"Aku tidak ingin bersekolah di Darsic Academy!"

"Apa apaan maksudmu?! Bukankah ayah sudah bilang bahwa tidak ada penolakan?!" tegas sang ayah dengan tatapan tajam.

Story of a PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang