5. Punishment

134 16 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua masih berada di atas pohon, hingga akhirnya Dev dan Clio datang menghampiri.

"Apa yang kalian berdua lakukan di atas?" tanya Dev yang sungguh tak habis pikir dengan kelakuan adik-adiknya.

Elios berteriak memperingati, saat anjing tersebut hendak menyerang Clio dan Dev, "Awas, anjing itu di belakang kalian."

Dev dan Clio pun menghindari anjing itu, mereka lari kebelakang pohon besar itu. Dev ingin mengeluarkan sebuah belati, namun dicegah oleh Deve yang sudah turun dari atas pohon.

"Jangan, dia hanya anjing yang sedang kebingungan," ucap Deve dengan hati nuraninya.

Tidak lama kemudian, muncul suara yang dapat menghipnotis pendengarnya, suara yang lembut namun tegas, suara yang merdu namun penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Ia adalah lelaki yang memiliki surai hitam, dan mata berwarna ice blue dan kulit putih namun juga kehitaman, ia bernama Pangeran Jayden Keyrillos Kenneth atau Putra Mahkota Kerajaan Euthopia.

Pangeran dikenal dengan parasnya yang menawan, dan sifatnya yang tegas, namun ada beberapa rumor mengatakan bahwa pangeran merupakan orang yang berkhianat dari kerajaan, tidak ada yang tau apa yang terjadi sebenarnya kecuali pangeran itu sendiri.

"Benar kata Deve, ia hanyalah anjing kecil yang kebingungan," ucap Jayden lembut kepada anjing tersebut, namun percayalah bahwa sifatnya sama sekali tidak lembut.

Elios pun turun dari pohon, melihat Jayden yang bersikap lembut terhadap anjing tersebut mengingatkan mereka akan berbagai rumor tentang kakaknya itu, ada yang mengatakan bahwa Jayden adalah sosok yang menyeramkan, ada pula yang mengatakan Jayden memiliki sifat seperti seorang malaikat.

"Dari pada kalian berfikir tidak-tidak tentangku. Lebih baik kalian pergi ke ruangan ayah, ia ingin berbicara terhadap kalian berempat," tegur Jayden mengingatkan adik-adiknya.

"Apakah itu harus?" tanya Deve dengan polosnya.

Dev memukul kepala Deve karena kesal dengan pertanyaan yang tidak jelas itu. Elios tertawa saat melihat Dev memukul kepala Deve. Clio terdiam melihat kelakuan abang-abangnya yang meresahkan itu.

"Tidak, namun jika kau tidak ingin dimarahi oleh ayah. Sebaiknya kau datang," ucap Jayden membenarkan, atau justru seperti menyuruh?

"Baiklah, aku akan datang," ucap Deve pasrah dengan keadaanya.

Dev menginjak kaki Deve dan sebelum Deve menjerit sakit Dev sudah lebih dulu menyuruhnya untuk meminta maaf atas perilakunya barusan.

"Minta maaf lah kepada Kak Jayden! Ucapanmu barusan sungguh tidak sopan," perintah Dev kepada adik kembarnya itu.

Story of a PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang