Ch 16. Mother-In-Law

176 23 12
                                    

Emosi Ibunya Luna terhadap Jungkook cukup mereda usai berbicara empat mata dengan Ayahnya Jungkook.

Setelah itu, ia memutuskan untuk menginap di apartement Jungkook selama beberapa hari. Hal tersebut membuat Jungkook menahan nafasnya karena ia sangat tidak siap dengan hal tersebut.

Di sisi lain, SeokJin dan YoonGi tertawa puas melihat adik kesayangan mereka itu tersiksa. Kali ini, Jungkook tidak bisa bersikap seenaknya saja pada Luna.

"Kenapa kau tidak tinggal bersama Jungkook, malah tinggal di Ansan?" Tanya Ibunya Luna sambil membantu Luna membereskan beberapa box barang yang belum sempat di bereskan oleh Aisyah.

"Kami sedang bertengkar, Ma..." Ucap Luna spontan. Ibunya hanya menghela nafas panjang.

"Luna, jujur sama Mama. Si Jongkok belum menikahimu kan?" Luna terkejut dengan ucapan Ibunya.

"Namanya Jungkook, Ma... Kita sudah menikah kok..." Luna memperlihatkan surat catatan sipil yang ia pegang.

"Kalau kalian memang sudah menikah, kenapa pisah kamar begini, hah? Mama tidak butuh surat begitu, kalian bisa saja memalsukannya." Oceh Ibunya Luna membuat Luna gelagapan.

Luna merasa terkejut dan kaku mendengar kata-kata yang tiba-tiba muncul dari bibir Ibunya, seperti seorang cenayang. Ia tidak pernah mengira bahwa ibunya akan meragukan pernikahannya dengan Jungkook.

Namun, dalam hatinya, ia mengerti bahwa ibunya mungkin hanya khawatir dan ingin memastikan bahwa Luna benar-benar sudah menikah.

Usai membantu Luna membereskan barangnya yang baru di pindahkan tadi siang, Ibunya beranjak keluar dari kamar. Ia melihat Jungkook tengah bermain dengan JungMin.

Melihat Ibu mertuanya, Jungkook langsung menjadi sedikit kaku dan tidak banyak bicara.

"Why don't you and Luna share a room?" Tanya Ibunya Luna to the point.

"Itu..." Jungkook tidak bisa menjawab pertanyaan dari Ibu mertuanya, otaknya membeku begitu saja.

"Luna, selama Mama di sini, kamu tidur di kamarnya Jungkook. Mama tidak mau dengar alasan apapun darimu. Kalau kalian memang sudah menikah, tidak masalah kan kalau kamar tamu, Mama monopoli?" Perintah Ibunya Luna membuat Luna ingin mengeluh tapi ia terpaksa mengiyakan perintah Ibunya.

Jungkook juga sudah menggaruk-garuk kepalanya karena belum apa-apa, ia sudah pusing menghadapi Ibu mertuanya.

"Siapa nama anakmu? JungMin? JungMin... Halo, JungMin... Main sama grandma yuk..." Celoteh Ibunya Luna dan di sambut kebingungan oleh JungMin.

"JungMin, ayo salam dulu sama halmoni." Jungkook mengelus lembut kepala JungMin lalu menyerahkannya ke dalam pelukan Ibunya Luna.

"Hehehe... Bababababa!" Celoteh JungMin dengan bahasa bayinya.

Ibunya Luna terlihat senang sekali bermain dan berinteraksi dengan JungMin. Ia seolah lupa dengan masalah anaknya dengan Jungkook.

"Mom, do you..want to..eat something? I'll buy it for you..." Tanya Jungkook mengingat sebentar lagi sudah mau jam makan malam.

Ibunya Luna tidak menjawab pertanyaan dari Jungkook. Bukan karena ia tidak mendengarnya atau tidak bisa bahasa Inggris, ia memang tidak ingin berbicara dengan Jungkook.

Dari arah dapur, Luna berbisik memanggil Jungkook untuk menjauh dari Ibunya. Luna memberitahu Jungkook kalau mood Ibunya masih belum pulih seutuhnya.

Dengan sigap, Luna memasak untuk makan malam dan suasana meja makan terasa begitu dingin dan hanya JungMin saja yang berisik berbicara dengan bahasa bayinya.

The Arcturus - Jungkook x Reader [Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang