Dua negara yang berbeda, dua individu yang berbeda, dua profesi yang berbeda, dua bahasa yang berbeda, dalam dua dunia yang berbeda. Siapa yang dapat menyangka bahwa mereka dapat bersatu?
Luna hanyalah seorang fangirlnya Jungkook dan Jungkook sendiri adalah seorang idol besar.
Luna berasal dari Indonesia, Jungkook berasal dari Korea Selatan. Mau di pikirkan seperti apapun, rasanya mustahil mereka dapat bertemu apalagi sampai hidup bersama.
Peluang Luna untuk dapat bertemu dan mengobrol langsung dengan Jungkook saja berkisar 0,0000000000000000000000000000001% alias, mustahil.
Hanya penggemar yang beruntung atau hanya orang-orang profesional dalam dunia entertainment yang dapat berinteraksi langsung dengan Jungkook.
Selebihnya hanya bisa memandang kagum dari layar kaca dan berhalusinasi dapat bertemu dengannya.
Peluang takdir seorang penggemar adalah mengagumi idolanya dari jarak dekat, bukan dapat menggenggam idolanya dan hidup bersamanya.
Namun, ketika Tuhan sudah berkehendak, siapa yang dapat melawan?
Takdir kadang memiliki rencana yang tak terduga. Di tengah perbedaan besar yang memisahkan mereka, sebuah ikatan tumbuh secara tak terduga, dengan caranya sendiri.
Melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, Luna dan Jungkook belajar tentang cinta, kesetiaan, kejujuran, pengertian, pengampunan dan pengorbanan.
"Good morning, Mom.." Sapa Jungkook yang tengah membantu Luna menyiapkan sarapan.
"Ya, morning.. Morning.." Balas Ibunya Luna sambil duduk dan mencicipi sarapannya.
Setelah ketegangan antara dua keluarga yang terjadi kemarin, akhirnya masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Berkat JungMin yang ikut berusaha untuk mendamaikan suasana. Anak kecil yang membawa keajaiban dalam keluarga.
Luna tersenyum pada Jungkook yang tengah berinteraksi dengan Ibunya, ia merasa bahagia, suasana pagi ini terasa jauh lebih hangat dan damai.
"So, when do you plan to marry my daughter?" Tanya Ibunya Luna membuat Luna terkejut.
"Ah, maybe.. Before New Year? I've told... my parents about it... We will.... hold.. receptions in Jakarta and Seoul." Jelas Jungkook santai, dengan bahasa Inggrisnya yang terbatas.
"What?!" Luna terkejut mendengar ucapan Jungkook.
"Kenapa kamu kaget? Lebih cepat, lebih bagus. Sekalian kau urus itu surat-surat kepindahanmu nanti ke Korea..." Celoteh Ibunya Luna lalu memberikan tanda jempol pada Jungkook.
"JungMin juga akan sangat senang, kali ini Appa dan Eomma nya resmi." Tambah Ibunya Luna dengan senyuman lebar sambil menyuapi cucunya makan.
"Yang di Korea bukannya sudah resmi?" Tanya Luna kebingungan.
"Tanya o bojomu dhewe... Pernikahan kalian yang di Korea itu belum di daftarkan, surat yang kamu pegang itu palsu." Jelas Ibunya Luna membuat Luna melotot dan menatap kesal Jungkook.
Jungkook kebingungan dengan Luna yang tiba-tiba saja cemberut menatapnya.
"Pernikahan kita yang di Korea belum di daftarkan?" Tanya Luna secara to the point pada Jungkook.
"I-Iya... Manager Sejin kan yang mengurusnya... Aku bisa jelaskan hal itu... Jangan marah..." Jungkook mencoba untuk menjelaskan keadaan nya waktu itu dengan hati-hati, karena Luna sudah memasang raut wajah yang kesal.
Beberapa hari kemudian, di Korea... Masalah menghilangnya Jungkook sudah tidak begitu di liput oleh media, mereka masih membahas tentang kabar putusnya Jungkook dengan ChaeYoung yang di nilai sangat mendadak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Arcturus - Jungkook x Reader [Fanfiction]
Fanfiction⚠️SEMUA YANG ADA DI DALAM CERITA INI HAYALAH FIKSI.⚠️ Luna, seorang wanita biasa yang tak pernah menyangka bahwa hidupnya akan terjerat dalam lingkaran roda takdir yang terus membuatnya berada di dalam masalah. Pertemuannya dengan idol favoritnya se...