1⟩ The Beginning

7.2K 320 28
                                    

Author's Pov

Kringg.. Kringg.. Kringg..

Bell masuk sudah terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Tetapi, Seorang gadis terlihat sedang berlari menuju gerbang sekolahnya dengan sangat tergesah-gesah.

Ia terlambat lagi hari ini.

"Kau terlambat lagi, Linn!" kata sang penjaga gerbang.

Linneas Thirwall Edwards, Terlambat masuk ke sekolah memang merupakan sarapan pagi bagi Gadis berusia 17 tahun itu.

"Oh Ayolah.. Aku hanya telat 30 detik." Katanya setelah memutar matanya malas. Seperti biasa.

"Kau tau, 30 detik juga merupakan waktu?" Balas Penjaga itu tak mau kalah.

Linneas hanya berdecak kesal sebelum akhirnya ia mengalah dan duduk di trotoar depan Gerbang Sekolah.

"Kau tau 30 detik juga merupakan waktu.." Grutu Linneas meniru gaya bicara Musuh paginya itu.

Untung saja sekolahnya tidak menggunakan sistem poin. Jika iya, Gadis ini sudah pasti telah dikeluarkan dari sekolahnya.

Sekarang ia hanya bisa mendengarkan musik dengan earphone Hijau kesayangannya sembari menunggu Jam pertama selesai.

Skip.

Setelah 1 Jam dia menunggu di Luar, akhirnya Linneas diperbolehkan masuk. Ia menandatangani absen terlambat lalu segera pergi ke kelasnya.

Dikelas, Linneas langsung menuju ke arah mejanya yang terletak di barisan paling pojok. Ia meletakkan Tasnya di atas meja lalu mendudukan tubuhnya diatas bangku.

"Masih tidak di perbolehkan masuk?" Cetus seseorang dengan nada datar. Itu Lily, Lily Stewart, Sahabat Linneas sejak Junior High School.

Linneas menghembuskan nafas gusarnya sebelum menjawab pertanyaan dari Lily, "Ofc, You know Ly."

Lily hanya bisa menggeleng sambil terkekeh, "Untung saja Mrs.Few tidak masuk."

"Benarkah?"

"Yep! kau selamat."

"Huft.. Syukurlah. Aku belum sempat mengerjakan tugasnya."

Lily memutar matanya malas lalu memberikan buku tugas Biologi pada Linneas, "Kerjakan cepat, besok pasti dia akan menagih tugasnya!"

Dengan senang dan berbinar, Linneas mengambil buku Biologi itu dari tangan Lily.

Kode halus, yang selalu berhasil. Gadis pintar!

"Kau yang terbaik, Ly!!"

*****

Saat bell istirahat berbunyi, Linneas dan Lily segera menuju ke Cafètaria sekolah. Dua gadis itu memang tidak pernah bisa menahan rasa laparnya.

"Cepatlah! Kenapa kau lamban sekali?! Aku sudah lapar!!" Omel Linneas pada Lily.

"Brisik! Aku hanya mengikat tali sepatuku, kenapa kau jadi marah seperti itu?" Geram Lily tak kalah sinis.

Membuat Linneas hanya bisa memutar matanya sebal lalu melanjutkan langkahnya tanpa perduli dengan Lily yang masih mengikat tali sepatunya.

My First Love, Niall! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang