Lagu Three Empty Words dari Shawn Mendes itu berhasil membuat suasana kamar gadis berumur 17 tahun itu damai.
Berbaring dikasur dengan Laptop dan ponsel yang saling menyamping membuatnya semakin tenang dan asyik dengan dunianya.
"Bahkan aku lupa kapan foto ini diambil, HAHA!" Gumamnya ketika melihat foto lamanya bersama sang Kakak di laptopnya. "Calum akan senang dengan ini!"
Ia mengirim foto itu kedalam ponselnya lalu mengeditnya sedikit lebih keren. "Ready to post!"
Click!
Ia membuka aplikasi Instagram di ponselnya, Karna ide licik untuk membuat kakaknya geram telah muncul di kepalanya.
"Rasakan! Haha.."
tsaniyahood
Sidney, Australia❤️ 567 likes
tsaniyahood #throwback🤘🏻
view all 10 comments
lucygee Is that Calum?!
calumhood i swear, i will slap your face when i'm home!
Gadis ini tertawa puas setelah membaca komentar serta kemarahan kakaknya ketika ia memposting foto itu. Baginya, Meledek Calum adalah pekerjaan yang wajib dilakukan setiap hari.Ting.. Tong..
Gadis itu langsung menyeringit ketika tiba-tiba saja bel rumahnya berbunyi. Sontak ia langsung beranjak dan turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu.
clekk..
Kaget bukan main ketika ia tau siapa yang telah membunyikan bel rumahnya. Itu Luke. Luke Hemmings.
"Hai, san!" sapa Luke diiringi dengan senyumannya.
"Oh, Hai!" Balas tsaniya. "Ada apa kau kesini?"
"Aku ingin mengambil PSP ku yang tertinggal kemarin dikamar Calum, boleh aku masuk? Aku sudah izin dengan Calum."
"Oh tentu Luke, kemarilah.." kata tsaniya dan membukakan pintu untuk Luke sedikit lebih lebar.
"Thanks, san." kata Luke lalu masuk dan menuju kamar Calum.
"Dimana ya aku meletakkannya?" gumam Luke.
"-Oh ini dia!" lanjutnya setelah melihat PSPnya tergeletak Apik di atas meja belajar Calum.
Ia mengambil barangnya itu sebelum akhirnya ia berjalan keluar dari kamar Calum.
"Sudah?" tanya Tsaniya saat melihat Luke turun dari lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love, Niall! ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] First Love: (n) The one that you first truly have feelings for, and one person that you will never forget. {WRITEN IN BAHASA} {chaèlsa, 2016}