21⟩ Niall James Horan

1.5K 149 0
                                    

Ting.. Tong..

Linneas berdecak sebal ketika mendengar suara bell yang begitu mengganggunya. Mau tak mau kan ia harus turun ke lantai bawah untuk membuka pintu itu.

Malam ini ia sendiri dirumahnya. Kedua orangtuanya baru saja pergi untuk mengurus beberapa pekerjaan penting di Luar kota. And fyi, ia baru saja selesai memakai bajunya.

Tap.. Tap..

"Siapa sih yang datang malam-malam begini?" Gumamnya sebal sembari terus berjalan ke arah pintu rumah.

Clek.. *Pintu Terbuka*

"Kal--"

"Ikut aku!"

*******

Mata gadis ini menelusuri setiap sudut pekarangan tempat ini. Ini jelas bukan Rumah Calum, dan pasti juga bukan Rumah Luke.

Jadi rumah siapa?

"Kalian membawaku kemana? Dimana ini?!" Pekiknya kesal sambil menatap kedua Lelaki di sampingnya dengan tatapan tajam.

"Diam saja Linn, Percaya pada kami!!" Balas Luke dan membawa Linneas masuk ke dalam Rumah megah itu.

Luke terus merangkulnya sementara Calum berjaga dari belakang. Mereka menaiki anak tangga secara perlahan.

Hingga, Mereka bertiga sampai di Depan kamar dengan pintu besar berwarna putih itu. Calum dan Luke langsung terdiam dan menatap Linneas dengan dalam, Seraya memerintah gadis itu untuk masuk kedalamnya.

Linneas pun menelan ludah pahitnya sebelum akhirnya masuk kedalam kamar itu. Pintunya tidak tertutup rapat, menjadi mudah bagi Linneas untuk langsung melihat kedalamnya.

Betapa terkejutnya ia melihat seisi kamar ini yang sudah sangat-sangat-sangat berantakan. She's even have no idea for thinking, What happend in here?!

But, Semuanya terhenti. Fikirannya terhenti. Tubuhnya terhenti. Ia membeku. tak bisa berkutik.

Ketika baru saja matanya melihat sesosok Lelaki yang amat sangat ia kenal itu, sedang terkapar lemah di bawah lantai dengan darah segar yang terus mengalir dari tangan Lelaki itu.

"N-niall.." Lirihnya, Ia masih tak percaya dengan apa yang sedang ia lihat. "NIALL!!!"

Berlari, dan membanting dirinya tepat di samping lelaki itu. Tangisannya langsung pecah, tangannya gemetar ketika ingin menyentuh kulit lelaki itu.

"That's why we bought you here, because of him.." Ucap Luke yang kini sudah berada tepat di belakang Linneas, dan Calum di samping Luke.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Linneas pelan dengan suara yang terdengar gemetar. Luke dan Calum diam. "Luke, Cal, Apa yang terjadi padanya?!" Bentak Linneas.

"Ia mabuk, dan Sudah hampir 2 minggu ia seperti ini." Jelas Calum cepat setelah bentakkan Linneas barusan.

Niall, Lelaki itu berusaha membuka matanya perlahan. Ia mendengar suara gaduh disekitarnya. Mengerjapkan matanya beberapa kali, Kemudian Cahaya mulai menampakkan diri seseorang setelah ia memudar..

My First Love, Niall! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang