8⟩ Lily, Are you okay?

1.7K 139 4
                                    

"Hftt.. Akhirnya sampai juga." Kata Linneas sambil membuka setbelt-nya "Terimakasih ya Niall, untuk tumpanganmu."

"Sama-sama." Balas Niall sembari memberikan senyuman terbaiknya.

"Aku turun dulu, Sekali lagi terimakasih." Kata Linneas lagi. Berbeda dengan biasanya, Kalimatnya kali ini terdengar lembut dan tulus.

Gadis itu pun mengambil tas sekolahnya dan turun dari dalam mobil Niall.

Tapi, Berbeda dengan Lelaki yang masih ada di dalam mobil itu. Ia berfikir tentang sesuatu, dan tersenyum di 5 detik setelahnya.

Lelaki itu -Niall maksudku- Membuka kaca mobilnya lalu berteriak, "Linn, Tunggu!"

Gadi ini spontan menghentikan langkahnya lalu berbalik, "Apa?" Tanyanya bingung.

"Aku.." Niall menggigit bibir bawahnya, "-Aku ingin mengatakan sesuatu!" sambungnya.

Linneas menaikkan salah satu alisnya lalu sedikit memiringkan kepalanya, pertanda bahwa ia bingung dengan Niall.

"Aku.."

"Kau apa?" Ketus Linneas tidak sabar dengan wajah sengitnya.

"A-aku menyukaimu!"

DEG.

Linnes langsung terdiam membeku dan tidak bisa berkutik sedikitpun. Pipinya mulai memerah, dan tanpa sadar ia memegang dadanya serta berekspresi seperti ia sedang kehilangan nafas.

Mungkin memang benar kehilangan nafas._.

"Sudah ya, Aku pulang." kata Niall. Dengan satu gerakan cepat, ia menyalakan Mobilnya lalu melaju cepat dari Rumah Linneas. Setelah menutup kaca mobil, tentunya;/

Tidak perduli dengan Gadis  yang masih mengatur detak jantungnya karna perkataan Niall sebelumnya.

"Niall, bisakah kau tidak membuat jantungku berpacu cepat?" Gumam Linneas tak sadar dengan tangan yang masih merasakan Degup jantungnya.

Aku bertaruh, Kau sudah mulai mencintai lelaki itu, Linn!

*****

Ting.. Tong...

"Pintu teater 4 sudah dibuka, bagi penonton yang sudah memiliki karcis, dipersilakan memasuki gedung teater."

"Sudah waktunya, Ayo masuk!" Ujar Calum kepada Lily yang berada disampingnya.

Lily mengangguk dan Berdeham, "Ayo."

Mereka berdua pun bangkit lalu berjalan beriringan memasuki theater. Oh, jangan lupakan tangan Calum yang sedang menggenggam Tangan Lily.

Biar ku perjelas, 'MENG-GENG-GAM' tangan Lily.

"Eh, dimana kita akan duduk?" tanya Lily yang sedang berada disamping Calum. Kepalanya menoleh kesana-kemari untuk mencocokan nomor kursi di tiket mereka.

"Mungkin itu!" kata Calum sambil menunjuk kursi mereka. Lily menoleh dan tersenyum manis.

"Well, Kau benar. Ayo, Cal!" katanya sambil menarik tangan Calum dengan bersemangat. "Aku akan duduk di pojok, dan kau di pinggir. Got it?" lanjutnya lagi.

"Hah? Aku di pojokkan oleh mu?!" tanya Calum usil. Dan muka Lily kembali blushing mendengar kata-kata Calum.

"Kau ini apa sih?!" Balas sambil menampar pelan lengan Calum. Bukannya merintih kesakitan, Calum malah tertawa dengan perlakuan Lily.

My First Love, Niall! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang