Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[❤];
Saat ini si marga Suou masuk mode serius. Sangat-sangat serius.
"Aku ingin liat [Name]-san cemburu."
"Oh gitu, semangat." Tanggap Kohaku acuh.
"Masa aku aja yang cemburu terus!! Unfair!"
"Ya-ya."
"Kohakun dengar aku!"
"Aku dengar."
Siang ini di Cafe Cinnamon Tsukasa konsultasi pada sepupunya, Oukawa Kohaku. Untuk saat ini masih Kohaku yang mengetahui hubungan backstreet Tsukasa.
Awal Tsukasa cerita dia pacaran sama [Name]. Kohaku sangat terkejut.
"Kenapa [Name] Nee-han mau sama mu!?"
"Apa maksud mu hah!?"
Tsukasa mengaduk-aduk parfait yang tersisa setengah. Mimik mukanya masih cemberut. Diputar otak tuk memikirkan segala rencana membuat pacaranya cemburu.
"Kohakun~ apa kau nggak punya ide?"
"Selingkuh."
"Ekstrim banget oi."
"Kalo gitu deketin cewe lain."
"Di agensi kita nggak punya cewe."
"Siapa bilang ada kok."
Tsukasa menatap Kohaku bertelepati lewat tatapan. "Narukami-senpai itu cowok tulen."
"Kalo gitu sama Anzu-han."
"Nggak bakal mempan," Tsukasa menanggup pipi kiri. "Apa yang bisa buat [Name]-san cemburu yah?"
[❤];
"[Name]-san! [Name]-san!"
"Ya?"
Tsukasa menunjukan video di layar ponsel. "Udah lihat iklan yang ku bintangi?"
"Udah. Tsukasa gentleman banget disana."
"Eh?" Pipi Tsukasa bersemu. "Yha... Thanks."
Malah di baperin!?
"[Name]-san! Lihat ini!" Kali ini foto di media sosial di perlihatkan Tsukasa. "Sakura-san mengupload foto ku bersamanya."
"Bagus lah(?)"
Tsukasa melibat bibir ke dalam. Bukan, bukan seperti ini! Seharusnya [Name] cemburu melihat Tsukasa foto bersama cewe lain!
Tsukasa nggak tau lagi mesti gimana buat [Name] cemburu. Ia berlalu pergi dengan muka tertekuk.
"Izumi! Dimana Leo?" [Name] celingak-celinguk. "Fanmeeting-nya bentar lagi dimulai."
"Nggak tau! Cari sendiri!" Izumi nggak bisa gerak karna bahunya dibuat jadi bantal oleh Ritsu.
[❤];
Setelah selesai fanmeeting. Tsukasa mengedarkan pandangan ke belakang panggung. Ia tak menemukan [Name] disana. Tsukasa memilih tuk mencari sendiri.
Untung sekali Tsukasa nggak perlu mencari jauh-jauh. Naik ke lantai rooftop Tsukasa langsung menemukan pujaan hati. Ia berlari ke [Name].
"[Name]-san!"
"Otsukare Tsukasa." Tutur [Name] sesampai Tsukasa di sampingnya.
"[Name]-san juga otsukare," Balas Tsukasa. "Oh yah! Tadi [Name]-san lihat gak? Banyak girl fans yang datang buat ketemu aku!"
Keringat dingin turun dari pelipis. [Name] bingung kenapa Tsukasa antusias sekali mengatakannya. "Aku melihatnya dari lantai dua. Baguslah fans Tsukasa bertambah banyak."
Tsukasa mengatup mulut. Alisnya tertekuk ke dalam. Ah, bukan realita begini yang Tsukasa mau. Di ekspektasinya [Name] bakal cemburu karna banyak gadis-gadis yang mneyukainya. Bukan respon positif begitu!
Tsukasa buntu ide untuk membuat pacarnya ini cemburu. Ia tak tau lagi mesti memicunya seperti apa. Apa ia menyerah saja tuk melihat [Name] cemburu?
Ukh...
"Apa Tsukasa nyoba buat aku cemburu?"
Bahu Tsukasa tersentak. Iris ungu membola. Pipinya bersemu malu akan tebakan [Name] yang tepat mengenai sasaran. Tsukasa panik sesaat sebelum mengiyakan. Ia memilih terus terang saja dari pada pusing tujuh keliling.
[Name] menahan tawa. Bagaian sang pacar yang berusaha seperti ini sangatlah menggemaskan.
"Aku cemburu kok kalo Tsukasa dekat sama cewe lain. Tapi, aku percaya hati Tsukasa hanya untuk ku."
Pipi Tsukasa sudah senada dengan warna rambutnya bahkan cuping telinganya ikut memerah. Tsukasa tau [Name] nggak sengaja mengatakan bukan bermaksud menggombal. Tetap saja Tsukasa di buat baper.
"T-Tentu saja! Aku sudah mempersembahkan hati ku pada [Name]-san!"
[❤];
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.