៚❤ 001

239 30 1
                                    

[❤];

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[❤];

Tsukasa menyembulkan kepada di balik dinding, ketika orang yang dicarinya ada di sana telinga kucing muncul di kepala, ia langsung melangkah ke orang itu. "[Name]-san!"

[Name] mengalihkan atensi dari clipboard yang penuh dengan kertas-kertas tugas. Ia berikan senyuman lembut pada si pemuda. "Ada apa?"

"Hari ini aku berlatih lebih keras dari biasanya."

"Begitukah? Senang mendengarnya."

Iris lembayung berkedip. Keningnya berkerut. Telinga kucing imajiner itu melayu laiknya bunga mati.

[Name] menatapnya bingung yang tiba-tiba lesu. Menyadari penyebab masalah tangannya terulur mengusap surai merah halus Tsukasa. "Kerja bagus, Tsukasa sayang."

Pipi Tsukasa bersemu halus, ia mengalihkan pandangan ke kanan. Berusaha tetap tenang.

Kisah hubungan backstreet Tsukasa dimulai pada malam natal ketika semesta menujunkan kristal salju menutupi pijakan manusia dengan warna putih. Di halaman gedunh ES dibawah naungan langit malam [Name] melamarnya. Bukan Tsukasa.

Tapi [Name] nggak berlutut seperti lelaki gentleman. [Name] berbekal perasaan cinta dan sepasang cincin perak dimana miliknya memiliki inisial nama Tsukasa di dalam cincin, begitu pula dengan sebaliknya.

"Aku menyukai Tsukasa. Menikah lah dengan ku!"

Tsukasa terjengit, pipinya memerah seperti warna rambutnya. Ia kaget karna orang yang di suka selama setahun ternyata menyukainya dan juga kaget pada kalimat kedua [Name].

"Bukannya kebalik?"

"Itu nggak ada hubungannya," [Name] memberikan cincin ukurannya ke Tsukasa lalu mengulurkan tangan kirinya pada adam. "Kalo kau menerima perasaan ku pasangkan cincinnya pada ku."

Tsukasa menatap cincin perak di tangannya lalu bergantian ke [Name] yang menatapnya serius. Tsukasa mengambil tangan kiri [Name] lalu menyematkan cincin perak di jari manis si gadis dan mencium punggung tangan itu.

"I love you too, [Name]-san."

[Name] dibuat salah tingkah. "Soal itu aku juga tau!" Dia mengambil tangan Tsukasa dan menyematkan pada jari manis si pemuda.

"Kapan?"

"Firasat."

Tsukasa terkekeh. "Bisa gitu."

[Name] menauykan jemari ke celah jemari Tsukasa, mengangkatnya setinggi dada. "Karna Tsukasa masih belum umurnya menikah jadi, cincin ini jadi pengikatnya."

"Aku mengerti."

Di malam bersalju, di pengunjung tahun semesta memberikan hadiah paling indah pada Tsukasa.

Sayangnya Tsukasa dan [Name] nggak bisa pamer cincin mereka jadi, di buat liontin kalung.

"[Name]!!!" Leo berlari sambil berteriak yang memekakkan kuping. "Aku juga mau di puji!"

Tsukasa mengirim death glare pada si pecinta alien. "Leo-san udah old nggak perlu di puji."

"Apa sih Suo!" Leo memeluk [Name] dengan manja lalu menatap sang leader dengan pipi yang menggembung. "[Name] kan bukan milik mu."

Alis Tsukasa berkerut. Ingin sekali ia mengatakan [Name] adalah miliknya! Sayang seribu sayang ia tak bisa mengatakan karna hubungan mereka berada di latar belakang seperti cerita dalam novel tentang idol yang punya hubungan rahasia dengan manajer sendiri. Seperti itulah hubungan Tsukasa dengan [Name].

[Name] mendorong Leo melepas pelukan. Ia mengusap-usap surai orange berantakan. "Leo juga kerja bagus."

Yang di puji menyeringai bahagia.

"[Name]-chan~ aku juga mau~" Ritsu datang dan, memeluk si gadis dari belakang. Dagunya berada di bahu [Name].

"Ritsu juga otsukare." [Name] mengelus surai legam yang ada di bahunya.

"Onee-chan juga mau~!!!" Arashi dengan gaya feminim datang ke depan [Name]. Ia menekuk lututnya agar hawa bisa mencapai kepalanya.

"Aku gak butuh!" Dan yang terakhir Izumi dengan segala tsundere.

"You all go!" Tsukasa pun meledak.

[❤];

[❤];

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.

Jadi begini....
Yak begitu lah
T

erakhrinua ter-revisi

𝐓𝐫𝐲𝐬𝐭┋𝘚𝘶𝘰𝘶 𝘛𝘴𝘶𝘬𝘢𝘴𝘢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang