~ 16 ~

252 26 0
                                    

'Semua makhluk pada akhirnya akan mati.'

Itu adalah kata yang dia pegang di dalam hatinya sejak dunia menjadi kacau setelah monster itu muncul.

Alasan mengapa banyak orang meninggal.

Walaupun demikian...

Kegagalan.

Clopeh duduk dan tidak bisa lagi berdiri. Dia bersandar di pohon tidak terlihat seperti komandan gagah Clopeh yang memimpin pasukannya. Dia terlihat menyedihkan.

Itu tidak berarti dia tidak terbebani oleh kematian orang-orang di sekitarnya.

"Clopeh, aku minta maaf."

Clopeh mendengar suara Cale di belakangnya.

"Itu bukan salahmu."

Mulut Clopeh berat, tapi dia tetap membalas kata-kata Cale.

Cale duduk di samping Clopeh.

"Tidak. Itu salahku. Aku membuat janji, tapi aku tidak bisa menepatinya. Pada akhirnya, aku tidak punya cara untuk menghentikan wyvern dari penghancuran diri."

Cale memegang tangan Clopeh.

"Aku bahkan tidak menyalahkanmu jika kamu membenciku sekarang."

"Hah... Kamu selalu seperti ini. Tidak ada yang bisa "Hah... Kamu selalu seperti ini. Tidak ada yang bisa diprediksi di medan perang."

Clopeh mengembalikan cengkeraman Cale di

tangannya.

"Apa gunanya aku menyukaimu selama hampir 10 tahun jika pada akhirnya aku akan membencimu? Bukannya kamu tidak mencoba."

Dari pertempuran barusan, sepertinya Cale dan yang lainnya berusaha sebaik mungkin untuk tidak melukai para wyvern.

Tetapi tetap saja...

Clopeh menggertakkan giginya saat dia bersandar pada Cale. Cale hanya bisa memegang tangan Clopeh untuk menghiburnya..

Tapi kemudian...

Hiiiiiiiii

!?

Clopeh segera berdiri ketika dia mendengar suara lemah wyvern itu.

Wyvern kecil terluka terlihat seperti dipanggil Clopeh

dengan suara lemah.

"Yuki!"

Hiiiiiiiiii

Clopeh selalu merasa aneh dengan Yuki. Dia selalu terbang bebas seolah-olah dia tidak dikendalikan.

Yuki mengelus kepalanya ke arah Clopeh.

'Yuki adalah wyvern liar?'

'Hei, tunggu, aku belum mengontrol-!'

Clopeh ingat bahwa Syrem telah mencoba menghentikannya mendekati Yuki sebelumnya.

Yuki dilempar oleh wyvern yang lebih besar ke dalam hutan agar tidak terjebak dalam ledakan.

.

Namun, masih terluka karena terkena sedikit ledakan

Clopeh tersenyum dan memeluk kepala Yuki dengan lembut.

"Aku senang kau masih hidup, Yuki."

Cale mengeluarkan ramuan penyembuh dari tas spasialnya, memberikannya kepada Clopeh.

Clopeh menuangkan ramuan itu ke Yuki.

Dalam sekejap, Yuki pulih.

Siiiiiiiiiii

THE SON OF THE SEKKA HOUSEHOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang