𝐁𝐀𝐁 𝟒

141 12 0
                                    

Malam pertama di pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pertama di pesantren. Adalah malam yang menyeramkan bagi syakila, setelah sholat isya dan mengaji sebentar, syakila tidak langsung tidur ia ingin mencari angin terlebih dahulu. Kebetulan di pesantren ini ada sebuah danau yang dekat dengan asrama putri. Syakila duduk di bebatuan besar.

"Dikaa, gue kangen sama lo"
Lirih syakila, ia harap tak ada orang yang mendengarnya.

"Jemput gue dika, gue takut di sini... Hiks"
Ucapnya dengan tetesan air melewati pipinya.

Terdengar ada langkah kaki dari belakang

"Syakila, kita nyariin tau, kirain kamu mau kabur"
Suara itu milik teman sekamar syakila, adiba.

Ketiga temannya itu mendekat ke arah syakila.
Adiba memegang bahu syakila.

"Sya, lo kenapa? "
Tanya adiba, khawatir di tubuh syakila ada yang masuk, karna dari tadi ia hanya diam tak merespon omongannya.

"Gue gapapa, cuman kangen aja sama pacar gue"

"Buset, lo punya pacar sya"
Tanya kesya, bisa-bisanya syakila ini mempunyai pacar.

Syakila berdehem tanda mengiyakan pertanyaan kesya

"Duuh... Udah-udah, mending kita balik ke asrama, angin malam itu bahaya buat kesehatan. "
Tegur syifa pada ketiga temannya itu. Sebenarnya ia ingin boker, tapi takut untuk pulang ke asrama sendiri. Hha

Malamnya, syakila tak bisa tidur. Ia melihat ke bawah teman-teman nya sudah pada terlelap, hanya dirinya yang masih melek, ia masih belum bersahabat dengan kamar ini, rasanya berbeda. Ia mencoba memejamkan matanya, dan ia pun tertidur.

"Woy syakila... Bangun sholat tahajjud elah, susah banget sih di bangunin"
Syifa membangunkan syakila dengan Menggoyang-goyangkan tubuh syakila, namun nihil syakila tetap tidak bangun.

"Sya, kalo lo ga bangun gue siram pake air comberan yah"

Seketika mata syakila terbuka sempurna. Enak saja tubuhnya akan sangat bau jika terkena air menjijikan itu.

"Huuuh... Iya iya gue bangun nih"
Ucapnya sambil mengumpulkan nyawanya

Setelah sholat tahajjud berjama'ah, seluruh santri berdzikir memuji nama allah, sedangkan syakila ia malah molor. Usai berdzikir seluruh santriwati keluar dari masjid, ada yang mentertawakan syakila yang tertidur

"Woy syakila! Kebakaran! "
Teriak adiba tepat di telinga syakila, waah. Lama-lama budeg tuh kuping syakila

"Mana mana kebakaran nya "
Seluruh santriwati mentertawakan syakila, malu banget ya allah, bawa syakila pergi sekarng juga.

Pagi telah tiba, seluruh santri nurul iman tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah, di kamar Khadijah, keempat gadis itu masih berdiri di depan cermin, biaseee, takut ada yang lirik-lirik.

"Kalian lama banget sih, perut gue udah laper nih"
Protes syakila, ia memang tidak suka berdandan, alatnya saja ia tidak punya.

"Iyaaa nona natural"
Ujar syifa sambil memutar bola matanya.

Setelah sarapan mereka segera berangkat menuju sekolah, memang agak jauh sih, tapi gapapa. Di sekolah, banyak siswa maupun siswi yang menatap syakila, ketiga temanya yang menyadari akan hal itu langsung menutupi tubuh syakila. Mereka mengelilingi syakila lebih tepatnya.

"Sya, tadi di depan banyak yang liatin kamu tau sya"

Sebenarnya syakila tau, cuman ia pura-pura tidak tau karna memang sudah biasa menurutnya

"Hmm, gue tau ko"

"Lo ga risih apa di liatin begitu, gue aja risih ngeliat nya"

Syakila menoleh ke arah adiba sambil tersenyum ga jelas, adiba yang melihat itu bergidik ngeri, mengapa temannya ini?

Kelas di mulai, hari ini pelajaran fiqih, di mana yang mengajar adalah ustadz ridho. Banyak yang naksir padanya, karna parasnya yang maa sya allah deh.

"Assalamu'alaikum"
Salam ustad ridho ketika memasuki kelas.
"Wa'alaikumussalam ustadz"
Jawab kompak seluruh siswa.

"Di sini ada siswi baru ya? "

Syakila yang merasa dirinya siswi baru pun mengangkat tangan kanannya.

"Silahkan perkenalkan diri kamu"
Syakila hanya mengangguk, lalu ia berjalan ke depan

"Perkenalkan, nama saya syakila al-mira maulida, kalian bisa memanggil saya syakila. Asalkan jangan sayang"

Seluruh siswa yang mendengar itu hanya bersorak, namun ada juga yang menyinisinya

𝐷𝑖ℎ, 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑝𝑒𝑟 𝑎𝑗𝑎

𝐻𝑢𝑢𝑢𝑢... 𝐶𝑎𝑝𝑒𝑟 𝑛𝑒𝑛𝑔?

𝑁𝑒𝑛𝑔, 𝑎𝑎 𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑛𝑖

Syakila yang mendapat sorakan itu hanya menunjukan wajah datarnya seolah tak terjadi apa-apa.

"Syakila, silahkan kembali ke tempat dudukmu"

Syakila sempat menjulurkan lidahnya pada orang yang mengejeknya tadi, ustadz ridho hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

𝐾𝑟𝑖𝑖𝑛𝑔... 𝐾𝑟𝑖𝑖𝑛𝑔... 𝐾𝑟𝑖𝑖𝑛𝑔.

Bel istirahat telah berbunyi, tandanya seluruh siswa di perbolehkan keluar kelas, syakila dan teman-temannya. Mereka akan ke kantin

Seperti biasa banyak yang memperhatikan syakila, dari yang membicarakan nya sampai pargoyy.

"Kalian mau pesen apa?, biar gue yang pesenin"
Tanya adiba,
"Gue bakso aja lah, sama es teh"
Jawab syakila.
"Kita samain aja sama syakila"

"Hm.oke"

"Sya, lo berani banget tadi perkenalan nya begitu"
Syifa yang heran dengan temannya ini.

"Biasa aja tuh"
Jawab syakila, dengan sok cool

"Nih pesanan kalian"
Lalu mereka memakan pesanannya.

𝑆𝑘𝑖𝑝

Di kamar Khadijah, syakila sedang memanjakan tubuhnya di atas kasur. Namun tak sengaja mendengar percakapan temannya.

"Eh.kalian tau ga sih beberapa hari kedepan gus haidar bakal pulang ke Indonesia"
Jelas syifa

"Yang bener lo syifa, aaaa... Gue ga sabar ketemu gus haidar"

Sedangkan syakila yang tidak tau gus haidar itu siapa hanya tak perduli

𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨𝐰𝐰 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬!
𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐠𝐚𝐲𝐲𝐚𝐬...
𝐈𝐤𝐮𝐭𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐲𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐪𝐢𝐥𝐚𝐚 𝐛𝐲𝐞~

 𝐈𝐤𝐮𝐭𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐲𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐪𝐢𝐥𝐚𝐚 𝐛𝐲𝐞~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
haidar & syakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang