𝐁𝐀𝐁 𝟑

169 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari kembali muncul setelah semalaman ia bersembunyi, menyinari separuh dunia, seperti dirimu yang tiap hari menyinari hidupku ~𝑠𝑦𝑎𝑘𝑖𝑙𝑎: 𝑦𝑒𝑢𝑢... 𝑆𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑘𝑢𝑚𝑎𝑡.

Burung-burung berkicau memamerkan suara indahnya di pagi hari, sama halnya dengan syakila, ia sedang mandi, namun sambil bernyanyi 𝑎𝑗𝑜𝑗𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎 𝑎𝑙𝑎 𝑎𝑗𝑜𝑗𝑖𝑛𝑔... 𝑆𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑎𝑦𝑒 𝑎𝑦𝑒𝑒𝑒

Suaranya terdengar hingga luar kamar, bunda nafishah hanya menghela nafas melihat tingkah anaknya itu 'ya allah perasaan pas hamil syakila, aku ga ngidam aneh-aneh'

Usai mandi syakila langsung mengenakan gamisnya, hari ini ia akan berangkat ke pesantren.
Sebelumnya ia sudah menyetujui perintah abinya untuk masuk pesantren, karna bujukan bundanya.

Di meja makan keluarga kecil itu tangah sarapan, tak ada yang membuka suara, hanya ada suara sendok dan piring yang saling bersahutan.

Usai sarapan, syakila kembali ke kamarnya guna mengenakan hijabnya, syakila berangkat ke pesantrennya memang pagi hari.
Ia mengenakan hijab yang senada dengan gamisnya

 Ia mengenakan hijab yang senada dengan gamisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syakila!, udah siap belum,? "

Teriak bunda nafishah dari balik pintu kamar syakila, yang benar saja syakila di kamar sudah hampir setengah jam, karna memakai hijab itu susah menurutnya.

"Hayya, iyaaa bunda sebentaaarr"
Teriak syakila yang tak kalah keras dengan bundanya

Syakila membawa koper, karna banyak yang ia bawa, dari gamis, rok, baju tidur dan ekhem 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶𝓪𝓷. Serta peralatan sekolah dan sehari-hari nya dan tak lupa dengan skincare nya.

Di perjalanan hanya ada keheningan, hanya ada dengkuran mesin mobil yang terdengar, entahlah perasaan syakila sekarang campur aduk.

"Hmm, sya, maafin abi ya, abi ga bermaksud ngebuang kamu ke pesantren, tapi ini semua demi kebaikan kamu sya"

Ujar abi azid memecah keheningan

"Iya abi, syakila ngerti ko, lagian emang salah syakila juga hehe"
Ia hanya menyengir kuda.

haidar & syakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang