Pagi hari telinga syakila sudah di sambut tentang gus haidar di siram pake air comberan oleh ustadzah farah, namun ada juga yang bilang kalo gus haidar melindungi syakila. Prett,,, syakila geli dengan kata-kata itu
Di perjalanan menuju sekolah, seperti biasa gaaysss... Banyak yang memperhatikan syakila, tatapan mereka terhadap syakila sangat sulit di artikan. Teman-temannya pun ikut tak berpendapat karna itu.
Sesampainya di kelas, syakila dan teman-temannya duduk di kursinya masing-masing. Hari ini adalah pelajaran bahasa Arab yang di ajar oleh ustadz latif.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam,"
Jawab seluruh siswa kompak"Saya di sini akan menggantikan ustadz latif mengajar, beliau ada urusan lain jadi tidak bisa mengajar. "
Jelas gus haidar. Yah, itu gus haidar yang menggantikan ustadz latif, betapa heboh nya para siswi ketika di ajar gus haidar, itu juga termasuk teman-temannya syakila. Tapi berbeda dengan syakila, ia hanya tetap tampil sok cool.Tanpa di ketahui syakila, sedari tadi gus haidar curi-curi pandang padanya. Seketika gus haidar beristighfar 𝑎𝑠𝑡𝑎𝑔𝑓𝑖𝑟𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑖.
𝐾𝑟𝑖𝑖𝑖𝑛𝑔... 𝐾𝑟𝑖𝑖𝑛𝑔... 𝐾𝑟𝑖𝑖𝑖𝑛𝑔
Bel istirahat berbunyi.
"Baiklah, saya rasa sampai disini, wassalamu'alaikum""Wa'alaikumussalam"
Jawab seluruh siswa kompakSyakila dan teman-temannya hendak menuju kantin,
"Sya, lo tau ngga si, tadi gus haidar liatin kamu terus tauu"
Ujar adiba, siapa yang di liat, siapa yang salting. Dasar adiba."Gue ga peduli, mau si agus liatin gue kek, apalah itu. Gue ga peduli"
Jelas syakila, sontak ketiga temannya itu menoleh."Sya sya, seharusnya lo bersyukur, gus haidar itu ga pernah lirik-lirik cewek, tapi ke elo kek ga ada beban tuh buat ngeliat"
"Hmm terserah lo pada lah, HAH! Dib kita kan di suruh setor hafalan"
Perkataan itu membuat ketiga temannya terkejut
"Sya, pelanin suara lo"
Tegur syifa"Hhe, ya mangap"
"Gue sih udah rada hafal, cuma ga lancar aja," jelas adiba
"Yeuuu... Lu mah mending dib"
Sepulang sekolah syakila dan diba tengah bersiap, sore ini mereka akan menyetor hafalannya.
"Assalamu'alaikum, agus"
Salam syakila dari luar pintu ndalem. Ketika syakila hendak mengetuk kembali, pintu sudah terbuka sempurna. Tanpa sadar syakila mengetuk-ngetuk angin, gus haidar yang melihat itu terkekeh, adiba yang tak sengaja melihat tawa gus haidar pun rasanya ingin pingsan."E-eh.. Maaf agus, saya kira belum kebuka, agus, lain kali jawab dulu ih salamnya"
Protes syakila pada gus haidarSementara gus haidar terkekeh mendengar ocehan syakila, lucu pendapat nya.
"Wa'alaikumussalam, sebentar agus siapa?" emm.. Gus kita kemari mau menyetorkan hafalan "
Sela adiba."Ooh yaya silahkan masuk"
Adiba terlebih dahulu menyetorkan hafalannya, mereka masih jaga jarak ya.
"Gus, ada yang salah ga? "
Tanya adiba pada gus haidar penasaran"Kamu masih banyak yang salah, tajwid nya juga benerin"
Adiba hanya mengangguk lalu undur diri. Kini saatnya syakila menyetorkan hafalannya.
Gus haidar tak sengaja melihat wajah syakila '𝑚𝑎𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ, '
Gumam gus haidar, namun di dengar oleh syakila
"Hah? Agus ngomong apaan?" e-eh tidak, silahkan di lanjut"
Jawab Gus haidar gugup. Jujur jantung Gus haidar sedang ngeJJ rimex kayanya. Jedag jedug mulu. Sama halnya dengan syakila jantungnya seperti colleb dengan jantung Gus haidar.Syakila membaca Al-Quran dengan tartil, nakal-nakal gini jangan di remehkan yee. Gus haidar yang menyimak bacaan syakila terpana dengan suara syakila yang merduuu...
"Agus, apakah ada yang salah? "
"Em.. Tidak ada, pertahankan ya"
Setelah itu syakila menganggukkan kepalanya, lalu mereka pamit, Gus haidar langsung berlari ke kamarnya
'Ya allah, kenapa ini? Rasanya ada yang berbeda ketika melihat gadis itu'Hayooo... Kira-kira gus haidar kenapa yaa?.
𝐒𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐠𝐞𝐬𝐲𝐚.
𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐠𝐚𝐲𝐬!----------------------------------
𝕾𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖉𝖆𝖗𝖎 𝖋𝖔𝖚𝖓𝖉𝖊𝖗 𝐅𝐇
----------------------------------