The Destiny

694 34 1
                                    

Haii Rain balik lagi setelah 1 setengah tahun menghilang huhuhu😭 kalian ada yang kangen ga sih?? Aku bawa cerita baru lagi setelah hiatusss lamaaa

*****

Majalengka

Jika biasanya kebanyakan orang pulang bekerja saat sore atau malam berbeda dengan Lakara yang pulang bekerja pada dini hari.Remaja dengan tubuh yang tak terlalu tinggi dan juga memiliki wajah yang lumayan tampan itu harus memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai pelayan sebuah bar night. Niatnya ingin cepat cepat pulang dan beristirahat dirinya malah dihentikan dengan kejadian mengerikan tepat di depan matanya.

"Aduhh tolongin gak ya..tapi nanti kalo malah babak belur gimana" Kara menggigit kukunya cemas,ia ingin menolong pemuda yang tengah di keroyok itu tapi ia sadar diri kalau dirinya pasti akan kalah secara tidak hanya satu orang yang harus ia lawan tetapi 5.

Dia tidak memiliki keberanian jadi dia memilih untuk bersembunyi dibalik pohon sembari menonton kejadian tersebut.Katakan Kara jahat tapi jujur saja ia masih ingin hidup walaupun dunia membencinya sekalipun.

Ia mengotak atik handphone nya, layarnya memang sudah hampir copot dan ditahan dengan karet tapi hp nya itu masih bisa digunakan 100%, jika Kara punya uang ia ingin sekali membeli hp baru tapi jika hanya untuk membeli hp lebih baik membayar hutang yang tak ada habisnya kan.

Wiiuuuu

Wiiuuuu

Wiiuuuu

Para preman yang tengah mengeroyok mangsanya tadi langsung kalang kabut kala mendengar suara sirine polisi yang sepertinya sedang berjalan mendekat.

"Cabut...Cabut..polisi!!" Instruksi salah satu dari mereka.

Melihat kelima orang itu sudah pergi Kara menghampiri pemuda yang tergeletak dipinggir jalan itu.Ia menatap miris dengan keadaan pemuda tersebut,jika orang yang tak terbiasa merasakan sakit pasti rasanya akan 100 kali lipat sakitnya.

Dilihat dari tampilannya sudah pasti dia anak orang kaya karena Kara bisa melihat HP Boba kamera 3 tergeletak menggenaskan di sebelah pemuda itu. Jika ia bukan anak baik sudah pasti akan mengambilnya.

"Pengen hp Boba,lahh ini" ia menatap melas hp di genggamannya. "Dijual juga gak ada yang bakal beli"

Kara menghela nafas panjang kemudian berjongkok dan mencoba membangunkan pemuda tersebut.

"Mas mas bangun mas..." Tentu saja tak ada respon karena memang sepertinya pemuda tersebut pingsan dan juga Kara mencium bau Alkohol yang ia yakini pemuda ini sebelumnya dalam keadaan mabuk.

'Astagaaaaa ini orang berat banget '

Kara mencoba membawa pemuda itu dengan menaikkan nya ke tubuh ringkih nya. Karena kesusahan dan juga tubuh pemuda itu yang sangat tinggi Kara terpaksa membawa pemuda itu ke bawah pohon yang tadi sempat ia gunakan untuk bersembunyi.

"Maaf ya mas..saya gak punya uang jadi saya ambil sedikit ya,saya gak mencuri kok ini kan udah izin hehe"

Kara tidak salah pemuda ini memang anak orang kaya buktinya didalam dompetnya terdapat sebuah blackcard dan juga uang 100 ribu yang entah ada berapa lembar,dengan tangan gemetar Kara mengambil satu lembar uang berwarna merah itu tak lupa ia sempatkan untuk memegang blackcard nya,jika tak bisa memiliki setidaknya ia sudah pernah memegangnya.

'Occeans Hwang Arcgehesjsjsjsb buset nama orang kaya emang sulit dieja dahlah males'

Kara mengambil sepeda butut,bekas,jelek dan ringsek miliknya lalu segera menaikinya dan pergi meninggalkan pemuda itu sendirian. Dinginnya angin malam membuat bulu kuduk nya berdiri Kara meninggalkan cardiganya disampimg pemuda tadi.

THE DESTINY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang