Occean menutup telinga dengan kedua tangannya.Faktanya ia masih takut hujan dimalam hari dan juga petir,kilasan balik masa lalu seolah membawanya kembali pada kejadian itu.Ia terduduk disudut ruangan dengan keadaan kamar yang gelap tanpa penerangan lampu. Jika seperti ini ia hanya berharap Jong datang untuk menenangkannya seperti biasa namun sayangnya saat ini Jong tak berada di rumah.
Matanya semakin memejam kala Sambaran petir itu semakin kencang,suara tembakan,teriakan dan benda pecah mengisi kepalanya. Ia kehilangan dua sosok malaikat saat hujan turun.
Malam itu hujan deras petir menyambar tanpa henti. Occean kecil ketakutan Papah dan Momy nya sedang bertengkar hebat dengan seseorang.
Ia terisak kecil,Occean ingat kepala Papahnya berdarah karena terkena pecahan vas.
Saat ini ia bersembunyi di dalam lemari dapur,Jong bilang ia harus sembunyi sampai salah satu dari mereka menghampiri nya.
Tak lama Senja menghampiri Occean kemudian membawanya lari keluar rumah.
"Hiks..mom apa yang terjadi? Bagaimana dengan papah?"
Senja tersenyum kecil sembari mengelus lembut pipi anaknya yang Basar karena menangis.
"Papah baik baik saja.. sekarang kita pergi dari sini dulu Hem??"
DORR
DORR
"Momy!! Papah!! Cean ingin papah hiks...."
Senja pun juga menangis ia tak tau apa yang terjadi didalam ia ingin menghampiri suaminya tapi Jong bilang ia harus menyelamatkan anaknya apapun yang terjadi.
"Tidak apa apa.."
Senja membawa Occean dengan menaiki mobil yang terparkir tak jauh dari rumah, ia membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, matanya memerah menahan sakit dan tangisannya.
"Mom..aku takut"
Senja melirik anak semata wayangnya, jika seandainya Jong tak selamat ia harus bisa melindungi anaknya.
"Sorry..mom terlalu takut kalau orang itu mau rebut kamu dari momy dan papa"
Senja berusaha menginjak rem mobilnya untuk mengurangi kecepatannya namun tak bisa, pupil nya melebar kala didepan sana ada tanjakan,dan sebuah truk dengan kecepatan tinggi melaju di jalur yang berlawanan. (Author gak tau lah intinya kecelakaan)
Karena kendali yang tak terkontrol Senja terpaksa membanting stirnya dan kecelakaan tak bisa terhindari.
"MOMY!!!"
Saat kecelakaan itu Occean selamat namun tak sadarkan diri,hingga saat sadar ternyata sosok Momy nya sudah tak ada disisinya.
Sedangkan disisi lain Lakara mencoba memanggil Occean untuk segara makan malam,namun sudah berkali kali ia menggedor pintu tak ada sautan dari dalam,ia berfikir apakah Occean tidur?
JDERRR
Lakara memegang jantung nya kaget,jika ia dirumah saja masih terdengar sekencang ini apalagi diluar sana.
"Ceannn!! Makan!!"
Karena kelamaan Lakara berinisiatif untuk masuk saja toh sudah biasa ia keluar masuk kamar Occean.
Gelap
Itulah yang Lakara lihat tangannya berusaha mencari saklar lampu, ia terkejut saat melihat seseorang terduduk di pojok ruangan sembari menelungkup kan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY [On Going]
Teen FictionLakara hanya tinggal bersama Pambinya,Bundanya telah meninggal dunia sedangkan ayahnya? ia bahkan tidak tau wajahnya ia besar tanpa sosok figur seorang ayah. Namun Tuhan itu maha baik ia tak akan membiarkan umatnya dalam kesulitan.Saat dirinya tera...