Raden kian Santang ksatria tak bermahkota Chapter 6.

459 37 14
                                    

Setelah pertemuan layang Kusuma dengan seorang pemuda yang dia
Yakini adalah rayinya kian Santang Layang kusuma segera kembali ke istana Dan mencari ayahanda nya yang saat Ini sedang merenungi Apa putra bungsunya mau memaafkan nya serta keluarga nya atau tidak ya prabu Siliwangi sudah tau keberadaan putra bungsu nya ,raga kedua Prabu Siliwangi pernah mengunjungi dimana putra bungsunya tinggal.

Prabu Siliwangi merasa sangat bersalah setelah dirinya melihat dimana putra bungsu nya tinggal
Selama dua tahun setelah Sukma prabu dewa Niskala wastu membawa tubuh putra nya yang dalam tidak
Sadarkan diri dan menitipkan nya pada syekh pudak Wilis.

Skipp

Prabu Siliwangi.
"Putraku kian Santang maafkan Ayahanda mu ini yang sudah lalai
Menjaga dan melindungi mu kalau
Saja 4 tahun yang lalu Ayahanda mencari tahu yang sebenarnya terjadi
Mungkin saat ini kau sedang tertawa bersama para saudara mu putraku" ucap prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi tersadar dari lamunan nya kala mendengar putra sulungnya bersama nyimas ratu Subang larang memanggilnya.

Raden layang Kusuma.
"Mohon ampun Ayahanda jika ananda menganggu waktu istirahat Ayahanda,namun ada yang ingin ananda tanyakan pada Ayahanda" ucap Raden layang Kusuma.

Prabu Siliwangi.
"Apa yang ingin kau tanyakan putraku
Layang Kusuma" ucap prabu Siliwangi.

Raden layang Kusuma yang diikuti
Raden Gagak Ngampar dan Abikara menunggu apa yang di tanyakan oleh Raka mereka dan apa jawaban Ayahanda mereka.

"Ayahanda Rayi kian Santang, dia masih hidup bukan ayahanda aku
Mohon ayahanda tolong beri tahu kami Ayahanda" ucap Raden layang Kusuma.

"Maaf putra putraku Ayahanda tidak
Bisa mengatakan nya ,suatu saat nanti kalian akan tau putra putraku" jawab
Prabu Siliwangi.

Raden Abikara.
"Ayahanda kenapa Ayahanda tidak mau memberitahu kami ayahanda
Ananda mohon beri tahu ananda apa benar Rayi kian Santang masih hidup Ayahanda aku merindukan dirinya"
Ucap Raden Abikara yang langsung di peluk oleh prabu Siliwangi.

"Bersabarlah putraku suatu hari nanti ayahanda akan beri tahu Tapi untuk saat ini ayahanda tidak bisa memberi
Tahu kalian " ucap Prabu Siliwangi.

Ketiga putra Siliwangi lagi lagi menangis dalam diam sarat akan kerinduan mendalam pada sosok Rayi yang sudah mereka kecewakan wajar
Jika kian Santang menghindari layang Kusuma pada saat mereka bertemu kian Santang menghindari dan berpura pura tidak mengenal Rakanya.

Bukit halimun tempat tinggal Raden kian Santang/Rahmat.

"Alhamdulilah, aku sudah selesai beribadah aku merindukan ibunda tapi aku masih takut bertemu dengan mereka semua apa yang harus aku lakukan" ucap Raden kian Santang
Yang kini sedang berkeliling taman.

Tanpa Raden sadari prabu Siliwangi
Memperhatikan dirinya dengan tatapan penuh kerinduan terhadap putra bungsunya tiba tiba saja Sukma maha prabu dewa Niskala wastu datang.

Sukma Prabu dewa Niskala wastu.
(Kau merindukannya putraku Nanda jaya Dewata jika kau merindukan nya
Hampirilah putra mu,putraku jaya
Dewata" ucap Sukma prabu dewa Niskala wastu.

Prabu Siliwangi.
"Ananda tidak berani menghampiri nya Ayahanda sudah terlalu dalam luka yang ananda torehkan dalam hatinya karena fitnahan Dinda Mayang Karuna " ucap prabu Siliwangi.

Sukma prabu dewa Niskala wastu.
(Putraku jaya Dewata ketahuilah putra bungsu mu begitu merindukan
Keluarga nya hanya saja dirinya terlalu takut jika akan kecewa lagi
Di kemudian hari,apa kau tau kenapa Ayahanda menghukum kalian seperti ini putra ku jaya Dewata) tanya Sukma Prabu dewa Niskala wastu.

Raden Kian Santang Kesatria Tak Bermahkota.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang