Final 1.05 : Manipulasi Ingatan

14 3 0
                                    

Aku segera keluar dari area guild, lalu melihat seseorang yang cukup aku kenal, ia menghajar beberapa petualang yang berada di depan.

Orang yang dulu mengacaukan kota petualang ini, dan juga hampir membunuh kami, Cornel. Tampilannya berbeda, namun dari energi dan statusnya, aku bisa merasakan itu adalah dia.

Aku kemudian melesat, mencodongkan tubuh ke depan melayangkan pukulan ke arahnya.

Dakk!

Ia langsung menahan pukulanku. Hempasan tekanannya menghujam ke tanah hingga hancur.

"Jadi, kalian sudah memulai rencananya?" tanyaku sembari menganalisa apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Sorot matanya tajam namun dengan wajah yang mengintimidasi tersenyum menatapku, "Tak kusangka kita akan bertemu secepat ini."

Kami saling mundur ke belakang lalu melakukan ancang-ancang. Aku melihat sekitar beberapa petualang ingin menyerangku, bukan tanpa sebab. Pikiran mereka telah dimanipulasi oleh Cornel, segera ku aktifkan skill untuk menetralkan dan memperbaiki petualang lain yang terpengaruh dengan menghempaskan efek netralisirnya, hal itu membuat mereka tersadar.

"Kalian, menjauhlah, biar aku yang menghadapinya!" teriakku pada petualang sekitar yang masih berada di dekatku.

"Kau lumayan bisa diandalkan sekarang ya, Hahaha."

Ia tertawa terbahak-bahak, dengan mulut yang melebar dan tatapan mata menyipit, "Tapi itu tidak akan cukup mengalahkanku," lanjutnya.

"Kau cukup percaya diri juga, langsung menyerang di tengah guild seperti ini," ucapku padanya.

"Ya, kami sudah mempersiapkan hidangan utama untuk ini. Cukuplah kau dan semua orang yang ada disini, jadi tumbal untuk mewujudkan dunia kami," jawabnya dengan bangga.

"Begitukah? Terakhir kali kalian tak berkutik melawan seorang gadis--"

"Diam!! Itu karena kau membawa seseorang yang tidak seharusnya masuk ke dalam permainan ini."

Nampaknya ia cukup marah ketika dipermalukan oleh Runie waktu itu, aku cukup puas, tapi sekarang Runie tak dapat membantu. Jadi kami yang akan mengatasinya.

"Bukankah, kalian juga mencoba mengeroyokku sebelumnya?" ucapku berusaha mengingatkan soal kejadian waktu itu, "Kalian cukup pengecut bukan?" lanjutku.

Mungkin ini hampir sama dengan mencoba memprovokatornya, tapi aku melakukan ini bukan hanya karena itu, melainkan berharap beberapa orang sudah mengamankan diri, lalu petualang kelas atas kemari sebelum kami melakukan pertarungan, karena dipertarungan terakhir kami efek kerusakan yang ditimbulkan cukup besar.

"Selama hasilnya menjadi kemenangan kami, cara dan pengorbanan apapun tidak masalah," jawabnya.

Begitu ia menyelesaikan perkataannya, langsung kulemparkan peluru asam yang kuciptakan di telapak tanganku. Lalu berteleportasi ke belakangnya mengayunkan pedang untuk menebas kepalanya.

Kedua seranganku tertahan tidak mengenai tubuhnya, ia tersenyum lebar ke arahku, "Rupanya kau belum pernah belajar dari kesalahan."

Aku kembali berteleportasi ke belakang. Aku dapat melihat kemampuannya, itu adalah kemampuan untuk memanipulasi ingatan. Namun tidak hanya terbatas dalam ruang lingkup pikiran.

Aku sudah diberitahu oleh Arga juga waktu ia menghadapinya. Dalam hal peningkatan skill, ia berada jauh di atas Arga. Umumnya setelah tingkat ketiga sebuah skill akan terhenti perkembangannya, namun pada beberapa orang ada tingkatan lain dimana skill tersebut mulai meningkat ke puncak, Arga salah satunya, meski skillnya hanya teleportasi, ia dapat menteleportasikan ke tingkat molekul.

RE : BUILD (Skyline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang