Final 1.13 : Penyegelan Raja Iblis

9 5 0
                                    

Beberapa saat hawa menakutkan itu datang. Namun sosok yang keluar itu menunjukkan sesuatu yang berbeda. Ia menyerupai sesuatu.

Yuuki?-- Bukan, inderaku berkata bahwa itu adalah dia tapi beberapa skill pasifku aktif mengindikasikan bahwa itu adalah kemampuan dari Raja Iblis tersebut.

Ia mencoba memasuki pikiran terdalam manusia lalu menghancurkannya dari dalam, saat aku melihat ke arah Millurie, mulutnya menganga, matanya terbelalak seperti melihat sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Grashh!

Sebuah ayunan serangan muncul, aku secara sigap menggendong Millurie untuk menghindari serangan tersebut.

"Hei, Millurie sadarlah!" teriakku sembari memberikan tubuhnya stimulasi skill untuk menyadarkannya.

"Eh, apa yang terjadi?!"

Aku segera menurunkannya, menjauhi makhluk yang menyerang kami sebelumnya.

"Dia sudah mencoba menyerang kita."

Kabut mulai terlihat menutupi pandangan kami, Millurie juga dengan sigap mengeluarkan senjatanya.

"Maaf, aku terpengaruh sesaat," ucapnya, ia kemudian seperti membuat garis di tangannya. Seperti pencegahan agar ia tak terkena ilusi sebelumnya, itu pasti sebuah garis pola sihir untuk memberi efek pertahanan pada dirinya sendiri.

"Aku pikir dia akan langsung menyerang secara langsung, rupanya dia lebih licik dari yang kukira," ucapku pada Millurie.

"Sudah terlambat untuk mengeluh sekarang, raja iblis Malgiros adalah raja iblis yang paling licik diantara raja iblis lainnya," ucapnya.

"Kenapa kau baru bilang sekarang?"

"Karena waktu menjelaskanku memang singkat, untuk itulah aku menyarankan kita untuk kabur saja," jawabnya.

Tapi sudah terlambat, akan ku analisa saja keadaan saat ini.

Masih ada kesempatan untuk menang, lagipula ia baru saja bangkit, dan bukannya aku sombong, tapi bisa kukatakan bahwa pahlawan pendahulu itu lebih lemah dariku, kesempatanku untuk menang lebih meningkat.

Dan juga kemampuan turunan yang ada pada bangsa Elf tentu saja meningkat seiring waktu. Para leluhur mereka memang cukup kesulitan, namun dengan perkembangan yang sudah ada, keturunan Elf seperti Millurie pasti sudah berkembang pesat kemampuannya.

"Sepertinya dia berputar-putar di sekeliling kita," ucap Millurie.

"Kalau kuperhatikan, ia berusaha menilai kemampuan kita."

"Kupikir juga begitu,"

Kabut semakin pekat, jarak pandang kami terbatas, tanpa berpikir panjang, aku langsung mengaktifkan skill penginderaan lebih tajam.

Aku mulai melihat bentuknya, itu seperti seorang anak kecil dengan tanduk di kepalanya, namun gerakannya benar-benar lincah.

Aku akan menyerangnya dalam sekali serang, makhluk itu mungkin cukup kuat untuk mengelabuhi orang lain, tapi tidak untukku.

Jrashh!

Dengan melesatkan diri menggunakan skill perlambat waktu, dan menjulurkan senjata pedang panjang, aku berhasil menebasnya.

"Agghhh! Sakit!!" teriaknya. Kabut langsung menghilang seketika, tubuhnya seperti anak kecil namun berwarna biru serta tak memiliki rambut di kepalanya, telinga dan hidungnya lumayan runcing.

"Akan-- akan kubunuh kau!" teriak raja iblis tersebut.

Jrashh!!

Millurie dengan sigap langsung memenggal kepala dari Raja Iblis itu.

Tanpa komando atau percakapan lebih, aku langsung tahu apa maksudnya. Aku mencoba menghentikkan pergerakannya dengan skillku, namun ia cukup cepat beregenerasi dan menjauh beberapa meter dari jangkauan serangan kami.

Tubuhnya menjadi lebih besar dua kali dari sebelumnya, ia mengeluarkan suara jeritan tangis yang kuat, efeknya membuat tubuhku sedikit merinding.

"Ini lebih sulit dari dugaanku," ucapku.

"Sudah kubilang sejak awal ini sulit bukan?"

"Ya, kurasa aku tahu bagaimana cara mengalahkannya, tanpa harus menyegelnya."

"Bagaimana-?"

"Jika raja iblis terbuat dari emosi orang-orang, maka aku hanya tinggal mengikis sekumpulan emosi itu."

Jika aku mengirimkan emosi keberanian mungkin itu dapat mengurangi kekuatan dari iblis tersebut, dengan manipulasi kemampuanku.

Aku mulai melesat menyerangnya, kami saling beradu kemampuan bertarung, Ia memiliki kemampuan merubah diri dan juga bayangan yang mampu membentuk berbagai makhluk aneh. Tapi, aku mampu mengunggulinya. Ia terluka beberapa kali ketika kami saling beradu, aku mencoba memasukkan emosi lain untuk mengacaukan ritme jiwanya.

Dakk!

Aku menghantamnya dengan kakiku, lalu menciptakan rantai untuk mengekangnya ke permukaan tanah. Kemudian aku mundur ke belakang ke arah Millurie.

"Luar biasa, kau berkembang cukup pesat semenjak bertarung melawan Croudy waktu itu," ucapnya padaku.

"Kurasa itu juga karena raja iblis itu melemah, tapi tetap saja aku tak bisa membunuhnya, meski aku mencoba mengurai konsep pembentukannya."

"Lupakan itu, kita tak perlu bereksperimen lain. Aku sudah menyiapkan segelnya."

Namun sebelum terjadi raja iblis itu berteriak, "Tidak-tidak mungkin aku dikalahkan oleh makhluk seperti kalian! Padahal aku baru saja lepas setelah ribuan tahun di segel!"

Ia mencoba meronta keras, namun yang ia lakukan adalah sia-sia. Aku sudah memasang banyak segel.

Namun saat aku memperhatikan tubuhnya, terdapat angka di punggung tangan kanannya. Bertuliskan angka 6001.

"Millurie, lihat angka-angka itu."

"Angka itu--"

Sembari merapalkan mantra lalu mengaktifkan penyegelan, ia pun heran dengan hal itu. Namun karena kami tak punya waktu banyak, kami langsung melakukan penyegelan segera, membenamkan tubuhnya ke dalam tanah dengan rantai-rantai yang mengikatnya.

***

"Syukurlah ini selesai lebih cepat," ucapnya merasa lega lalu menyarungkan kembali senjatanya setelah menandai permukaan tanah bahwa disini menjadi tempat penyegelan.

Ia melanjutkan perkataannya, "Aku tak menyangka kita bisa melawan raja iblis berdua, bahkan aku tak merasa bahwa ini raja iblis."

"Ya, aku rasa peradaban kita sudah jauh berkembang lebih besar, anggap saja mungkin Raja Iblis yang dulu ditakuti sudah sangat ketinggalan zaman, seperti peperangan dahulu menggunakan ranting, sementara sekarang menggunakan semacam senjata api, nuklir, dan semacamnya," jelasku padanya.

Millurie bibirnya melengkung ke atas, lalu tiba-tiba terkekeh.

"Kenapa?" tanyaku.

"Tidak-tidak, hanya saja penjabaranmu bukankah sedikit jahat yang mengatakan Raja Iblis ketinggalan zaman?" terangnya masih dengan sedikit tertawaan yang tersisa.

"Namun, begini sudah lebih baik, aku jadi mendapatkan kepercayaan diriku kembali," ucapnya lagi. Lalu ia melanjutkan lagi perkataannya, "Setidaknya aku tidak mengecewakan para leluhurku, akhirnya mereka dapat memetik hasil dari warisan kemampuan secara turun-temurun."

"Tapi sebaiknya kita bergegas."

"Ya, ada hal yang lebih mengerikan yang perlu kita hadapi sekarang."

Kami menatap menara yang sudah seperti pilar raksasa. Aku juga bisa merasakan saat kami dalam pertarungan melawan Raja Iblis itu, terdengar beberapa suara dentuman dari arah jauh. Pastinya tak hanya Raja Iblis Malgiros yang bangkit, masih ada yang lain. Dari atas langit aku juga melihat beberapa planet, salah satunya adalah planet yang kelihatannya bentuknya sama dengan duniaku.

"Mari bergegas," ucapku pada Millurie.

Aku memunculkan kendaraan sebelumnya, dan pergi ke tujuan semula, yaitu dataran Denaria lain yang terpisah sebelumnya.

*****

RE : BUILD (Skyline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang