Hanya melihat dirimu membaca buku saja, hati ini terasa begitu bergetar hebat. Apalagi saat dirimu menatap manik mataku dan kita saling tatap? Mungkin jika bisa, aku akan menghancurkan bumi dan seisinya.
_-_-_-_
Garini Ariani Anastasya
*+:。.。 。.。:+*
Aku tidak menyangka, bila pertemuan ketiga ku dengan Alby bisa secepat ini. Pertemuan yang tidak diduga sebelumnya, membuat ku tersenyum malu dan mulai menghampirinya. Alby sedang fokus membaca buku, sungguh lelaki yang jarang sekali ku temui. Iya, sekarang aku berada di perpustakaan. Niatnya hanya mencari buku, eh malah ketemu jodoh.
Aku mendekati dan dengan iseng mengagetkan Alby yang sepertinya tidak menyadari diriku sudah ada di belakangnya.
"Dor!"
"Astaghfirullah, yatuhan!" Aku tertawa saat melihat respon Alby yang lucu. Tidak lama setelah itu aku panik saat Alby malah hanya terdiam menundukkan kepalanya.
"By? Kamu kenapa? Tadi aku mukulnya kekencengan?" Alby menoleh dan langsung mencubit pipiku.
"Iseng banget ya buat anak orang kaget. Kalau aku jantungan gimana?"
"Huss! Jangan bicara gitulah. Beneran gapapa, By?"
"Aduh, meleyot banget dipanggil By." Aku memukul pelan bahunya.
"Aku serius, tadi kamu kenapa nunduk pas aku baru aja ngagetin kamu?" Alby menggeleng dan malah menampilkan senyum yang membuatku seakan terhipnotis.
"Gapapa, sayang."
"Alby ...," rengekku dengan kelakuan Alby yang membuatku semakin salah tingkah.
"Ahahaha, lucu banget sih. Siapa duluan yang bilang sayang coba? Kamu 'kan?" Aku kebingungan, sejak kapan aku panggil dia sayang? Tidak pernah sama sekali.
"Kapan?" tanya ku dengan wajah yang polos membuat Alby malah tertawa pelan. Ingat, ini di perpustakaan.
"Kamu selalu panggil aku By, Garini." Aku jadi malu saat menyadari itu. Padahal aku panggil By, karena namanya Alby 'kan? Apa yang salah dari itu.
"Yaudah, aku panggil kamu Al aja berarti." Jawabanku malah dibalas gelengan kuat dari Alby.
"Panggil By aja, aku suka." Aku pada akhirnya hanya mengiyakan saja. "Nanti malam free nggak?" lanjut Alby bertanya.
"Free, mau ngajak jalan?" tanyaku.
Alby mengangguk. "Ke pasar malam yuk, mau?" Aku langsung mengangguk. Entah apa yang membuatku begitu yakin pada sosok lelaki yang baru saja aku kenal.
Aku merasa Alby ini berbeda dari yang lain. Terasa nyaman bila dekat dengannya. Ah, ini karena aku memang sudah jatuh cinta sejak awal bertemu. Alby bisa menyamarkan rasa traumaku pada lelaki. Aku beruntung dan aku mau Alby bisa selamanya denganku.
*+:。.。 。.。:+*
Jatuh cinta boleh secepat ini?
_-_-_-_
Garini Ariani Anastasya
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Hari Sebelum Kamu Pergi | Na Jaemin Lokal
FanfictionJudul Awal: Langit tanpa Biru. Tentang kisah mereka yang membekas, dengan waktu terbatas. .... Ini tentang aku, mencintai lelaki yang umurnya tidak lama lagi. Ini tentang dia, lelaki kuat yang selalu tersenyum di kala sakit menyerang, tidak ada kat...