00

6K 268 6
                                    

"Bundaaa!!" gadis kecil dengan seragam khas anak TK berwarna biru muda berlari memasuki rumahnya, bibir mungilnya mencibir ke depan seperti bebek serta matanya yang berkaca-kaca.

Ia berlari ke arah dapur, tempat biasa sang bunda berada. Di belakangnya, seorang pria dewasa berjas menyusul menyandang tas kecil bergambar beruang yang tak lain milik sang anak.

"Adekk! Tungguin papa!"

Si anak menghiraukan panggilan papanya itu, dengan air mata yang sudah jatuh ia masih berlari menghampiri bundanya, meninggalkan papa.

"Eh eh, adek kenapa.." bundanya tampak kaget saat anak nya itu langsung memeluk kakinya sambil menangis. "Kenapa sayang... Hmm?" segera di gendong anak nya itu.

"Chika mau punya adek!" mendengar perkataan anaknya, bunda memasang ekspresi heran.

"Lho? Tiba-tiba?" bunda berjalan ke arah meja makan, duduk di salah satu bangku, memangku anak bungsunya yang bernama Chika itu.

Seperkian detik kemudian papa muncul, sontak bunda mengalihkan pandangannya ke arah suaminya. "Ini kenapa pah?"

Papa menggeleng tanda tidak tau, lalu mendudukan diri dibangku sebelah istrinya.

"Chika mau punya adek, Chika iri sama temen-teman pada pamer dedek bayi, Chika juga pengennnnn bundaa.." ucap Chika merengek masih sesegukan.

Sang bunda menghela nafas. "Dedek bayi yah.." tangannya mengelap air mata serta ingus Chika dengan lengan daster yang ia kenakan. "Adek pengen punya dedek bayi?" tanya bunda tersenyum lembut.

Chika mengangguk cepat.

"Emang Adek udah siap?" masih dengan senyum lembutnya bunda berbicara sembari membuka kancing seragam Chika.

"Siap apa?" tanya Chika bingung.

"Yaa siap. Siap jadi kakak yang baik, yang menjaga adiknya, dan memberikan contoh baik." bunda melepaskan lengan kiri seragam Chika, di susul bagian kanan. Hingga seragam itu terlepas, meninggalkan singlet anak-anak yang Chika pakai.

"Siap!! Nanti Chika liat tutorial di youtube aja." jawab Chika bersamangat.

Papa dan bunda terkekeh mendengar penuturan sang anak, dasar anak zaman now.

"Eh, nanti adek gak di panggil adek lagi lho.. Di panggil cici jadinya, kayak cici Nia. Mau emang?" ucap papa ikut iseng mengompori.

Chika menggeleng. "Chika gak mau di panggil cici." ucapnya pelan. "Maunya di panggil kakak aja." lanjutnya dengan tampang polos.

Bunda terkekeh di buatnya." Ya udah nanti bunda kasih dedek bayi yah.."

Diam-diam papa tersenyum sumringah. 'Asikk' batinya bersorak senang.

"Besok?"

Bunda berfikir sejenak. "Eumm doain aja biar cepet dapetnya. Nah sekarang adek mandi, eumm bau acem nih.." bunda mencium pipi Chika gemas.

"Hihihi, mana ada.. Chika wangi tau." Chika tertawa geli saat ciuman bunda berpindah mengendus lehernya. Tadi katanya bau asam...

How To Be A Good SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang