Ceklek.
"Lah? Kalian ngapain di situ? Ada kasur kok tidur di lantai."
"Ehehehe.., segan. Gak ada penghuni aslinya masa langsung tiduran di kasur aja." Reva menyengir lalu duduk bersila. Sebenarnya ini akalan Reva saja, Flora hanya ikut-ikutan walau awalnya ia merasa sedikit janggal.
"Jangan kek orang baru kenal deh, gue udah tau kelakuan kalian ye. Lagian itu karpetnya bekas di pipisin adek sepupu gue belum sempat di cuci." ujar Azizi sambil membuka jaket varsity yang ia pakai, menyisakan kaos polos lalu menggantung jaket tersebut di balik pintu.
"Bangke!" umpat Flora lalu segera beranjak begitu pun Reva yang langsung mengusap dan mengendus badannya apakah ada bau yang menempel.
"Tapi boong, sanalah kalian ganti baju. Pilih aja piyama gue yang ada dalam lemari." Azizi tertawa sendiri karna kelakuan jahilnya, melompat begitu saja ke atas kasur.
"Yee babi." Reva langsung ngacir ke dalam kamar mandi setelah berucap begitu sebelum bantal yang di layangkan Azizi mengenai nya.
"Mulut lo di filter Reva!" erang Azizi sudah gemas dengan berbagai umpatan yang keluar dari mulut temannya. Kan dia jadi ketularan juga.
"Zi, liat nih gue nemu sesuatu." Flora mendekat ke Azizi menunjukkan layar ponselnya yang terdapat akun sosmed seseorang.
"Tuhkan, emang berandalan dia." Azizi meng-scroll lebih dalam foto-foto yang sudah di posting oleh si pemilik akun. Mulai dari foto sedang merokok, di club dan ada juga foto botol minuman.
Tangan Azizi seketika berhenti bergerak di salah satu postingan lama, kedua jempolnya mengusap layar ponsel Flora berlawanan arah hingga foto itu ter-zoom di satu titik.
"Bukannya itu kakak lu? Kok..." komentar Flora, postingan tersebut foto segerombolan anak muda berpakaian baju seragam SMA yang sudah di coret-coret khasnya kelakukan anak sekolah di hari kelulusan, namun yang menjadi perhatian adalah Shania dan Gany yang tampak saling merangkul mesra.
"Wahh..." Flora menutup mulutnya dengan tangan, berdecak tidak menyangka. Azizi dan Flora pun saling pandang, jelas dengan isi pikiran yang sama.
"Gue udah selesai nih."
Reva mengancingkan kancing terakhir piyama yang ia pakai, ketika ia menoleh ke arah kasur dahinya mengernyit.
"Kalian.... Ngapain....?" tanya Reva ngeri karna jarak wajah Azizi dan Flora yang begitu dekat di tambah saling tatap-tatapan membuat berbagai pikiran negatif memenuhi otak Reva.
***
Minggu pagi, 07.08
Keluarga Jagadhita sedang menikmati makanan masing-masing, jangan lupakan 2 teman Azizi yang ikut bergabung.
Hawa pagi ini terasa berbeda bagi seorang Shania, mungkin sedikit mencekam...? Apalagi Azizi yang tiap saling tatap dengannya sorot mata itu langsung tajam menusuk membuat Shania tidak nyaman dan langsung menoleh ke arah lain.
Bimo yang makanannya sudah habis segera meneguk air putih. "Nanti, Reva dan Flora... Om yang antarkan ya.." ucapnya menatap satu per satu teman anak bungsunya itu.
"Eh, gak usah om. Kita bisa pake taksi aja." tolak Flora halus merasa tidak enak.
"Udah gak usah, uang itu mending di simpan buat jajan kalian aja. Om juga ada urusan di luar, sekalian aja." ucap Bimo lagi.
"Oke om." setuju Reva dengan mulut penuh tidak lupa memberikan jempolnya.
Setelah semua selesai dengan sarapan, sesuai rencana awal Bimo pergi mengantarkan Reva dan Flora pulang. Serina yang sudah sibuk menyirami taman bunga kecil di halaman depan rumah. Sedangkan 3 kakak beradik itu sudah berkumpul di kamar Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be A Good Sister
Teen FictionCuma story hasil gabut. ____________ Kisah kakak yang bucin dengan adiknya, beserta lika-liku kesaharian keluarga si tokoh.