Di dalam kamar bernuansa japanese-scandinavian terlihat sangat aesthetic dengan bolam gantung bulat dengan cahaya minim di atas kasur bermotif sprei unik kain gordyn dan juga meja rias disamping tempat tidur.
Cahaya sang surya kini mulai masuk melalui celah tirai gorden yang berada di samping lemari yang dipenuhi dengan berbagai high heels mewah, terlihat Claudy masih sibuk memasukkan peralatan lengkap milik sang bayi merah kedalam tas bayi yang berukuran jumbo itu.
"popok udah, baju bayi udah, peralatan bayi udah, yes.! Semuanya udah lengkap" ucap Claudy sambil bersorak dalam hati.
"Came on baby, kita berangkat"
ia pun mengangkat bayi merah dengan tas bayi besar dan jangan lupakan tas sekolahnya.
"Huh, berat banget" keluhnya dalam hati
Tanpa berlama-lama kaki itupun melangkah dengan lamban menuju pintu utama.
Baru saja beberapa langkah keluar dari apartemennya, tubuh kecil Claudy oleng kerna bertabrakan dengan tubuh besar seseorang.
Aaaaakh
Pekiknya, iapun dengan reflek mencengkram sang bayi agar tak jatuh dari gendongannya.
hap -tangan kokoh itupun dengan sigap menangkap tubuh ramping nan kecil milik Claudy,
mata jernih biru laut itu bersitatap dengan mata hitam menenangkan milik Claudy
Satu detik
Dua detik
Oeeekkkk
Oeeekkk
Suara tangis bayi merah itu membuyar ketepersonaan Claudy pada pria itu, sadar akan posisi intimnya saat ini. Claudy pun menarik diri dan mundur beberapa senti dari pria itu
"Terimakasih kerna sudah menolongku" ucap Claudy sembari tersenyum
Sedangkan pria itu kini hanya menatap datar wajah sang bayi merah
"gue gak salah liat kan, ko bayi si bajingan itu bisa sama dia" pikir pria itu.
Bayi yang ia dan adiknya pikir mati hingga digiring anjing gila itu ternyata berada pada gadis yang mana satu lorong dengan apartemen milik sahabatnya Rizky.
Alis Claudy pun berkerut heran, ia tak habis pikir mengapa pria dihadapannya ini sama sekali tak bergeming.
Dengan kesal Claudy pun menepuk pundak lelaki itu.
Bukk
"Eh" pekik Ali.
Ya, pria yang bertabrakan dengan Claudy adalah Ali kaka dari Chris.
"Kita- satu sekolah, seragam kita sama" ucap ali ambigu sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.
Kini alis Claudypun terangkat sebelah, bingung dengan keanehan pria dihadapannya.
"aku tadi cuma mau bilang makasih, makasih udah nolongin"
"O-oo iya sama-sama, gak usah formal gitu kali ngomongnya sama gue" ucap Ali dengan gaya playboy-nya
"Yaudah, sekali lagi thanks ya gue cabut duluan gue buru-buru" ucap Claudy dengan sopan
Melihat sang gadis hendak pergi, Ali pun dengan cepat mencekal lengan kecil milik sang gadis. Tangan putih mulus dan lembut itu pun terlihat sedikit memerah membuat sang empu meringis sakit
"Au, sakit ka" ucap Claudy di iringi dengan ringisan kecil
"Lo berangkat bareng gue" ucap Ali tegas.
Kemudian sebelum mendengar penolakan dari sang gadis dengan cekatan ia pun mengambil tas bayi berukuran zumbo itu dan lebih dahulu melangkah meninggalkan sang gadis dan bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Lisan
RomanceNote: banyak adegan dewasa (21++) Aron yang tak pernah mendapat cinta dari wanita yang pernah melahirkannya, hampir menganggab bahwa cinta itu hanya mitos dan bualan semata. Bahkan ia sama sekali tak berani memimpikan apa itu cinta dan dicintai, dan...