dug-tepukan pelan pada lengan milik Claudy itupun membuatnya tersadar akan ketepersonaannya pada Chris.
"e-eee, hai" jawab Claudy malu-malu sembari menutup pipi merahnya.
"Huh dasar sydrom sialan, bukankah saat ini aku sedang membencinya. Kenapa hal yang aku lakukan malah sebaliknya? bodoh, bodoh" rutuk Claudy dalam hati.
Merasakan tatapan orang-orang dan gadis belia di samping kakanya tertuju padanya membuat Chris melihat penampilannya sendiri, takut ada hal yang salah dari dirinya. Sepatu jordan One retro high black senada dengan celana jeans sobeknya, dan dipadu dengan kaos putih tanpa lengan yang dibalut dengan jaket hitam berlengan panjang.
"gak ada yang salah kayanya" pikir Chris sembari memastikan apa yang ia kenakan.
Dengan canggung Chris pun mendekatkan wajahnya guna membisikkan suatu hal pada Claudy.
"gue orangnya to the point.! Jawab sekarang, bayi itu dimana" bisik Chris penuh tekanan.
Claudy yang secara tiba-tiba merasakan hawa yang begitu dingin membuat tengkuknya merinding
"b..bayi, ahaaha gak ada bayi" jawab ia Claudy gugup
Sretttt,, 'ah-
tanpa aba-aba tangan Chris pun menyeret lengan Claudy
Tap
Tap
Tap
Langkah itupun berhenti ketika berada dalam salah satu bilik toilet umum.
Brak -mata sipit milik Claudy pun membulat sempurna, bagaimana tidak? Tangan sang idola kini berada disamping telingannya dengan posisi tubuh mengunci dirinya, dan tatapan tajam itu-
"ugh-damage nya" gumam Claudy pelan
"Hah -Apa?" tanya Chris bingung pasalnya ia memang tidak mendengar jelas apa kata yang keluar dari bibir gadis belia dalam kukungannya ini.
"a..aa bukan apa-apa" jawab Claudy sembari menatap kagum mata hazel coklat dengan bulu mata lentik senada dengan alis tebal yang melengkung bak bulan sabit.
Dengan alis terangkat sebelah kanan, Chris pun menarik kembali tangan kanannya dan menyilangkannya didepan dada.
tok tok dup! dup!
baru saja bibir itu terbuka hendak mengatakan sesuatu, harus terkatup kembali karena mendengar suara ketukan pintu yang terdengar keras seperti menggedor
"Chris, Claudy, kalian di dalam kan -Woy" teriak Ali nyaring
tok tok tok
"Woy bukain" teriak Ali lagi
Ceklek
wajah datar milik Chris kini terpampang jelas dihadapan Ali, sedangkan yang ditatap datar hanya menyengir tanpa rasa bersalah.
"Eh Chris, gue lupa tadi mau jemput si Rizky sahabat gue" ucap Ali sembari menatap adiknya serius
"gue baru ingat sekarang waktu dia dah nelponin gue suruh cepat jemput, dan yang lebih parahnya lagi kita udah telat 45 menit" lanjut Ali lagi dengan nada khawatir sembari menunjukkan jam tangannya pada Chris.
"Yaelah, kaya baru pertama kali aja. Lo kan biasanya bolos" ucap Chris sembari membuang nafas pelan
"Eh, pe'a hari ini beda bego. Noh, si Clo hari ini hari pertama dia ikut kegiatan MOS" ucap Ali seraya menunjuk Claudy dengan tatapannya.
mendengar hal itu, Claudy yang berdiri dibelakang Chris pun secara reflek mengambil handphone miliknya dari dalam tas ranselnya.
"damp its" decih Claudy pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Lisan
RomanceNote: banyak adegan dewasa (21++) Aron yang tak pernah mendapat cinta dari wanita yang pernah melahirkannya, hampir menganggab bahwa cinta itu hanya mitos dan bualan semata. Bahkan ia sama sekali tak berani memimpikan apa itu cinta dan dicintai, dan...