Alis hitam itu terangkat heran sembari menatap gadis belia dihadapannya, pasalnya Chris menatap Claudy sedari tadi hanya berdiri sembari tersenyum-senyum.
"Ehm, Clo. Pertanyaan gue tadi gak lo jawab" tanya Chris membuyar hayalan Claudy
"E,,ehehe mungkin mereka mikir lo sama gue adalah pasangan yang serasi dan tersweet di sekolah ini" jawab Claudy PD.
Mendengar hal itu, Chris pun dengan acuh melanjutkan langkahnya menuju aula tempat diadakannya MOS.
***
Sesampainya di aula sekolah, Claudy pun dengan tak sabaran ingin segera masuk. Namun, baru satu langkah. Suara memekikkan telinga membuat Claudy mengurungkan niatnya untuk masuk
"Lo berani masuk, sekarang juga lo dikeluarin dari sekolah ini dan gak bakal keterima.!!!"
Tap
Tap
Tap
Suara langkah itu membuat jantung Claudy berdetak tak nyaman, pasalnya dirinya memang sudah sangat telat.
'hmm, kayanya hampir se-jam gue telat' pikirnya khawatir
Wajah bule dengan rambut kuning cerah menatap Claudy garang, ia merasa dejavu melihat gadis belia dihadapannya sekarang. Dan tak lama setelahnya senyum licik kini muncul pada permukaan wajah miliknya
"Heh, lo cewek kamseupay yang di mall waktu itukan" ucapnya sembari menatap jijik pada Claudy
dilain sisi Chris menatap aneh wanita yang sepertinya panitia MOS itu
'Busett, galak amat ni cewek' pikir Chris sembari mengelus telinga kirinya karena merasa kaget mendengar suara cempreng cewek bule itu. Tak kuasa mendengar hal itu, Chris pun ikut nimbrung guna agar Claudy segera masuk menuju tempat diadakannya MOS dan ia sendiri akan kembali menemui sang bayi kecilnya.
"hey, lo bisa gak sih buat biarin aja dia masuk. Gue yang jadi jaminannya" ucap Chris lantang membuat tatapan wanita galak itu kini tertuju padanya.
'gila, ganteng banget. Uhg, damage-nya' lamun Moza dalam hati, ya wanita berwajah bule itu bernama Moza Levronka.
Tak berselang lama, terdengar suara langkah kaki yang sangat keras berasal dari arah dimana Chris dan Claudy lewati(Note: ingatkan suara-suara des*han di gudang sekolah)
"Dia kenapa?" tanya pria itu santai sembari memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana
Moza berwajah bule dengan rambut kuning cerah itupun menunduk hormat kala mendengar sang putra tunggal pemilik sekolah lah yang berbicara.
'Wow, kemana semua sikap arrogan-nya' pekik Claudy dalam hati sembari menatap penuh tanda tanya pria berambut pirang yang mampu menundukkan wanita galak dihadapannya ini, dengan peluh yang membanjiri tubuh pria itu sangat terlihat bahwa seragam dan rambut terbasahi oleh peluh yang teramat sangat -_-
"Dia telat 49 menit" jawab Moza sekenanya
Pria itupun menatap Chris dan Claudy bergantian sembari berpikir
"biarin mereka masuk" ujarnya kemudian
"dia keponakannya bokap gue" tunjuknya pada Chris
Sedangkan Chris yang ditunjuk memutar bola matanya malas, paham akan apa yang di inginkan sang sepupu Chris pun memperingatinnya secara tegas.
"Arthur Junior lo boleh icipin semua cewek yang lo mau, tapi big no buat gadis ini" bisik Chris penuh tekanan.
Mendengar hal itu Arthur pun hanya terkekeh pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Lisan
RomanceNote: banyak adegan dewasa (21++) Aron yang tak pernah mendapat cinta dari wanita yang pernah melahirkannya, hampir menganggab bahwa cinta itu hanya mitos dan bualan semata. Bahkan ia sama sekali tak berani memimpikan apa itu cinta dan dicintai, dan...