9. Meet Her

877 125 15
                                    


Sinar matahari pagi yang masuk dari celah jendela telah membuat seorang pria terganggu dari tidur nyenyaknya. Pria beralis tebal itu mengerjap pelan lalu mengucek kedua matanya sebentar sebelum akhirnya ia terbelalak. Tidak, sudah jam berapa ini? Dan kenapa dia bisa tertidur disini?

"Apo... APO?!"

Mile berteriak nyaring memanggil nama Apo sembari menyingkap selimut tipis yang menutupi tubuhnya. Mile melangkah gusar saat keluar dari kamar sederhana tersebut, namun keningnya langsung mengernyit saat mendapati apartemen itu benar-benar sepi tak berpenghuni.

Helaan nafas terdengar. Mile membuka seluruh kancing kemejanya karena merasa sedikit gerah, tungkai kakinya melangkah ke arah dapur dimana kulkas berada. Dan Mile terkekeh kecil ketika ia menemukan sebuah notes kecil yang tertempel di pintu kulkas tersebut.

✉️ To Mile :

'Jika sudah sadar, pulanglah!! Aku tidak menerima tumpangan lagi karena kasurku kecil!! Jika kau ingin sarapan ambil saja roti didalam lemari rak , dan jika ingin kopi ambil satu botol dalam kulkas, tapi jangan coba-coba untuk mengambil botol susuku ya bajingan!!'


Mile total tersenyum setelah membaca isi notes yang menurutnya sangat lucu itu. Walaupun pribadi Apo sudah berubah total, namun sepertinya rasa peduli pria itu masih tetap ada dalam hatinya. Sifat dan watak seseorang memang akan sulit diubah, begitu pula sifat dan watak Apo yang sebenarnya penuh kepedulian terhadap sesama. Hanya saja Apo berusaha mengubur rasa peduli itu dalam-dalam.

Merasa bahwa perutnya harus diisi, Mile pun mengambil dua buah roti sesuai dengan perintah Apo. Pria berkulit putih itu dengan fokus mengoleskan selai sebelum memakan rotinya dengan khidmat, sembari sarapan Mile mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru apartemen. Lalu kemudian ia meringis ngeri saat melihat banyaknya bungkus mie yang menggunung di tempat sampah.

Apakah Apo memakan makanan tak sehat itu setiap hari?

"Pantas saja tubuhnya sangat kurus sekarang," gumam Mile sembari menghabiskan gigitan terakhir dari roti yang ia pegang.

Mile membuka kulkas berniat mengambil satu botol kopi untuk menyegarkan tenggorokan, tidak sehat memang tapi saat ini Mile hanya ingin tenggorokannya segar. Sembari minum, dalam hati Mile membatin. Bagaimana bisa didalam kulkas ini tidak ada sayuran sedikitpun? Apo memang bukan seseorang pecinta sayur, tapi seharusnya ia menyimpan beberapa stok untuk ia konsumsi, bukan?

Tapi nyatanya didalam sana hanya ada nugget, kopi, susu dan juga soda. Selebihnya kulkas itu kosong.

"Benar-benar cari mati."

Mile membuang botol kopi itu kedalam tempat sampah, lagi-lagi ia menggeleng ngeri melihat tempat sampah itu benar-benar dipenuhi dengan bungkus mie dan botol susu saja. Sepertinya Mile harus sedikit bertindak karena Mile tidak ingin Apo hidup seperti ini terus-menerus.

"Baiklah. Mau terima atau tidak, aku harus mengganti isi kulkas itu agar lebih sehat."

***

Suasana perpustakaan kota hari ini sedikit lebih ramai. Banyak orang yang menyibukkan diri dengan membaca buku dan menambah ilmu, beberapa dari merekapun banyak yang lebih memilih untuk membaca buku novel fantasi, percintaan, dan lain-lain guna menghibur penatnya diri.

Apo berjalan santai sembari melihat beberapa buku yang kiranya ia suka, buku bersampul hitam dengan judul Homo Deus menjadi pilihan akhir untuk Apo nikmati.

VENDETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang