224 ; 21

1.1K 134 89
                                    

Hyunjin saat ini  ;

Hyunjin saat ini  ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝟸𝟸𝟺 ; ᴋᴇᴄᴇᴡᴀ

Perjalanan dengan kereta membutuhkan waktu 6 jam, di tambah sebelum naik kereta hyunjin menggunakan bis yang memakan waktu 3 jam perjalanan.

Sehari hyunjin sudah menghabiskan perjalanan selama 9 jam. 1 jam beristirahat di dekat ruko stasiun kereta untuk memberi bayi nya susu sedangkan dirinya mengisi perut. Hyunjin kembali lanjutkan perjalanan 1 setengah jam dengan berjalan kaki menuju kampungnya.

Kalau orang lain pasti kelimpungan, hyunjin juga sih. Tapi gak mungkin dia ngeluh capek sekarang, kasihan bayinya.

Sekarang ia sudah masuk di daerah pedesaan, tak banyak kendaraan umum yang bisa hyunjin gunakan. Itupun hanya ojek, mungkin di pangkalan sana hyunjin lebih memilih menggunakan itu.

"Eh, mas hyunjin?" Nah kan, satu pangkalan ojek itu tau hyunjin, pria ini hanya tersenyum dan membungkuk kecil "ojek, pak"

"Darimana mas, kok bisa sama bayi? Bayi nemu ya mas?" Bapak bapak yang bawa hyunjin pake motornya bertanya.

Hyunjin menggeleng kecil "engga pak, ini anak saya"

"Loh, udah lahiran toh istrinya" Hyunjin tak balas, apalagi saat si bapak kembali bertanya "istrinya gak pulang, mas?"

"Engga pak, belum. Dia masih mau di tempat lahirnya, jadi saya izin pulang duluan bawa anak saya, soalnya bunda pengen ketemu"

"Oh gitu ya"

Hyunjin tersenyum saja, menatap wajah bayinya. Kalau di lihat lihat, wajah bayinya tak sepenuhnya wajah hyunjin, disana ada wajah jeongin juga.

Iya, wajah berpaduan mereka berdua. Yang artinya, mereka bercinta dengan penuh kasih saat itu, bukan hanya raga yang menyatu, namun juga jiwa mereka. Hyunjin yakin saat itu jeongin mendampakkan diri menjadi miliknya, seutuhnya.

Hah, seseorang yang muncul di waktu yang tidak tepat ternyata bisa mengubah jalan hidup mereka. Bukan hanya itu, satu keputusan pun bisa membuat keduanya yang dikirakan takdir kini terpisah.

Hyunjin pasrah, jika jeongin memang bukan untuknya, ia hanya mau yang terbaik saja.

Sampai di depan rumahnya, hyunjin segera membayar dan berucap terimakasih. Senyumnya tak pudar saat melihat rumah yang sangat ia rindukan.

Rumah ternyamannya.

"Adek bayi, kita sampai rumah dan bakalan ketemu nenek" Ia masuk ke dalam segera, karena hari memang akan malam yang artinya sang bunda sudah pulang dari warung.

224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang