224 ; 48

1.3K 128 73
                                    

𝟸𝟸𝟺 ; sᴀʙᴀʀ

𝟸𝟸𝟺 ; sᴀʙᴀʀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"Ini anak siapa? Anak bunda. Ini bayi siapa? Bayi bunda. Bunda sayang siapa? Sayang adek. Ululu bayi bundaaaaa"

Bayinya tertawa, jika riki biasanya menangis saat bunda nya melahap wajahnya, berbeda dengan yang kali ini, malah suka wajahnya diremas sang bunda.

Jeongin tak berhenti mengecupnya wajahnya, sampai saat nya suaminya datang membawa riki yang baru saja ia mandikan "eh, adek. Kok nangka belum pake baju?"

"Adek gemes banget bang, aaaaaaaaa" Kembali gigit wajah putrinya, kalau sama jeongin tuh, gabakal selesai tau. Bisa bisa anaknya ntar di dandanin aneh aneh.

"Jadi pengen masak sayur nangka hari ini"

Hyunjin dan riki melihat bunda mereka, astaga yakali bro. Si bunda psikopat kah?

Setelah mengeringkan riki, hyunjin mendekat dan kecup pipi jeongin "adek, masak aja sana. Biar abang urus anak anak?"

"Hum? " Jeongin memandangnya, memincing imut "yakin?"

"Iya sayang"

"Yaudah deh" Jeongin akhirnya menaruh si nangka di tilam, sebelum bangun ia mengangkat riki "togeeee!!" Peluk putranya erat erat dan cium seluruh wajah, mata riki membulat saat bunda nya membuka mulut besar besar, oh tidak ia akan dimakan.

"Dek, abang beli tahu. Masakin tahu semur ya?"

"Ah, iyadeh"

Mungkin si bayi lega bunda nya tak jadi melahapnya, malah mencium pipinya dan taruh kembali di tilam "adek masak dulu ya!!" Peluk suaminya, kecup bibir dan melumat sekilas, hyunjin mencari celah meremas bokong rubahnya.

Setelah itu si manis tersnyum "baju nya jangan sampai ketuker ya bang, adek masak dulu"

Hyunjin mengangguk, walau setelahnya meringis karena bibirnya digigit. Untungnya hyunjin beneran suami yang sabar, ya :)

224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang