5 tahun...
"Perabotan perabotan yok, panci, kuali, sapu, embe-"
"BANG!!" Kang jualan nya menoleh, melihat bocil sekitar 5 tahun melambai dan tersenyum lebar kearah nya. Sontak si penjual menghela nafas "dek?"
Riki merengut "ga beli deh, perabotan di rumah masih lengkap soalnya"
"Jadi adek panggil aku, kenapa?"
"Ih serah iki lah, abang kan jualan, namanya orang jualan pasti dipanggil kan?"
"Serah kamu lah ki, untung anak bang hyunjin" Riki mengejek, menepuk dadanya bangga "untung anak ayah, hehe. Bai, abang hati hati angkat perabotannya, pasti seberat masalah abang"
"Sabar.. "
Riki tertawa, turun dari kursi yang dekat dengan jendela, walau setelah itu terkejut karena melihat wajah yang amat menyeramkan di depannya.
"Buset! Bunda ih, kaya hantu"
"Kamu bilang bunda hantu?!"
Riki diam, mengerjab lucu "engga kok.. "
"Jadi?"
"Bunda cantik banget, luplup iki" Ia kecup pipi bunda nya, jeongin seketika memincing walau setelah itu mengecup balas pipi putranya. Mencubit pipi itu "cu banget toge bunda"
"Bundaaaaaa sakitttttt!"
"Bunda masak kamu, sini masuk kuali!" Angkat putranya karung beras dan bawa ke dapur. Mata Riki membulat, tangannya terangkat meminta tolong.
"AAAAA TOLONG, AYAHHHHH INI AKHIR HIDUP IKI. HUEEEE NENEKKKKK!!"
Kalo orang lain pusing dihadapkan dengan Riki, Riki malah pusing dihadapkan dengan bunda nya.
••
Pulang nguli, hyunjin langsung ke warung bunda nya untuk jemput princess yang memang anak nenek sekali. Sebenarnya Riki juga sih, tapi kalo masalah tinggalin jeongin di rumah sendiri, putra pertamanya itu tak bisa.
Sekarang saja setelah pamit dengan bunda nya, hyunjin melihat putri kecilnya yang sedang menggoes sepeda beroda empatnya, ia berada di samping si kecil menjaga si buah hati.
"Pelan pelan adek, samping sini dikit ntar masuk got"
"Ayah!!"
"Eh?" Hyunjin reflek menggendong putri kecilnya karena minji nampak ketakutan, dikirakan ada apa ternyata orang gila desa lewat.
Iya, beneran orang yang sedikit mengalami gangguan jiwa.
Sebenarnya bukan masalah besar sih, hanya saja minji takut karena kata bunda nya kalau sendirian keluar rumah, ntar bisa dimasukin karung sama tuh orang gila. Makanya minji takut banget.
Hyunjin menggeleng saja, pandang putri kecilnya "gapapa sayang, kan ada ayah"
"Takut, kata bunda nanti dibawa ke rumahnya telus dikulung, nda bisa jumpa bunda sama ayah lagi" Reflek hyunjin terkekeh, jeongin dan segala dongeng mengerikannya.
"Bunda bener kok" Dudukan minji kembali di sepeda pink nya, walau putrinya masih memegang tangannya. Hyunjin tersenyum manis sambil usap rambut yang dikuncir setengah itu.
"Bunda ga bohong, tapi kan adek ga nakal. Om itu tangkepnya yang nakal aja" Kecup surai minji "makanya anak ayah jangan nakal ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
224
Fanfiction#hyunjeong, again. DINIKAHIN MENDADAK? MATIKAN JEONGIN SEKARANG! _______________________ 182 to 143. "I hate you to i love you!" Menjadi 143-224. "Artinya apa bang messi?" "I love you today, tomorrow, and forever" [•] BXB, MPREG, BAKU-NONBAKU, RAT...