25 Agustus 2023
🌸
Sakura menghela napas lega. Beberapa minggu ini, Toneri ataupun Gara sudah mau membantu Hinata meski harus diminta oleh gadis itu lebih dulu. Sai dan Sasuke yang merasa jengkel pun kembali tenang, tidak lagi diganggu gadis itu.
Sakura saat ini sedang berada di toilet. Sasuke sedang menunggunya di luar toilet. Ketika ia membasuh tangannya di wastafel, Hinata bersama Shion dan Karin masuk ke dalam toilet. Hinata entah bagaimana bisa berteman dengan senior itu, mungkin karena bantuan kakaknya. Tidak ada yang dilakukan para gadis itu selain memperhatikannya. Hanya mereka berempat di dalam toilet, membuat Sakura merasa risih.
"Hei Sakura, kau teman Karin bukan?" Tanya Shion. Ia sudah mengetahui sejak lama tentang Sakura. Sejak gadis rambut merah muda itu membantu Konan saat bertengkar dengannya.
Sakura mengangguk, ia membalas tatapan seniornya itu melalui pantulan cermin. Hinata yang bisanya terlihat pemalu menjadi orang belagu dalam pandangan Sakura sekarang.
"Kau membagi tubuhmu untuk tiga laki-laki ya?"
"Apa maksudmu?"
"Kau selalu bersama ketiga laki-laki itu. Di kelas pun kau selalu mengekang mereka."
Tatapan Sakura bertemu dengan tatapan Hinata. Pastilah gadis itu yang telah membicarakan hal yang tidak benar tentang dirinya pada orang lain. Gadis itu mulai memperlihatkan taringnya rupanya.
"Kenapa aku harus mengekang mereka?"
"Kau kan tidak bisa berjauhan dengan ketiga laki-laki itu. Kau beban untuk mereka."
"Apa Hinata-san yang memberitahumu seperti itu Shion-san?"
Hinata yang disebut mendengus. Ia maju untuk menjambak rambut Hinata membuat kepala gadis itu mendongak. Sementara Karin tertawa menyaksikan kelengahan Sakura.
"Nyatanya memang begitu kan jalang? Kau menjual tubuhmu untuk mendapatkan perhatian mereka." Setelah berbisik ditelinga Sakura, gadis itu melepaskan jambakannya dan kembali berdiri di sisi Shion.
"Berapa lapis topeng yang kau butuhkan untuk menutupi wajah aslimu itu Hinata-san?" Tanya Sakura datar. Kepalanya sedikit sakit, tapi bukan masalah. Menghadapi orang 'aneh' dalam hidupnya bukanlah hal baru untuk fisiknya.
"Sakura?" Suara Sasuke terdengar memanggil gadis merah muda itu. Laki-laki itu khawatir karena gadis itu terlalu lama berada di toilet.
"Pergilah, Sasuke-kun sudah memanggilmu," perintah Karin.
"Kau pikir aku akan menurutimu? Bukankah lebih baik Sasuke-kun masuk dan mengetahui apa yang terjadi padaku?"
Sakura ingin selalu berlaku baik pada orang lain, tentu saja. Tapi menghadapi orang-orang seperti yang dihadapannya ini tidak bisa melalui kebaikan. Ia harus bertindak keras untuk menghadapainya. Dan Sakura memutuskan untuk tidak lagi menghormati senior dan teman kelasnya ini.
"Sasuke-kun bisa saja masuk jika kau tidak keluar Sakura!" Desis Hinata.
"Bukankah bagus? Aku menunggu tindakan Sasuke-kun untuk kalian." Sakura menyandarkan pinggulnya pada wastafel sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Menikamati ekspresi khawatir ketiga gadis aneh di depannya.
"Sakura? Aku akan masuk jika kau tidak keluar sebentar lagi."
Sakura mendengus kemudian berjalan keluar toilet, "Kalian benar-benar menjijikkan."
Setelah itu ia keluar tanpa menyadari tatapan ganjil dari Hinata. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. Sementara Shion dan Karin berdecak kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Other Half [SasuSaku]✔️
ФанфикHaruno Sakura itu gadis yang periang, ia mudah bergaul dan juga tersenyum. Membuat orang-orang di sekelilingnya ingin mengantongi gadis itu. Hanya saja, Haruno Sakura selalu berada dalam genggaman tiga laki-laki. Sakura tak akan bisa jauh dari merek...