Chapter 18

1K 129 8
                                    

4 September 2023

🌸

"Sakura!"

Sai datang dengan napas sedikit terengah. Dengan langkah lebar ia berjalan menghampiri Hinata dan Sakura. Hinata terlihat syok dengan keberadaannya.

Sai dengan kencang menyingkirkan Hinata dari hadapan Sakura. Membuat gadis itu jatuh terduduk ke lantai dengan siku yang pertama kali mengenai permukaan lantai. Ia meringis dan sadar dari keterkejutannya. Sedangkan Sai mengabaikannya, ia membantu Sakura untuk berdiri dan berjalan menuju pintu gedung. Tidak ada waktu baginya untuk melakukan sesuatu pada Hinata. Sakura terluka, dan pengobatan untuk Sakura adalah prioritasnya.

"Lari-lah sejauh-jauhnya agar kau tidak tertangkap olehku Hyuga-san," peringat Sai keji. Banyak hal yang terlintas di kepalanya. Tapi tak bisa ia lampiaskan pada Hinata karena kondisi Sakura. Bekas tamparan dikedua pipinya, rambut yang terpotong berantakan serta tangan yang lecet karna pisau membuatnya dilanda kekhawatiran yang sangat.

"Sakura-chan!" Teriak Naruto heboh. Ia baru saja mengetahui lokasi Sakura melalui cctv bersama Sasuke. Namun Sai yang lebih dulu sampai di sana karena berada di posisi yang tidak jauh dari gedung. Sedangkan ia dan Sasuke berada di ruang keamanan.

Melihat kondisi Sakura yang juga tersenyum lemah padanya, membuat Naruto dan Sasuke mengambil langkah lebar untuk berada di hadapan gadis itu.

"Na-Naruto-kun," panggil Hinata lemah. Ia dengan anggun berusaha untuk berdiri.

"Kau yang melakukannya pada Sakura-chan?!" Laki-laki itu maju, kembali mendorong Hinata hingga gadis itu jatuh ke lantai setelah tubuhnya membentur kursi yang diduduki Sakura tadi.

"Kau bahkan menamparnya." Naruto membalas hal yang sama. Laki-laki itu tak segan menampar pipi Hinata seperti yang dilakukan gadis itu pada Sakura.

"Na-Naruto-kun," kata Hianta tak percaya. Pipinya terasa panas akibat tamparan dari telapak tangan besar milik Naruto.

Sasuke bahkan sampai mengepalkan kedua tangannya agar tidak bertindak seperti Naruto. Bagaimanapun tindakannya masih terlihat oleh Sakura, dan ia bisa saja lebih kejam dari Naruto.

"Naruto hentikan," pinta Sakura. Gadis itu ingin cepat ke rumah sakit karena badannya yang pegal-pegal, tapi meninggalkan Naruto di sini bisa saja membuat sekolah heboh karena meninggalnya Hyuga Hinata. Ayah Naruto juga pasti bisa terkena masalah nantinya jika diketahui publik.

Sakura maju ketika Naruto hendak melayangkan tangannya lagi. Gadis itu memeluk lengan kanan Naruto yang akan terangkat, sedangkan Naruto tak kehabisan akal, ia menggunakan tangan kirinya menampar wajah Hinata.

"Naruto," peringat Sakura. Naruto menoleh dengan alis menukik tajam, tak terima dengan pembelaan Sakura pada Hinata meski nyatanya bukan begitu.

Amarahnya mulai mereda ketika merasakan usapan-usapan lembut di sepanjang lengan kanannya. Dengan lembut ia membantu Sakura untuk kembali ke sisi Sai. Mereka harus secepatnya ke rumah sakit.

"Kau tidak bisa pergi begitu saja Naruto-kun, kau mencintaiku!" Suara Hinata kembali terdengar. Sakura dan Naruto bahkan baru melangkah sedikit dari gadis itu. Hinata yang terduduk lemah di kursi menatap Naruto dan Sakura yang membalik padanya.

"Atas dasar apa kau menyimpulkan hal seperti itu?" Tanya Naruto datar.

"Kau pasti akan teringat denganku setelah ini. Kau mencintaiku," ujar Hinata. Ia tertawa lucu mengingat ucapannya adalah benar. Dan membayangkan wajah Naruto yang menyatakan cinta padanya setelah ini.

"Gadis gila," umpat Sakura. Ia maju untuk kembali berdiri di hadapan Hinata.

"Jangan terlalu percaya diri Hyuga. Jika perlu kuingatkan kembali, Naruto bahkan tidak akan pernah memiliki ketertarikan pada seorang gadis, apalagi gadis berkelakuan buruk sepertimu," jelas Sakura tajam.

My Other Half [SasuSaku]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang