25 Agustus 2023
🌸
Naruto memanggil Sakura kencang. Di belakangnya ada Sasuke yang masih setengah mengantuk. Ditarik paksa oleh Naruto tadinya. Namun, begitu mendapati tidak hanya ada Sai dan Sakura di sana, kantuknya langsung hilang. Tatapan tajamnya bergulir, memeriksa satu persatu wajah yang ada di sana."Na-Naruto-kun," sapa Hinata lembut. Naruto hanya melirik sekilas kemudian berdiri di samping Sai.
"Apa yang terjadi di sini?" Tanyanya pada laki-laki berkulit pucat itu.
"Dia berniat menampar Sakura," ujar Sai. Yakin dengan apa yang ia lihat tadi.
"Kau apa?!" Sasuke lah yang pertama kali menaikkan nada suaranya. Tidak senang dengan aduan Sai. Tatapan tajamnya segera menusuk Hinata. Gadis itu bahkan secara spontan mengambil satu langkah mundur karena takut.
Melihatnya, Neji sebagai kakak sepupu yang baik maju. Membela sang adik, "Ini tidak seperti yang kau pikirkan Sasuke," katanya sambil berdiri di hadapan Sasuke. Menghalangi laki-laki itu untuk menatap adiknya.
"Itu seperti apa yang kau pikirkan Sasuke," provokasi Sai. Tak mau kalah.
"Aku tidak tau apa yang kalian lakukan di sini, tapi menjauh lah dari kami dan jangan menganggu, atau aku akan menghancurkan kalian," kata Sasuke kejam.
"Sasuke-kun, ini tidak seperti yang kau pikirkan," ujar Hinata sambil mengintip malu dari belakang punggung kakaknya.
"Siapa kau sampai berani memanggilku seperti itu?!" Perkataan Sasuke membuat yang lainnya merasa ngeri. Laki-laki itu berbicara dengan suara dalam dan kata-katanya begitu kejam.
Sasuke mengangguk pada Sai, memberi isyarat agar membawa Sakura kembali ke vila. Dengan mengalungkan kedua lengan Sakura dilehernya, Sai menggendong Sakura di depan tubuhnya, sedangkan bahu Sai menjadi sandaran pipi Sakura. Gadis itu memberikan tatapan meremehkan kepada Hinata. Hinata menerimanya sebagai tanda 'perang'.
Sakura senang memperlakukan orang lain dengan baik. Namun ia juga senang memperlakukan orang-orang seperti Hinata dengan buruk. Menjengkelkan sekali jika bertemu dengan orang 'caper' seperti Hinata.
Begitu Sai sudah membawa Sakura pergi. Sasuke kembali memberikan peringatan pada orang-orang tak jelas dihadapannya ini.
"Berhentilah mengganggu kami, terutama untukmu Hyuga,"
"Na-Natuto-kun," panggil Hinata, masih berusaha menarik perhatian laki-laki itu. Naruto tak meliriknya sedikitpun, malah mempercepat langkahnya untuk menyusul Sai dan Sakura.
"Hentikan Hinata!" Peringat Neji ketika melihat adik sepupunya itu ingin mengejar langkah Naruto. Sepertinya adiknya menyukai laki-laki berambut pirang itu.
"Naruto tidak melihatku kak," suaranya terdengar kesal.
"Kau tidak harus melakukan hal itu hanya untuk membuatnya melihatmu," nasihat Neji.
"Kakak harus membantuku untuk mendapatkan Naruto-kun," katanya sebelum mengajak Karin dan Shion kembali ke vila.
Neji menghela napas, ia ingin berhenti menjadi 'pembantu' adiknya itu. Tapi keluarga Hinata selalu mengancamnya. Mereka akan menghancurkan keluarga Neji jika ia tidak mau menuruti keinginan Hinata. Membuat Neji mau tak mau menjadi 'pembantu' keluarga inti Hyuga itu.
"Kau yakin ini akan baik-baik saja?" Tanya Suigetsu. Ia merasa khawatir jika berurusan dengan keluarga Uchiha apalagi ada Uzumaki juga.
"Aku juga tidak tahu Sui," balas Neji lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Other Half [SasuSaku]✔️
FanfictionHaruno Sakura itu gadis yang periang, ia mudah bergaul dan juga tersenyum. Membuat orang-orang di sekelilingnya ingin mengantongi gadis itu. Hanya saja, Haruno Sakura selalu berada dalam genggaman tiga laki-laki. Sakura tak akan bisa jauh dari merek...